Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano
DOI:
https://doi.org/10.35790/ecl.v12i2.52755Abstract
Abstract: Hospital management information system (HMIS) is an integrated information system prepared to handle the entire process of hospital management and services. This study aimed to analyze the implementation of hospital management information systems at RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano. This was a qualitative case study with in-depth interviews and observation methods. Samples were four informants. Data analysis is a content analysis through the data reduction stage, data presentation in a matrix, and the validity of the research results using source and method triangulation to draw conclusions. The results showed that based on infrastructure indicators, there was a lack of available computers in each section, the internet network quality was inadequate, due to a lack of budget allocation for HMIS. Based on human resource indicators, there was a lack of qualified and competent IT personnel as well as indiscipline on duty, absence of a strict reward and punishment system, that actually disrupted the flow of services in the hospital. Based on indicators of the operational procedure system, it is in accordance with the existing standards of the hospital to carry out the duties and functions according to their respective duties. In conclusion, the application of HMIS at RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano related to the quality of infrastructure and human resource indicators is still lacking, on the other hand the standard operating procedure indicators are good which are regulated directly by the hospital leadership.
Keywords: hospital management information system; infrastructure; human resources; standard operating procedures
Abstrak: Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) merupakan sistem informasi terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen dan pelayanan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan sistem informasi manajemen rumah sakit di RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano. Metode penelitian ialah studi kualitatif kasus melalui wawancara mendalam dan observasi dengan empat informan. Analisis data melalui tahap reduksi data, penyajian data dalam matriks, validitas hasil penelitian menggunakan triangulasi sumber dan metode hingga penarikan simpulan. Hasil penelitian mendapatkan pada indikator infrastruktur ialah kurangnya keter-sediaan komputer di setiap bagian dan kualitas jaringan internet yang belum memadai, disebabkan karena kurangnya anggaran alokasi untuk SIMRS. Pada indikator sumber daya manusia (SDM) didapatkan kurangnya tenaga IT yang sesuai kualifikasi dan kompetensi serta adanya ketidakdisiplinan waktu saat bertugas, dan tidak adanya sistem reward dan punishment yang tegas; hal ini justru mengganggu alur pelayanan di rumah sakit. Indikator sistem operasional prosedur sudah sesuai standar rumah sakit untuk menjalankan tugas tupoksi sesuai tugas masing-masing. Simpulan penelitian ini ialah penerapan SIMRS di RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano dari indikator infrastruktur dan SDM kualitasnya masih kurang, di sisi lain indikator standar operasional prosedur sudah baik yang diatur langsung oleh pimpinan rumah sakit.
Kata kunci: sistem informasi manajemen rumah sakit; infrastruktur; sumber daya manusia; standar operasional prosedur
References
APJII.. Survei Pengguna Internet APJII 2019-Q2 2020: Ada Kenaikan 25,5 Juta Pengguna Internet Baru di RI. 2020. [cited 2022 May 10]. Available from: https://apjii.or.id/content/read/104/503/BULETIN-APJII-EDISI-74.
Antoni D, Herdiansyah MI, Akbar M. Critical factors of transparency and trust for evaluating e-government services for the poor. Paper presented at the 2017 Second International Conference on Informatics and Computing (ICIC). 2017.
Kemenkes RI. Tahun 2018, semua rumah sakit harus sudah punya SIMRS terintegrasi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2017.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2017 tentang Strategi E-Kesehatan Nasional.
Novita D. Faktor-faktor penghambat pengembangan E-Government: Studi Kasus Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan. Jurnal Eksplora Informatika. 2014;4(1):43-52.
Suyanto, Hidayat T, Indiati. Faktor penghambat implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di RSUD Blambangan Banyuwangi. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2015;28(2):141-7. Doi: 10.21776/ub.jkb.2015.028.02.5
Sittig DF, Singh H. A new socio-technical model for studying health information technology in complex adaptive healthcare systems. Quality and Safety in Health Care. 2010;19(Suppl3):i68-74. Doi:101136/ qshc.2010.042085
Larinse D, Papilaya S, Fibriani C. 2015. Evaluasi sistem informasi rumah sakit (SIMRS) menggunakan metode hot-fit pada pengguna akhir SIMRS di RSUD Talaud [Artikel Ilmiah]. Salatiga: Universitas Satya Wacana; 2015.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit.
Menkes RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional.
Bilal A, Badri C. Penilaian teknologi kesehatan berbasis rumah sakit (hospital-based health technology assessment) dalam perpektif teknik klinis (clinical engineering). Jurnal Teknik Biomedis Indonesia. 2016;2(1):28-32.
Menkes RI. 2016. Peratuan Menteri Kesehatan RI Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan. 2015. Pedoman Pengelolaan Peralatan Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.
Hakam F. Analisis, Perancangan, dan Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit Gosyen Publishing; 2016.
Komite Penilaian Teknologi Kesehatan. Buku Panduan Penilaian Teknologi Kesehatan, Efektivitas Klinis dan Evaluasi Ekonomi. Jakarta: Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2017.
Angkasawati TJ, Astuti WD, Arifin A. Perspektif provider terhadap manajemen alat kesehatan di rumah sakit. Bul Penel Kesehatan. 2008;36(4):168-76.
Kenedi J, Lanin D, Agus Z. Analisis pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Padang Pariman tahun 2017. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018;7(Suppl2):1-8.
Yusliati, Dupai L, Lisnawaty. Gambaran perencanaan pengadaan alat kesehatan di Puskesmas Siompu Kabupaten Buton Selatan tahun 2015. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unsyiah. 2016. Available from: 184051-ID-gambaran-perencanaan-pengadaan-alat-kese.pdf (neliti.com).
Astianurdin, Samsualam, Haeruddin. Pengaruh sistem informasi manajemen terhadap efektivitas kerja pegawai rekam medik (Kajian pada Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Kabupaten Pinrang tahun 2017). Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis. 2017;11(4).
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.
Muryanti T, Pinilih M, Oktavian LD. Evaluasi sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) pada RSIA Bunda Arif Purwokerto Menggunakan Framework Cobit 5. Jurnal Pro Bisnis. 2018;11(2):59-75.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Pricillia T. Tangel, Aaltje E. Manampiring, Nova H. Kapantow
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
COPYRIGHT
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors hold their copyright and grant this journal the privilege of first publication, with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that permits others to impart the work with an acknowledgment of the work's origin and initial publication by this journal.
Authors can enter into separate or additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (for example, post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its underlying publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (for example, in institutional repositories or on their website) as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).