STASIUN KERETA API TRANS SULAWSIDI BITUNG MUTASI GENETIKA DAN EMBRIOGENESIS DALAM ARSITEKTUR
DOI:
https://doi.org/10.35793/daseng.v4i1.9180Abstract
Perkeretaapian sebagai salah satu moda transportasi angkutan darat, merupakan salah satu element dalam perkembangan transportasi massal di Indonesia. Seiring dengan perkembangan tersebut, proses modernisasi dan pengembangan sarana prasarana harus terus ditingkatkan baik dari segi kualitas pelayanan maupun kuantitas bangunan stasiun. Untuk itu perlu direncanakan pembangunan sebuah Stasiun Kereta Api yang ada di Sulawesi Utara.
Stasiun Kereta Api Trans Sulawesi di Bitung mempunyai tujuan untuk memfasilitasi pelayanan umum dalam hal transportasi dan juga mewadahi perpindahan moda transportasi di Sulawesi Utara. Objek rancangan ini merupakan hasil dari penelitian tentang metode dari beberapa faktor-faktor dalam studi kasus yang coba ditelusuri oleh perancang, yang kemudian di hadirkan dengan tema Mutasi Genetika dan Embriogenesis dalam Arsitektur.Perancangan proyek tugas akhir ini meliputi perancangan pola dan kondisi tapak serta bentukan massa bangunan. Pembangunan Stasiun Kereta Api Trans-Sulawesi merupakan mega proyek pemerintah yang telah resmi akan dibangunan di pulau Sulawesi. Peran dari pemerintah sangat membantu dalam proses perancangan karena dalam proses perancangan ini, perancang sangat membutuhkan data-data yang akurat untuk menunjang perancangan proyek tugas akhir ini.
Tema Mutasi Genetika dan Embriogenesis dalam Arsitekturakanmenyebabkan terjadinya sebuah perkawinan antara dua fungsi, yang kemudian dimasukan dalam Indikator rekayasa ruang. Pada tahap berikutnya hasil perkawinan fungsi tersebut dimasukan di dalam sebuah proses embriogenesis, proses ini memungkinkan terjadinya sebuah pertumbuhan dan perkembangan fungsi secara“alami†dan bertahap yang disebut dengan proses Embriogenesis dalam Arsitektur.
Â
Kata kunci : Stasiun Kereta Api, Mutasi Genetika, Embriogenesis.