HUBUNGAN SIRKUMSIS DENGAN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK SEKOLAH DASAR

Authors

  • Algi Reafanny Batara Universitas Sam Ratulangi
  • Adrian Umboh Universitas Sam Ratulangi
  • Rocky Wilar Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35790/ecl.v1i3.3591

Abstract

Abstrak: Infeksi saluran kemih (ISK) adalah keadaan adanya infeksi (ada pertumbuhan dan perkembangan bakteri) dalam saluran kemih yang meliputi infeksi di parenkim ginjal sampai infeksi di kandung kemih dengan jumlah bakteriuri bermakna yaitu ≥ 100.000 koloni / ml urin segar, infeksi ini sering di temukan pada anak dan merupakan penyebab kedua terbanyak mordibitas penyakit infeksi pada anak sesudah infeksi saluran napas. Sebelum usia 1 tahun, ISK lebih banyak terjadi pada anak laki-laki sedangkan setelahnya anak perempuan lebih dominan, rasio ini terus meningkat hingga di usia sekolah. Salah satu faktor penyebab ISK adalah  sirkumsisi, dimana anak laki-laki yang sudah disirkumsisi resiko ISK menurun dari 0,2 - 0,05% dari anak laki-laki yang tidak disirkumsisi. Anak laki-laki yang tidak di sirkumsisi, ISK terjadi karena daerah di bawah kulit prepusium sangat peka terhadap mikrolesi dan lingkungan yang lembab sehingga dapat memudahkan terjadinya infeksi. Jenis penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini mengenai hubungan sirkumsisi dengan infeksi saluran kemih pada anak sekolah dasar Madrasah Ibtidayah yang menggunakan uji chi-square (x2) dan koefisien korelasi pada tingkat kemaknaan 95% (α0,05).

Kesimpulan: Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa tidak adanya hubungan yang bermakna antara sirkumsisi dengan kejadian ISK pada anak sekolah dasar.

Kata kunci: Sirkumsisi, Infeksi Saluran Kemih (ISK), Siswa

 

 

Abstract: Urinary Tract Infection (UTI) is an infection state (there is growth and development of bacteria) in the urinary tract which include in the kidney parenchyma to infection in the bladder with a significant amount of bacteria that is ≥ 105 colonies / ml of fresh urine, this infection is often found in children and is the second most common cause of infectious disease morbidity in children after respiratory infection. Before the age of 1 year, UTI is more common in boys, while girls are more dominant thereafter, this ratio continued to increase until at school age. One of the causes of UTI is circumcision, where the boys were already circumcised risk of  UTI decreased 0,2 to 0,05% of the boys who are not circumcised. The boys who are not circumcised, UTI occurs because the area under the foreskin is very sensitive to mikrolesi and humid environment so as to facilitate the infection. The type of study is observational analytic cross sectional design. The study about a circumcision relationship with Urinary Tract Infections (UTI) in primary school children Madrasah Ibtidayah with using chi-square test (x²) and the correlation coefficient at 95% significance level (α0,05).

Conclusion: Based on the results of the study it can be concluded that there was no significant correlation between circumcisions with incidence of UTI in elementary school children.

Keywords: Circumcision, Urinary Tract Infections (UTI), Students.

Author Biographies

Algi Reafanny Batara, Universitas Sam Ratulangi

Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Unsrat

Adrian Umboh, Universitas Sam Ratulangi

Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat

Rocky Wilar, Universitas Sam Ratulangi

Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat

Downloads

How to Cite

Batara, A. R., Umboh, A., & Wilar, R. (2013). HUBUNGAN SIRKUMSIS DENGAN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK SEKOLAH DASAR. E-CliniC, 1(3). https://doi.org/10.35790/ecl.v1i3.3591

Issue

Section

Articles