KADAR SERUM GLUTAMIC OXALOACETAT TRANSAMINASE DAN SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSAMINASE PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU SELAMA DUA BULAN BERJALANNYA PEMBERIAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS KOMBINASI DOSIS TETAP

Authors

  • Ayu R. Pribadini Nelwan Universitas Sam Ratulangi
  • Stella Palar Universitas Sam Ratulangi
  • Julia C. M. Lombo Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35790/ecl.v2i3.6068

Abstract

Abstract: Tuberculosis (TB) is still a health problem around the world. According to statistics of the World Health Organization (WHO) showed that Indonesia’s ranking were down from third to fifth in the world. However there are also challenges in the treatment of tuberculosis worldwide and in Indonesia, like treatment failure, dropping out of treatment, and inappropriate treatment. This study aimed to compare the serum levels of SGOT (AST) and SGPT (ALT) in patients with pulmonary TB during two months administration of OAT KDT. This study was a cross sectional analytic study using secondary data and blood sample from patients with pulmonary TB. The samples in this study was patients with pulmonary tuberculosis, pulmonary tuberculosis first category, pulmonary tuberculosis BTA smear (+), pulmonary tuberculosis with controlled hypertension, pulmonary tuberculosis suspected MDR, pulmonary tuberculosis with secondary infections, pulmonary tuberculosis on treatment, and pulmonary tuberculosis which dropping put of treatment. The analysis of data changes on SGOT levels before and after administration of Anti-Tuberculosis Drugs (OAT) shows that the value of zcount: 2,223 >ztable: 1,645 with a significance value of p= 0,026 < 0,05. This indicates that there is an effect of the Anti Tuberculosis Drugs (OAT) fixed-dose combination toward SGOT levels. The analysis of data changes on SGPT levels before and after administration of Anti-Tuberculosis Drugs (OAT) shows that the value of zcount: 2,045 >ztable: 1,645 with a significance value of p= 0,041 < 0,05. This indicates that there is an effect of the Anti Tuberculosis Drugs (OAT) fixed-dose combination toward SGPT levels. There are a significant correlation between serum levels of glutamic oxaloacetat transaminase and glutamic pyruvic transaminase in patients with pulmonary tuberculosis during two months administration of anti-tuberculosis medication with a fixed-dose combination and an increasing levels of SGOT and SGPT in pulmonary tuberculosis patients.

 

 

Abstrak: Penyakit Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan di dunia. Menurut data statistik World Health Organization (WHO) menunjukkan Indonesia turun dari peringkat tiga menjadi peringkat kelima dunia. Namun masih terdapat pula tantangan dalam pengobatan TB di dunia dan Indonesia, antara lain kegagalan pengobatan, putus pengobatan, dan pengobatan yang tidak tepat. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui perbandingan kadar serum SGOT dan SGPT pada pasien TB Paru selama dua bulan pemberian OAT KDT. Penelitian ini merupakan penelitian analitik cross sectional dengan menggunakan data sekunder dan pengambilan sampel darah pada pasien TB Paru. Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah penderita TB Paru, TB Paru kategori 1, TB paru BTA (+), TB Paru dengan Hipertensi terkontrol, TB paru suspek MDR, TB Paru dengan infeksi sekunder, TB paru on treatment, dan TB paru putus obat. Hasil analisis data perubahan kadar SGOT sebelum dan setelah diberikan Obat Anti Tuberkulosis menunjukkan bahwa nilai zhitung: 2,223 >ztabel : 1,645 dengan nilai signifikansi p= 0,026 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) kombinasi dosis tetap terhadap kadar SGOT. Hasil analisis data perubahan kadar SGPT sebelum dan setelah diberikan Obat Anti Tuberkulosis menunjukkan bahwa nilai zhitung: 2,045 >ztabel : 1,645 dengan nilai signifikansi p= 0,041 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) kombinasi dosis tetap terhadap kadar SGPT. Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar serum glutamic oxaloacetic transaminase dan serum glutamic pyruvic transaminase pada pasien tuberkulosis paru selama dua bulan berjalannya pemberian obat anti tuberkulosis kombinasi dosis tetap dan terdapat peningkatan kadar SGOT dan SGPT pada pasien tuberkulosis paru.

Author Biographies

Ayu R. Pribadini Nelwan, Universitas Sam Ratulangi

Kandidat Skripsi FK Unsrat

Stella Palar, Universitas Sam Ratulangi

Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Unsrat

Julia C. M. Lombo, Universitas Sam Ratulangi

Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Unsrat

Downloads

How to Cite

Nelwan, A. R. P., Palar, S., & Lombo, J. C. M. (2014). KADAR SERUM GLUTAMIC OXALOACETAT TRANSAMINASE DAN SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSAMINASE PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU SELAMA DUA BULAN BERJALANNYA PEMBERIAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS KOMBINASI DOSIS TETAP. E-CliniC, 2(3). https://doi.org/10.35790/ecl.v2i3.6068