Faktor–faktor yang Memengaruhi Kejadian Epilepsi pada Anak dengan Riwayat Kejang Demam

Authors

  • Sicilia V. Peleh Universitas Sam Ratulangi
  • Praevilia Salendu Universitas Sam Ratulangi
  • Valentine Umboh Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35790/ecl.v12i3.55381

Abstract

Abstract: Epilepsy is the fifth most common neurological disorder and it can affect anyone, especially children. It is allegedly caused by disturbance in the balance of neurons in the brain during the prenatal, perinatal and postnatal periods. One of the causes is febrile seizure. Risk factors for febrile seizures and epilepsy include neurological disorders, complex febrile seizures, family history of epilepsy, and repeated simple febrile seizures. This study aimed to determine the risk factors for epilepsy in children with a history of febrile seizure at Prof. Hospital. Dr. R. D. Kandou Manado. This was a retrospective and analytical study with cross-sectional design through evaluation of medical record data of pediatric patients. Data were analyzed using the chi-square test. The results showed that age, gender, and birth history did not have significant effects on epilepsy. However, genetic history had a significant influence (p=0.031), especially in males with a history of term birth at the age of 6-24 months. In conclusion, the incidence of epilepsy in children with a history of febrile seizures was found mainly in males born at term, aged 6-24 months, and genetic history factors had a significant influence on the incidence of epilepsy in children with a history of febrile seizures.

Keywords: epilepsy; febrile convulsion; risk factors

  

Abstrak: Epilepsi dapat menyerang siapa saja, terutama anak-anak, dan merupakan kelainan neurologis paling umum kelima. Diduga penyakit ini disebabkan oleh gangguan keseimbangan neuron di otak pada masa prenatal, perinatal, dan postnatal. Salah satu penyebabnya ialah faktor kejang demam. Faktor risiko kejang demam terhadap epilepsi diantaranya, kelainan neurologis, kejang demam kompleks, riwayat epilepsi pada keluarga, dan kejang demam sederhana yang berulang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor risiko kejadian epilepsi pada anak dengan riwayat kejang demam di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jenis penelitian ialah analitik retrospektif dengan desain potong lintang melalui evaluasi data rekam medik pasien anak. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian mendapatkan bahwa usia, jenis kelamin, dan riwayat kelahiran tidak berpengaruh bermakna terhadap epilepsy, namun, riwayat genetik memiliki pengaruh bermakna (p=0,031), terutama pada anak laki-laki dengan riwayat kelahiran aterm di usia 6-24 bulan. Simpulan penelitian ini ialah kejadian epilepsi pada anak dengan riwayat kejang demam didapatkan terutama pada anak laki-laki yang lahir aterm, di usia 6-24 bulan, dan faktor riwayat genetik memiliki pengaruh bermakna terhadap kejadian epilepsi pada anak dengan riwayat kejang demam.

Kata kunci: epilepsi; kejang demam; faktor risiko

Author Biographies

Sicilia V. Peleh, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran,Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia

Praevilia Salendu, Universitas Sam Ratulangi

Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia

Valentine Umboh, Universitas Sam Ratulangi

Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia

References

World Health Organization (WHO). Improving the lives of people with epilepsy: a technical brief. Geneva: World Health Organization; 2022. Available from: https://www.ilae.org/files/dmfile/igap- technical-brief.pdf

Sari NK, Herlina N, Jhonet A. Hubungan riwayat kejang demam dengan kejadian epilepsi pada anak ≤5 tahun di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2018-2019. JKM. 2021;7(3):453–8. Doi: 10.33024/jkm.v7i3.4203

Minardi C, Minacapelli R, Valastro P, Vasile F, Pitino S, Pavone P, et al. Epilepsy in children: from diagnosis to treatment with focus on emergency. J ClinMed. 2019;8(1):1-10. Doi: 10.3390/jcm8010039

Scheffer IE, Berkovic S, Capovilla G, Connolly MB, French J, Guilhoto L, et al. ILAE classification of the epilepsies: position paper of the ILAE Commission for Classification and Terminology. Epilepsia. 2017;58(4):512-21. Doi: 10.1111/epi.13709

International League Against Epilepsy: Current Definitions and Classifications. ILAE website 2020 [cited 27 July 2023]. Available from: https://www.ilae.org/guidelines/definition-and- classification

Falco-Walter JJ, Scheffer IE, Fisher RS. The new definition and classification of seizures and epilepsy. Epilepsy Res. 2018;139:73–9. Doi: 10.1016/j.eplepsyres.2017.11.015

Raharjo TB. Faktor-faktor risiko epilepsi pada anak di bawah usia 6 tahun [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2017;93. Available from: http://eprints.undip.ac.id/18016/1/Tri_Budi_Raharjo.pdf

Perdana SW. Penanganan kejang demam pada anak. J Penelit Perawat Prof. 2019;4(2):699–706. Available from: http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP/article/ view/959/696

Kakalang JP, Masloman N, Manoppo JIC. Profil kejang demam di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. e-CliniC. 2016;4(2):1-6. Doi: 10.35790/ecl.v4i2.14396

Xixis KL, Samanta D, Keenaghan M. Febrile seizure. [Updated 2022 Jul 30]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. Available from: https://www.ncbi. nlm.nih.gov/ books/NBK448123/

Hasibuan DK, Dimyati Y. Kejang demam sebagai faktor predisposisi epilepsi pada anak. CDK. 2020; 47(9):668-672. Doi: 10.55175/cdk.v47i9.562

Pusponegoro H, Widodo DP, Ismael S. Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. Ikat Dr Anak Indones. 2019;1–23. Available from: http://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/ Konsensus-Penatalaksanaan-Kejang-Demam.pdf

Budiman M, Salendu P, Rompis JL. Pengaruh riwayat kejang demam terhadap kejadian epilepsi pada anak. e-CliniC. 2022;11(1):19-26. Doi: 10.35790/ecl.v11i1.44268

Pujilestari SM, Mudapati A. Faktor-faktor yang terdapat pada kejadian epilepsi anak usia ≤5 tahun di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2012-2014. J Kedokt dan Kesehat. 2017;1(3):3–7. Doi: 10.33024/.v1i3.671

Fuadi F, Bahtera T, Wijayahadi N. Faktor risiko bangkitan kejang demam pada anak. Sari Pediatr. 2016;12(3):142. Doi: 10.14238/sp12.3.2010

Fidora I, Putri M, Chaniago M. Faktor penyebab terjadinya epilepsi pada pasien rawat jalan di poli anak RSAM Bukittingi. J Ilmu keperawatan. 2021:10(1):12-19. Doi: 10.35328/keperawatan.v10i1.1582

Chung S. Febrile seizures. Korean J Pediatr. 2014;57:384-95. Doi: 10.3345/kjp.2014.57.9.384

Canpolat M, Per H, Gumus H, Elmali F, Kumandas S. Investigating the prevalence of febrile convulsion in Kayseri, Turkey: an assessment of the risk factors for recurrence of febrile convulsion and for development of epilepsy. Seizure. 2018;55:36–47. Doi: 10.1016/j.seizure.2018.01.007

Downloads

Published

2024-12-07

How to Cite

Peleh, S. V., Salendu, P., & Umboh, V. (2024). Faktor–faktor yang Memengaruhi Kejadian Epilepsi pada Anak dengan Riwayat Kejang Demam . E-CliniC, 12(3), 462–467. https://doi.org/10.35790/ecl.v12i3.55381

Issue

Section

Articles