PERBANDINGAN SKALA NYERI PASIEN PASCA OPERASI SEKSIO SESAREA YANG DIBERIKAN MORFIN INTRATEKAL DENGAN MORFIN INTRATEKAL DITAMBAH KETOROLAK INTRA

Authors

  • Indra F. Sandy
  • Iddo Posangi
  • Harold F. Tambajong

DOI:

https://doi.org/10.35790/ecl.v3i1.12740

Abstract

Abstract: Caesarean section is one of the most common procedures performed. It is estimated that 15% of births worldwide and 21.1% of those in developed countries occur via cesarean section. Surgery causes tissue damage and pain in the abdomen. Postoperative pain is acute pain that occurs after the surgery with a rapid onset. Postoperative pain indicates damages or injuries have occurred with mild-to-severe intensity. Pharmacologic therapies that can be given is an analgesic that can be administered through several routes: parenteral, oral, rectal, transdermal, and intraspinal. This study aimed to determine the patient's postoperative pain scale for caesarean section and compared the pain scale after administration of intrathecal morphine with intrathecal morphine plus ketorolac intravena at the hour 2, 4, and 8. This was a prospective analytical study using a cross sectional approach. Samples were 32 people. The data collected were measured by using VAS pain scale and analyzed using by independent t test and Man Whitney U test. The results showed that at the 2nd hours the average value (mean) pain scale after intrathecal morphine use after surgery was 2.20, while the value of morphine + ketorolac is 0.00. At the 4th hour, the average value (mean) pain scale after intrathecal morphine use after surgery was 4.75, while the value of morphine + ketorolac was 4.55. At the 8th hour average value (mean) pain scale after postoperative intrathecal morphine use was 7.30, while the value of morphine + ketorolac was 5.85. Conclusion: At the 2nd hour, there was a difference in scale of postoperative pain in patients of caesarean section with intrathecal morphine and morphine + ketorolac (p = 0.002). At the 4th, there was no difference in the pain scale postoperative caesarean section patients with intrathecal morphine and morphine + ketorolac (p = 0.363). At the 8th, there were differences in scale of postoperative pain in patients of caesarean section with intrathecal morphine and morphine + ketorolac (p = 0.001).

Keywords: caesarean section, scale pain, intrathecal morphine, ketorolac Intravenous

 

Abstrak: Operasi sesar adalah salah satu prosedur yang paling umum dilakukan. Diperkirakan bahwa 15% dari kelahiran seluruh dunia dan 21,1% dari mereka di negara maju terjadi melalui operasi sesar. Tindakan pembedahan menyebabkan kerusakan jaringan dan menimbulkan nyeri pada bagian abdomen.Nyeri pasca operasi merupakan nyeri akut yang terjadi setelah proses pembedahan yang memiliki awitan yang cepat. Nyeri pasca operasi mengindikasikan kerusakan atau cedera telah terjadi dengan intensitas ringan sampai berat.Terapi farmakologis ialah analgesik yang dapat diberikan melalui rute parenteral, oral, rektal, transdermal, atau intraspinal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skala nyeri pasien pasca operasi seksio sesarea dan membandingkan skala nyeri setelah pemberian morfin intratekal dengan morfin intratekal ditambah ketorolak inttavena pada jam ke 2, 4, 8. Rancangan penelitian ini bersifat analitik prospektif dengan menggunakan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian ini berjumlah 32 orang. Data yang dikumpulkan diukur dengan skala nyeri VAS, kemudian data dianalisis dengan menggunakan uji independent dan uji Man Whitney U. Hasil penelitian memperlihatkan pada jam ke-2 nilai rata-rata (mean) skala nyeri setelah penggunaan morfin intratekal pasca bedah 2,20, sedangkan nilai morfin + ketorolak 0,00.Pada jam ke-4 nilai rata-rata (mean) skala nyeri setelah penggunaan morfin intratekal pascabedah 4,75, sedangkan nilai morfin + ketorolak 4,55. Pada jam ke-8 nilai rata-rata (mean) skala nyeri setelah penggunaan morfin intratekal pasca bedah 7,30, sedangkan nilai morfin + ketorolak 5,85. Simpulan: Pada jam ke-2, terdapat perbedaan skala nyeri pada pasien pasca operasi seksio sesarea dengan pemberian morfin intratekal dan morfin + ketorolac (p=0,002). Pada jam ke-4, tidak terdapat perbedaan skala nyeri pada pasien pasca operasi seksio sesarea dengan pemberian morfin intratekal dan morfin + ketorolac (p=0,363). Pada jam ke-8, terdapat perbedaan skala nyeri pada pasien pasca operasi seksio sesarea dengan pemberian morfin intratekal dan morfin + ketorolak (p = 0,001).

Kata kunci: seksio sesarea, skala nyeri, morfin intratekal, ketorolak intravena

Downloads

Published

2016-07-19

How to Cite

Sandy, I. F., Posangi, I., & Tambajong, H. F. (2016). PERBANDINGAN SKALA NYERI PASIEN PASCA OPERASI SEKSIO SESAREA YANG DIBERIKAN MORFIN INTRATEKAL DENGAN MORFIN INTRATEKAL DITAMBAH KETOROLAK INTRA. E-CliniC, 3(1). https://doi.org/10.35790/ecl.v3i1.12740