Hubungan kebiasaan mandi di sungai dengan kejadian leukosituria pada anak di Kelurahan Karame
DOI:
https://doi.org/10.35790/ecl.v4i1.11688Abstract
Abstract: Leukocyturia is the precense of leukocytes in urine. If the presence of leukocytes is in large quantities in the urine then it is called pyuria. Leukocyturia is one of the symptoms of Urinary Tract Infection (UTI) which is one of the most frequent health problems in children. Leukocyturia is caused by an inflammatory process in the urinary tract, and is an indicator of suspected UTI. Gram-negative bacteria, particularly Escherichia coli, is the leading cause of UTI (85-90%). The initial survey conducted at Karame village Singkil Manado assumed that the watershed in the area was contaminated by E. coli. This study aimed to determine the relationhip between bathing in the river with the incidence of leukocyturia in children. This was an observational analytical study with a cross sectional approach. Samples were obtained by using consecutive sampling method. The study was conducted at Karame village during November and December 2015. The results showed that there were 60 children aged 5-12 years as samples divided equally into groups of children with and without bathing habit in the river and had undergone urinalysis examination. There were 50 boys and 10 girls. Positive leukocyturia were found in 2 children (6.7%) bathed in the river and 2 children (6.7%) who did not bathe in the river. The Fisher exact test showed a P value = 0.694 (>0.05). Conclusion: There was no relationship between bathing in the river with the incidence of leukocyturia in children
Keywords: bathing in the river, leukocyturia, urinalysis
Â
Abstrak: Leukosituria adalah terdapatnya leukosit di dalam urin. Bila terdapatnya leukosit dalam jumlah banyak dalam urin disebut pyuria. Leukosituria merupakan salah satu gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling sering terjadi pada anak. Leukosituria terjadi karena proses inflamasi di saluran kemih dan merupakan indikator kecurigaan infeksi saluran kemih (ISK). Bakteri gram negatif, khususnya Eschericia Coli, merupakan penyebab utama ISK (85-90%). Survei awal yang dilakukan di Kelurahan Karame Kecamatan Singkil Kota Manado menduga bahwa daerah aliran sungai di daerah tersebut tercemar E. coli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan mandi di sungai dengan kejadian leukosituria pada anak. Jenis penelitian ini analitik observasional dengan desain potong lintang. Sampel diperoleh dnegan metode consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Karame selama bulan November - Desember 2015. Hasil penelitian memperlihatkan sampel 60 anak yang berusia 5-12 tahun terbagi sama banyak atas yang memiliki kebiasaan mandi di sungai dan yang tidak, dan dilakukan pemeriksaan urinalisis. Sampel terdiri dari 50 anak laki – laki dan 10 anak perempuan. Hasil pemeriksaan positif leukosituria ditemukan pada 2 anak (6,7%) yang mandi di sungai dan 2 anak (6,7%) yang tidak mandi di sungai. Hasil uji Fisher exact menunjukkan nilai P = 0,694 (>0,05). Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara mandi di sungai dengan kejadian leukosituria pada anak.
Kata kunci: kebiasaan mandi di sungai, leukosituria, urinalisis
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
COPYRIGHT
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors hold their copyright and grant this journal the privilege of first publication, with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that permits others to impart the work with an acknowledgment of the work's origin and initial publication by this journal.
Authors can enter into separate or additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (for example, post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its underlying publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (for example, in institutional repositories or on their website) as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).