Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Omeprazole atau Ranitidin pada Pasien Dispepsia di Instalasi Rawat Inap Salah Satu Rumah Sakit Swasta

Authors

  • Evania A. Sinaulan Universitas Sam Ratulangi
  • Edward Nangoy Universitas Sam Ratulangi
  • Angelina S. R. Masengi Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35790/ecl.v13i1.60737

Abstract

Abstract: Dyspepsia is a common condition that is commonly found in daily practice. The most common drugs for  dyspepsia therapy are proton pump inhibitors (PPIs) and histamine-2 receptor antagonists (H2RAs). One of the factors that affects the cost of treatment that must be incurred by patients is the selection of treatment therapy. Pharmacoeconomic studies can compare the effectiveness of the two drug regimens in the treatment of dyspeptic patients. This study aimed to determine the effectiveness of therapy, average total cost, and cost effective value of the use of omeprazole or ranitidine therapy in dyspeptic patients at the Inpatient Installation of one Type C Private Hospital in Minahasa. This was a descriptive and observational study using the Cost-Effectiveness Analysis method with a retrospective data collection design in the period of January-June 2023. Based on medical record data of 72 patients, there were 30 patients using omeprazole and 42 patients using ranitidine. Ranitidine was more effective than omeprazole with the number of patients who reached the target therapy as many as 32 with a percentage of 76.1%. Ranitidine had a lower average total cost of therapy in dyspeptic patients which was Rp. 2,748,045 compared to omeprazole of Rp. 3,537,487. In conclusion, the use of ranitidine therapy in dyspepsia patients is more cost effective with Average Cost Effectiveness Ratio of Rp. 3,611,097.

Keywords: dyspepsia; omeprazole; ranitidine; cost effectiveness analysis

 

Abstrak: Dispepsia merupakan kondisi umum yang sering ditemukan pada praktek sehari-hari. Terapi dispepsia salah satunya adalah golongan proton pump inhibitors (PPIs) dan histamine-2 receptor antagonists (H2RAs). Salah satu hal yang berpengaruh pada biaya pengobatan yang harus dikeluarkan oleh pasien adalah pemilihan terapi pengobatan. Kajian farmakoekonomi dapat membandingkan efektivitas dua regimen obat tersebut dalam pengobatan pasien dyspepsia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi, rata-rata biaya total, dan nilai cost effective dari penggunaan terapi omeprazole atau ranitidin pada pasien dispepsia di Instalasi Rawat Inap salah satu Rumah Sakit Swasta Tipe C di Minahasa. Jenis penelitian ialah deskriptif observasional menggunakan metode Cost-Effectiveness Analysis dengan rancangan pengambilan data secara retrospektif pada periode Januari-Juni 2023. Berdasarkan data rekam medis diperoleh 72 data pasien, terdiri dari 30 pasien yang menggunakan omeprazole dan 42 pasien yang menggunakan ranitidin. Ranitidin lebih efektif dibandingkan omeprazole dengan jumlah pasien yang mencapai target terapi sebanyak 76,1%. Ranitidin memiliki rata-rata total biaya terapi pada pasien dispepsia lebih rendah yaitu sebesar Rp. 2.748.045 dibandingkan omeprazole sebesar Rp. 3.537.487. Simpulan penelitian ini ialah penggunaan terapi ranitidin pada pasien dispepsia lebih cost effective dibandingkan omeprazole dengan nilai Average Cost Effectiveness Ratio yaitu Rp. 3.611.097.

Kata kunci: dispepsia; omeprazole; ranitidin; analisis efektivitas biaya

Author Biographies

Evania A. Sinaulan, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteraan Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia

Edward Nangoy, Universitas Sam Ratulangi

Bagian Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia

Angelina S. R. Masengi, Universitas Sam Ratulangi

Bagian Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia

References

Fracasso P. Dyspepsia in primary care medicine: a European prospective. Dig Dis. 2022;40(3):266–9. Doi: https://doi.org/10.1159/000517112

Barberio B, Mahadeva S, Black CJ, Savarino E V, Ford AC. Systematic review with meta-analysis: global prevalence of uninvestigated dyspepsia according to the Rome criteria. Aliment Pharmacol Ther. 2020;52(5):762–73. Doi: https://doi.org/10.1111/apt.16006

