Pola trauma tumpul toraks non penetrans, penanganan, dan hasil akhir di Instalasi Rawat Darurat Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2014 – Juni 2016

Authors

  • Kevin G. Pitojo
  • Adrian Tangkilisan
  • Alwin Monoarfa

DOI:

https://doi.org/10.35790/ecl.v4i2.14564

Abstract

Abstract: Trauma is reported as the main cause of death, hospitalization, and long-term disability. Blunt thoracic trauma is a common problem in society which can be caused by traffic accidents, fallen from height, impact, and others. This study was aimed to obtain the profile of non-enetrating blunt thoracic trauma in surgery emergency unit of Prof. Dr. R. D. Kandou General Hospital Manado from January 2014 to June 2016. This was a retrospective descriptive study using all medical records of non-penetrating blunt thoracic trauma. The results showed that there were 35 cases of non penetrating blunt thoracic trauma out of a total of 120 cases. The majority of cases occurred in 2014 and 2016 (37.1%); age group 21-30 years (28.5%), and males (85.7%). The most common cause was traffic accidents (74.2%) meanwhile most treatment performed was conservative treatment (77.1%) and the outcome of most non-penetrating blunt thoracic trauma was uncomplicated (77.1%).

Keywords: trauma, blunt thoracic trauma

 

Abstrak: Trauma dilaporkan menjadi penyebab utama kematian, perawatan di rumah sakit dan kecacatan jangka panjang. Trauma tumpul toraks merupakan masalah umum bagi masyarakat, yang bisa disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, benturan, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang trauma tumpul toraks non penetrans di IRDB RSU Prof Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2014-Juni 2016. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif dengan menggunakan semua data rekam medik pasien trauma tumpul toraks non-penetrans. Hasil peneltiian mendapatkan jumlah kasus trauma tumpul toraks non penetrans sebanyak 35 pasien dari total 120 pasien dengan kasus terbanyak terjadi pada tahun 2014 dan 2016 (37,1%), kelompok usia 21-30 tahun (28,5%), dan jenis kelamin laki-laki (85,7%). Penyebab tersering ialah kecelakaan lalu lintas (74,2%) sedangkan penanganan yang paling banyak dilakukan ialah penanganan konservatif (77,1%). Hasil akhir trauma tumpul toraks non-penetrans yang didapat umumnya tanpa komplikasi (77,1%).
Kata kunci: trauma, trauma tumpul

Downloads

How to Cite

Pitojo, K. G., Tangkilisan, A., & Monoarfa, A. (2016). Pola trauma tumpul toraks non penetrans, penanganan, dan hasil akhir di Instalasi Rawat Darurat Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2014 – Juni 2016. E-CliniC, 4(2). https://doi.org/10.35790/ecl.v4i2.14564