PROFIL PASIEN JAMKESMAS YANG MENJALANI OPERASI DI SMF BEDAH BLU RSU PROF.R.D KANDOU PERIODE AGUSTUS 2012 SAMPAI OKTOBER 2012

Authors

  • Eldy Wuwung

DOI:

https://doi.org/10.35790/ecl.v2i2.4561

Abstract

Abstract: Poverty is still a major problem for Indonesia. The increase in poverty has impact on health services. As per the declaration of Human Rights by the United Nations (1984) and the Indonesian Constitution (UUD 1945) Article 28, that health is a fundamental right of all individuals and all citizens are entitled to health care, including the poor. Based on that , Ministry of Health, since 2005, been implementing programs Health Insurance for the Poor (JPKMM) or AKESKIN (2005-2007) and turned into a Public Health Insurance program (JAMKESMAS) since 2008 until now. Constraints on JAMKESMAS implementation including: the number of new births, deaths, moving, changes in socio-economic level, and target users JAMKESMAS improper. This was a descriptive retrospective study through household surveys Jamkesmas card users who underwent surgery at the Surgical SMF period August to October 2012, using the criteria JAMKESMAS acceptors. Samples were 25 respondents, based on criteria established by the government through the Central Bureau of Statistics, the criteria Jamkesmas recipients must meet all the minimum criteria specified. The results showed that overall 25 samples (100%) did not meet the criteria for receiving medical treatment. Of the total sample, none are eligible to receive JAMKESMAS, so it can be concluded that the use of Jamkesmas in North Sulawesi many are not on target, with the number of citizens who are not eligible to use Jamkesmas for treatment.
Keywords: the poor, Jamkesmas, criteria of the poor.

Abstrak. Kemiskinan masih merupakan masalah utama bagi bangsa Indonesia. Peningkatan penduduk miskin berdampak pada pelayanan kesehatan yang harus dipenuhi. Sesuai deklarasi Hak Asasi Manusia oleh PBB (1984) dan UUD 45 pasal 28, bahwa kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga negara berhak mendapat pelayanan kesehatan termasuk masyarakat miskin. Berdasarkan hal tersebut Kementerian Kesehatan sejak 2005 telah melaksanakan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (JPKMM) atau AKESKIN (2005-2007) dan berubah menjadi program Jaminan Kesehatatan Masyarakat (JAMKESMAS) sejak tahun 2008 sampai sekarang. Kendala penyelenggaraan JAMKESMAS diantaranya: banyaknya kelahiran baru, kematian, pindah tempat tinggal, perubahan tingkat sosial ekonomi, dan sasaran pengguna JAMKESMAS yang tidak tepat. Penelitian bersifat Deskriptif retrospektif, melalui survey rumah tangga pengguna kartu Jamkesmas, yang menjalani operasi di SMF Bedah periode Agustus-Oktober 2012, menggunakan kriteria penerima JAMKESMAS. Penelitian melibatkan 25 responden sampel, berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah melalui data Badan Pusat Statistik, kriteria penerima Jamkesmas harus memenuhi minimal semua kriteria ditentukan, dan hasil yang diperoleh: Keseluruhan 25 sample (100 %) tidak memenuhi kriteria penerima Jamkesmas. Dari keseluruhan sampel, tidak satupun yang memenuhi syarat menerima JAMKESMAS, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan Jamkesmas di Sulawesi Utara banyak yang tidak tepat sasaran, dengan banyaknya penduduk yang tidak berhak menggunakan Jamkesmas untuk berobat.
Kata kunci : Masyarakat Miskin, Jamkesmas, kriteria masyarakat miskin.

Downloads

How to Cite

Wuwung, E. (2014). PROFIL PASIEN JAMKESMAS YANG MENJALANI OPERASI DI SMF BEDAH BLU RSU PROF.R.D KANDOU PERIODE AGUSTUS 2012 SAMPAI OKTOBER 2012. E-CliniC, 2(2). https://doi.org/10.35790/ecl.v2i2.4561