BARUGA DI KAWASAN FESTIVAL DANAU POSO ARSITEKTUR NUSANTARA
DOI:
https://doi.org/10.35793/daseng.v4i2.8883Abstract
Kawasan Festival Danau Poso (FDP) adalah salah satu tujuan wisata yang berlokasi di Tentena, Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah dan merupakan fasilitas yang dikelola pemerintah untuk event tahunan Festival Danau Poso. Kawasan FDP memiliki potensi keindahan alam yang patut dipertahankan namun, hal ini tidak bersinergi dengan keadaan kawasan FDP yang kualitas bangunan dan ruang terbuka hijaunya (RTH) sudah mengalami penurunan fungsi, karena hanya dirawat dan digunakan pada event berlangsung. Upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai dari Kawasan FDP ini, adalah dengan menghadirkan sebuah objek rancangan ‘Baruga’ dengan penerapan tema Arsitektur Nusantara, yang dapat menjadi karya arsitektur yang optimal.
Metode Perancangan yang digunakan meliputi pendekatan tematik, tipologi objek, kajian tapak serta lingkungan dan desain eksperimental. Sedangkan proses perancangan menggunakan proses desain generasi II karena cenderung tidak membatasi permasalahan.
Dalam proses perancangan dilakukan program ruang berdasarkan tipologi objek Baruga, kajian lokasi dan tapak berdasakan lokasi kawasan FDP serta analisis tema arsitektur nusantara meliputi; bentuk gubahan massa, material struktur dan utilitas. Penerapan konsep umum perancangan juga berdasarkan analisis-analisis, juga optimalisasi meliputi implementasi tema, konsep perancangan tapak dan ruang luar, konsep vegetasi, konsep gubahan bentuk, selubung, struktur bangunan dan konsep utilitas.
Substansi utama perancangan Baruga di Kawasan Festival Danau Poso yaitu lokasi rancangan yang tetap berada di kawasan FDP, Baruga sebagai transformasi fungsi baruga sebelumnya yang dikinikan, tema yang digunakan adalah Arsitektur Nusantara, fungsi utama objek rancangan adalah komersial dan edukasi yang dilengkapi dengan fasilitas umum dan pendukung, penggunaan material yang didasarkan pada tema serta struktur dan utilitas.
Kata kunci: Baruga, Kawasan Festival Danau Poso, Arsitektur Nusantara