REDEVELOPMENT KAWASAN NIAGA TRIKORA - Arsitektur sebagai Landmark

Authors

  • Fernando B. Sindua
  • Frits O. P. Siregar

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v1i2.581

Abstract

REDEVELOPMENT KAWASAN NIAGA TRIKORA DI TAHUNA

(ARSITEKTUR SEBAGAI LANDMARK)

Fernando Bielly Sindua[1]

Frits O. P. Siregar[2]

 

ABSTRAK

Pengembangan Kota Tahuna, sebagai ibukota kabupaten Kepulauan Sangihe, diarahkan sebagai pusat pelayanan administrasi pelintas batas yang berfungsi sebagai tujuan pemasaran untuk wilayah Kepulauan Sangihe dan sekitarnya, maka harus ada peningkatan khususnya fasilitas perbelanjaan komersial dan jasa. Pada kenyataannya, sekarang fasilitas komersial yang tersebar di pusat kota ini, mengalami penurunan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Berdasarkan kenyataan ini, sebuah gagasan untuk membangun kembali daerah ini diperlukan. Strategi redevelopment ini digunakan untuk bisa memvitalkan kembali potensi Kawasan Niaga sebagai pusat perbelanjaan komersil dan fasilitas rekreasi di Tahuna. Dengan penerapan strategi ini, diharapkan potensi kawasan serta bangunan yang ada disekitarnya dapat dioptimalkan.

Untuk mendapatkan konsep disain yang sesuai, konsep tematik digunakan dalam proses disain, yaitu Arsitektur Sebagai Landmark. Tema ini menerapkan prinsip optimalisasi disain objek arsitektur, yakni suatu bangunan, untuk menjadi pusat orientasi dalam satu area, atau dalam artian umum, sebagai imej yang mengidentifikasikan atau menghubungkan pada daerah tertentu.

Sebagai hasilnya, pusat perpelanjaan seperti Mall ditetapkan untuk menempati kawasan tersebut sesuai dengan tema disain perancangan. Diharapkan bahwa kawasan ini akan  bisa membenuk imej baru terhadap wajah kota serta menjadi landmark baru bagi kota Tahuna

Kata Kunci : Redevelopment,Kawasan Niaga, Landmark


[1]Mahasiswa PS1 Arsitektur UNSRAT

[2] Staf Dosen Pengajar Arsitektur UNSRAT

Published

2012-11-19