PREVALENSI GANGGUAN PERILAKU PADA WANITA PEKERJA SEKS USIA REMAJA DI KOTA MANADO

Authors

  • Mercy Juliana Jacqualine Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35790/ecl.v2i1.3674

Abstract

Abstract: Introduction: Behavioral disorders are mental disorder which are often overlooked by many people. Whereas as a result of behavioral disorders would very dangerous if left unchecked. Adolescence is an particularly vulnerable age for developing conduct disorder. Adolescents who have behavioral disorders have tendency of engage in activities that deviate including againts parents, lying and stealing. These gestures are the types of behavioral disorders and impaired conduction opposed. Perversity is what that associated with behavioral disorders, especially for teenagers who work as female sex workers. Methods: This research is a descriptive cross-sectional study design. By using research instruments informed consent, mini-kid, and kuesioner. The results will be processed by univariate analysis. Fallowed by qualitative research by depth interviews with the subject. Result: Result found as many as 70% had a history of opposing interference, 36.6% had a history of mild behavioral disorders, and 30% had experienced a history of conduct disorder being.

Key Words: Behavioral disturbances, interruption againts, adolescent, Mini-Kid.

 

 

Abstrak: Pendahuluan: Gangguan perilaku merupakan salah satu gangguan mental yang seringkali diabaikan oleh banyak orang. Padahal akibat dari gangguan perilaku akan sangat berbahaya jika terus dibiarkan. Usia remaja merupakan usia yang sangat rentan untuk terkena gangguan perilaku. Remaja yang mengalami gangguan perilaku memiliki kecendrungan untuk melakukan kegiatan yang menyimpang termasuk melawan orang tua, berbohong dan mencuri. Sikap-sikap tersebut merupakan jenis gangguan perilaku konduksi dan gangguan menentang. Perbuatan menyimpang inilah yang dikaitkan dengan gangguan perilaku terutama bagi remaja yang berprofesi sebagai wanita pekerja seks. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional. Dengan mengunakan instrumen penelitian mini-kid dan kuesioner. Hasil penelitian akan diolah dengan analisis univariat. Dilanjutkan dengan penelitian kualitaif berupa wawancara mendalam dengan 2 subjek, yang hasil penelitiannya akan disajikan dalam bentuk naratif. Hasil: Didapati sebanyak 70% WPS memiliki riwayat gangguan menentang, 36,6% mengalami riwayat gangguan tingkah laku ringan, dan 30% pernah mengalami riwayat gangguan tingkah laku sedang.

Kata Kunci: Gangguan tingkah laku, gangguan menentang, remaja, Mini-KID

Author Biography

Mercy Juliana Jacqualine, Universitas Sam Ratulangi

Kandidat Skripsi FK Unsrat

Downloads

How to Cite

Jacqualine, M. J. (2014). PREVALENSI GANGGUAN PERILAKU PADA WANITA PEKERJA SEKS USIA REMAJA DI KOTA MANADO. E-CliniC, 2(1). https://doi.org/10.35790/ecl.v2i1.3674