Syam AF, Miftahussurur M, Makmun D, Abdullah M, Rani AA, Siregar GA, et al. Management of dyspepsia and Helicobacter pylori infection: the 2022 Indonesian Consensus Report. Gut Pathog. 2023;15(1):25. Doi: https://doi.org/10.1186/s13099-023-00551-2

Lespessailles E, Toumi H. Proton pump inhibitors and bone health: an update narrative review. Int J Mol Sci. 2022;23(18):10733. Doi: https://doi.org10.3390/ijms231810733

Forgerini M, Mieli S, Mastroianni P de C. Safety assessment of omeprazole use: a review. Sao Paulo Medical Journal. 2018;136(6):557–70. Doi: https://doi.org/10.1590/1516-3180.2018.0019220318

McGwin G. The association between ranitidine use and gastrointestinal cancers. Cancers (Basel) 2021;13(1): 1–9. Doi: https://doi.org/10.3390/cancers13010024

Black CJ, Houghton LA, Ford AC. Insights into the evaluation and management of dyspepsia: recent developments and new guidelines. Therap Adv Gastroenterol. 2018;11:1756284818805597. Doi: https://doi.org/10.1177/1756284818805597

Hutahean A, Citraningtyas G, Wewengkang D. Analisis efektivitas biaya pada pasien gastritis rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara Manado. Pharmacon 2019;8(4);767-73. Available from: https://doi.org/ 10.35799/pha.8.2019.29351

Lestari A, Nurmainah, Untari E. Pola peresepan obat dispepsia pada pasien rawat jalan di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak Periode Januari - Juni 2017. Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNTAN. 2019. Available from: https://jurnal.untan.ac.id/ index.php/jmfarmasi/article/viewFile/37655/75676584078

Suri I. Gambaran karakteristik pasien dan penggunaan obat dispepsia di klinik A daerah Bekasi Timur. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta-FIKES 2020; Available from: https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/ 123456789/64504

Karminingtyas S, Oktianti D, Furdiyanti N, Sandriana M, Kusuma A. Evaluation of the use of anti-non steroid inflamation drugs on geriatri. Jurnal Media Farmasi Indonesia 2020;15(1):1558-70. Doi: https://doi.org/10.53359/mfi.v15i1.138

Febrina S, Rahmatini, Miro S. Hubungan lama penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid dengan kejadian dispepsia pada pasien osteoartritis di Puskesmas Andalas Kota Padang. Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia 2023;4(1):1-8. Doi: https://doi.org/10.25077/jikesi.v4i1.929

Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical Physiology (13th ed). Philadelphia (PA): Elsevier, Inc.; 2016. Available from: https://www.asia.elsevierhealth.com/guyton-dan-hall-buku-ajar-fisiologi-kedokteran-9789814666015.html

Pramita L, Uwan W, Kahtan M. Gambaran hasil pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi pada penderita sindrom dispepsia di Rumah Sakit Umum Santo Antonius Pontianak tahun 2015-2016. Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura 2018;4(1). Available from: https://jurnal.untan. ac.id/index.php/jfk/article/download/29600/75676579181

Nabilah A, Harfiani E, Hasanah U, Yusmiani H. Perbandingan efektivitas terapi ranitidine dan omeprazole terhadap lama rawat inap pasien dispepsia. Jurnal Ilmiah Kesehatan 2023;22(3):138-45. Doi: https://doi.org/10.33221/jikes.v22i03.2972

Wibawani EA, Faturahman Y, Purwanto A. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dispepsia pada pasien rawat jalan poli penyakit dalam di RSUD Koja. Jurnal Kesehatan komunitas Indonesia. 2021;17(1):257-64. Doi: https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jkki/article/view/3605

Silviarizka R, Sholihat N, Pratiwi H. Analisis efektivitas biaya penggunaan omeprazole vs ranitidin sebagai profilaksis tekanan ulser di ICU RSUD Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Acta Pharm Indo 2019;2(7):80–89. Doi: https://doi.org/10.20884/1.api.2019.7.2.2434

Alagga A, Gupta V. Drug absorption [Homepage on the Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing, 2023; Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557405/

Downloads

Published

2025-02-23

How to Cite

Sinaulan, E. A., Nangoy, E., & Masengi, A. S. R. (2025). Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Omeprazole atau Ranitidin pada Pasien Dispepsia di Instalasi Rawat Inap Salah Satu Rumah Sakit Swasta . E-CliniC, 13(1), 121–125. https://doi.org/10.35790/ecl.v13i1.60737

Issue

Section

Articles