Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Persalinan Prematur di RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado

Authors

  • Florensia S. Larumpaa
  • Erna Suparman
  • Rudy Lengkong

DOI:

https://doi.org/10.35790/ecl.v5i1.14700

Abstract

Abstract: Preterm labor is a labor that occurs at 20-<37 weeks of gestational age calculated from the first day of the last menstrual. Until now the mortality and morbidity of preterm labor is still high. This matter is related with the maturity of the organs in the newborn such as lungs, brain and gastrointestinal tract. There are several factors that cause preterm labor inter alia maternal factor. Pregnant women with anemia potentially have preterm labors. World Health Organization (WHO) estimates that 35–37% of pregnant women in developing countries are anemic during pregnancy. In pregnant women it is important to meet iron needs during pregnancy by supplementation of iron and folic acid. The aim of this study was to determine the correlation between anemia in pregnant women and preterm labor. This was an analytical observational study with a cross-sectional design. Samples were mothers delivered in Obstetrics and Gynecology department at Prof. Dr. R. D. Kandou General Hospital Manado from September until November 2015. The results showed correlation between anemia in pregnant women with preterm labor from 168 samples that met the inclusion criteria (p value = 0.000). Conclusion: There was a significant correlation between anemia in pregnant women and preterm labor.

Keywords: anemia, preterm labor, pregnant women

 

Abstrak: Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi antara usia kehamilan 20-<37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Sampai saat ini mortalitas dan morbiditas persalinan prematur masih sangat tinggi. Hal ini berkaitan dengan maturitas organ pada bayi baru lahir seperti paru, otak, dan gastrointestinal. Beberapa faktor dapat menyebabkan terjadinya persalinan prematur diantaranya faktor ibu, dimana ibu hamil dengan anemia berpotensi mengalami persalinan prematur. World Health Organization memperkiran bahwa 35-37% ibu hamil di negara berkembang mengalami anemia selama kehamilannya. Pada ibu hamil penting untuk memenuhi kebutuhan zat besi selama kehamilan dengan suplementasi zat besi dan asam folat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan kejadian persalinan prematur. Jenis penelitian ialah analitik observasional dengan desain potong lintang. Sampel penelitian yaitu ibu yang bersalin di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado pada bulan September hingga November 2015. Hasil penelitian dari 168 sampel ibu bersalin yang memenuhi kriteria inklusi menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara anemia pada ibu hamil dengan kejadian persalinan prematur (p=0,000). Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara anemia pada ibu hamil dengan kejadian persalinan prematur.

Kata kunci: anemia, persalinan prematur, ibu hamil

Downloads

How to Cite

Larumpaa, F. S., Suparman, E., & Lengkong, R. (2017). Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Persalinan Prematur di RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado. E-CliniC, 5(1). https://doi.org/10.35790/ecl.v5i1.14700