PREVALENSI PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA WANITA PEKERJA SEKS REMAJA DI KOTA MANADO (PENELITIAN KUALITATIF TERHADAP DUA WANITA PEKERJA SEKS)

Authors

  • Denis Saputra

DOI:

https://doi.org/10.35790/ecl.v2i2.4750

Abstract

Abstract: NAPZA (Narcotics, psychotropic drugs and addictive substances) are substances or drugs derived from plants, both synthesis and semisintesis, which can cause loss or alteration of consciousness, loss of taste, reducing or eliminating pain, and can lead to a dependency. NAPZA are often misused among age and profession. One of the groups that often uses NAPZA is female sex workers in order to satisfy their customers much better. This study aimed to obtain the prevalence of the abuse of NAPZA among teenagers of Female Sex Workers (FSW) in Manado. This was a descriptive quantitative study with a cross-sectional design.The qualitative method approach were applied among 30 teenagers of FSW aged 12-21 years at random. Two of them were performed the qualitative approach by using interview guidances and data retrieval after signing the informed consent. Conclusion: the highest prevalence of the use of NAPZA among female sex workers were found at the age of 20 years, followed by the ages of 19, 18, 17, and 21 years.
Keywords: NAPZA, Female Sex Workers (FSW).

Abstrak: NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif) merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman, baik sintesis maupun semisintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, penurunan sampai hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. NAPZA sering disalahgunakan oleh berbagai kalangan usia dan profesi. Salah satu kalangan yang sering menggunakan NAPZA yakni pekerja seks terutama wanita untuk lebih memuaskan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi penyalahgunaan NAPZA pada Wanita Pekerja Seks (WPS) remaja di Kota Manado. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan potong lintang. Pendekatan metode kualitatif diterapkan pada 30 orang WPS remaja yang berusia 12 – 21 tahun secara acak dimana 2 orang diantaranya dilakukan pendekatan secara kualitatif menggunakan pedoman wawancara dan pengambilan data setelah dilakukan informed consent. Simpulan: Prevalensi penggunaan NAPZA pada Wanita Pekerja Seks paling banyak ditemukan pada usia 20 tahun, diikuti umur 19 tahun, 18 tahun, 17 tahun, dan 21 tahun.
Kata kunci: NAPZA, Wanita Pekerja Seks (WPS).

Downloads

Published

2014-05-02

How to Cite

Saputra, D. (2014). PREVALENSI PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA WANITA PEKERJA SEKS REMAJA DI KOTA MANADO (PENELITIAN KUALITATIF TERHADAP DUA WANITA PEKERJA SEKS). E-CliniC, 2(2). https://doi.org/10.35790/ecl.v2i2.4750