MANADO CITY WALK - Underground Architecture

Authors

  • Aldrin Dirks
  • Jefrey I. Kindangen

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v1i2.584

Abstract

MANADO CITY WALK

(UNDERGROUND ARCHITECTURE)

Aldrin Dirks[1]

Jefrey I. Kindangen[2]

 

ABSTRAK

Peningkatan pembangunan di Kota Manado dapat dilihat dari mulai padatnya pembangunan yang ada di pusat kota Manado. Peningkatan kebutuhan masyarakat menuntut pembangunan yang berkelanjutan khususnya pembangunan pusat perbelanjaan atau mall. Hal ini berkaitan dengan gaya hidup masyarakat Manado yang selalu cepat meng-update barang – barang terbaru yang sedang trend di pasaran. Mall yang ada di Kota Manado didesain tertutup dalam satu massa dan tidak memperhatikan ruang terbuka hijau agar dapat menghasilkan keuntungan ekonomi mulai dari eksterior maupun interiornya, seperti  pada bagian eksterior fasade mall dibuat dinding massive agar dapat digunakan untuk papan reklame dan pada sirkulasi interiornya disewakan untuk retail sementara dan membuat sirkulasi menjadi lebih sempit.

Untuk itu didesain wadah yang dapat memberikan solusi bagi kebutuhan belanja masyarakat yang tetap menyatu dengan alam dan membuat pengguna merasa nyaman disana. Wadah tersebut adalah Manado City Walk yang merupakan sebuah mall dengan konsep desain sirkulasi berupa pedestrian di taman sehingga terdapat unsur – unsur alam didalam bangunan dan segar. Selain itu objek ini juga dirancang khusus dengan tema Underground Architecture, dimana hampir keseluruhan permukaan bangunan akan ditimbun dengan tanah agar tercipta ruang terbuka hijau yang cukup besar.

Dari proses eksploratif desain objek dengan menggunakan proses desain generasi II menurut John Zeisel dimana dilakukan tahap pengembangan wawasan komprehensif dan tahap pengembangan konsep rancangan, maka dihasilkan olahan bangunan yang ditimbun oleh tanah sehingga yang tampak adalah ruang terbuka hijau yang sangat besar. Ruang terbuka hijau tidak hanya terdapat pada bagian permukaan bangunan saja tapi juga terdapat pada bagian sirkulasi interior. Penempatan ruang di dalam bangunan hingga penataan permukaan bangunan yang ditimbun tanah ditata dengan sangat memperhatikan teknik dan prinsip bangunan bawah tanah sehingga menghasilkan bangunan mall yang terkesan sederhana namun telihat elegan sebagai wujud mall yang lebih kreatif, unik dan inovatif.

Kata Kunci : citywalk, arsitektur bawah tanah, ruang terbuka hijau.


[1] Mahasiswa PS 1 Arsitektur UNSRAT

[2] Staf Dosen Pengajar Arsitektur UNSRAT

Published

2012-11-19