Hubungan Kadar Urine Transforming Growth Factor-1 dengan Rasio Albumin Kreatinin Urin dan Nilai Laju Filtrasi Glomerulus pada Pria Perokok

Authors

  • . Yuswanto
  • Emma S. Moeis
  • Maarthen C.P. Wongkar

DOI:

https://doi.org/10.35790/ecl.v5i2.17328

Abstract

Abstract: Smoking can augment the risk for kidney disease by increasing the expression of Transforming Growth Factor-β1 (TGF-β1) in the kidneys (uTGF-β1). Early glomerular dysfunction in smokers can be evaluated by measuring albuminuria (urine albumin-to-creatinine ratio/uACR), which generally appears before a decrease in estimated glomerular filtration rate (eGFR). This study was aimed to determine the relationship between smoking and the level of eGFR through changes in levels of uTGF-β1 and uACR among male smokers compared to non-smokers. This was an observational analytical study with a cross-sectional design conducted at Pineleng Subdistrict, Manado. Subjects of this study were 80 males (40 smokers and 40 non-smokers). The results showed significant differences in levels of uTGF-β1 and uACR among smokers compared to non-smokers (P values 0.003 and 0.012). The correlation test showed significant correlations between the increase in uACR levels and the decrease in eGFR levels (P = 0.019), as well as the duration of smoking and the increase in uTGF-β1 levels (P = 0.000). There was no significant association (P = 0.470) between smoking and the risk of decreased eGFR level (PR = 0.704). Therefore, smoking cannot be used as a predictor of eGFR decline. Conclusion: There were no correlations between uTGF-β1 and uACR as well as uTGF-β1 and eLFG.

Keywords: Urine Transforming Growth Factor-β1, uACR, GFR, smokers


Abstrak: Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal melalui peningkatan ekspresi Transforming Growth Factor-β1 (TGF-β1) pada ginjal (uTGF-β1). Gangguan glomerular dini pada perokok dapat dievaluasi dengan pengukuran albuminuria (rasio albumin kreatinin urin/RAKU), yang umumnya muncul sebelum terjadi penurunan estimasi laju filtrasi glomerulus (eLFG). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan merokok dengan nilai eLFG melalui perubahan kadar uTGF-β1 dan RAKU pada pria perokok dibanding non-perokok. Jenis penelitian ialah observasional analitik dengan desain potong lintang yang dilaksanakan di Kecamatan Pineleng, Manado. Subyek penelitian yaitu 80 pria (40 perokok dan 40 non-perokok). Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bermakna kadar uTGF-β1 dan RAKU antara perokok dibanding non-perokok (P = 0,003 dan 0,012). Terdapat hubungan bermakna (P = 0,470) antara merokok dan risiko penurunan eLFG (PR = 0,704). Tidak terdapat perbedaan eLFG antara subyek perokok dan non-perokok. Tidak terdapat hubungan antara kadar uTGF-β1 dan RAKU. Tidak terdapat hubungan antara kadar uTGF-β1 dan nilai eLFG. Terdapat hubungan bermakna antara lama merokok dan peningkatan kadar uTGF-β1, namun tidak terdapat hubungan antara lama merokok dengan RAKU dan nilai eLFG. Peningkatan RAKU pada perokok berkorelasi dengan peningkatan nilai eLFG. Karena itu merokok tidak dapat digunakan sebagai prediktor penurunan eLFG. Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara kadar uTGF-β1 baik dengan RAKU maupun nilai eLFG.

Kata kunci: Urine Transforming Growth Factor-β1, RAKU, LFG, perokok

Downloads

How to Cite

Yuswanto, ., Moeis, E. S., & Wongkar, M. C. (2017). Hubungan Kadar Urine Transforming Growth Factor-1 dengan Rasio Albumin Kreatinin Urin dan Nilai Laju Filtrasi Glomerulus pada Pria Perokok. E-CliniC, 5(2). https://doi.org/10.35790/ecl.v5i2.17328