Hubungan asam urat dan HbA1c pada penderita diabetes melitus tipe 2 yang dirawat inap di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado

Authors

  • . Guntur
  • Jeffrey Ongkowijaya
  • Frans E. Wantania

DOI:

https://doi.org/10.35790/ecl.v4i2.14597

Abstract

Abstrak: Diabetes mellitus is a metabolic disorder with characteristics of hyperglycemia that occurs due to abnormalities in insulin secretion, action or both. Uric acid is the end product of purine metabolism. Uric acid has been identified as a marker for a metabolic number and hemodynamic abnormalities. In diabetic patients, there is biochemical interaction between serum glucose and purine metabolism, with increased excretion of uric acid during hyperglycemia and glycosuria. Another theory explained that the increase of inflammatory response on diabetes mellitus may have a direct protective effect toward incidences of gout and hyperuricemia which directly produces an intense inflammatory response on uric crystallines containing antioxidant effects and free radical. HbA1C is a bond between glucose and hemoglobin. HbA1c examination is a standard for measuring the long-term glycemic value in diabetic patients. This study was aimed to determine the correlation of uric acid and HbA1C in patients with type 2 diabetes mellitus. The study was an analytical cross sectional. Sample selection was done by simple random sampling method. Data sources were secondary data from medical records of patients with type 2 diabetes mellitus who are hospitalized. The result of Spearman correlation analysis on the correlation of uric acidand HbA1C showed r value = -0.211 and p = 0.263 (p>α). Conclusion: There was no correlation between uric acid and HbA1C in patients with type 2 diabetes mellitus.

Keywords: Type 2 diabetes mellitus, uric acid, HbA1C

 

Abstrak: Diabetes melitus merupakan suatu kelompok metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin. Asam urat telah diidentifikasi sebagai penanda dari beberapa abnormalitas metabolik dan hemodinamik. Pada pasien diabetes melitus, dijumpai interaksi biokimiawi antara glukosa serum dan metabolisme purin, dengan peningkatan ekskresi asam urat selama hiperglikemia dan glikosuria. Teori lain menjelaskan bahwa meningkatnya respons inflamasi pada DM mungkin secara langsung justru memiliki efek protektif terhadap kejadian gout dan hiperurisemia yang secara langsung menghasilkan respons inflamasi yang intens terhadap kristal urat yang memiliki efek anti oksidan dan radikal bebas. HbA1C merupakan ikatan antara glukosa dengan hemoglobin. Pemeriksaan HbA1C merupakan standard dalam pemeriksaan kadar gula darah jangka panjang pada penyandang diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asam urat dan HbA1C pada penderita diabetes melitus tipe 2. Jenis penelitian ialah analitik dengan desain potong lintang. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling. Sumber data merupakan data sekunder dari data rekam medik pasien diabetes melitus tipe 2 yang dirawat inap. Hasil analisis korelasi spearman pada hubungan asam urat dengan HbA1c memperoleh nilai r = -0,211dan p = 0,263 (p > α). Simpulan: Tidak terdapat hubungan asam urat dengan HbA1C pada penderita diabetes melitus tipe2.

Kata kunci: diabetes melitus tipe 2, asam urat, HbA1C

Downloads

How to Cite

Guntur, ., Ongkowijaya, J., & Wantania, F. E. (2016). Hubungan asam urat dan HbA1c pada penderita diabetes melitus tipe 2 yang dirawat inap di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. E-CliniC, 4(2). https://doi.org/10.35790/ecl.v4i2.14597