PROFIL DERMATOFITOSIS DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI – DESEMBER 2012

Authors

  • N. Viter P. Bertus
  • Herry E. J. Pandaleke
  • Grace M. Kapantow

DOI:

https://doi.org/10.35790/ecl.v3i2.8862

Abstract

Abstract: Dermatophytosis is a disorder of tissues with keratinized epithelia (eg. stratum corneum of epidermis, hairs, and nails) caused by fungi of dermatophyta. Based on its location, dermatophytosis is divided into: tinea capitis, tinea barbe, tinea cruris, tinea pedis et manum, tinea unguium, and tinea corporis. This study aimed to obtain the profile of dermatophytosis at the Dermatovenerology Clinic of Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado, during the period of January-December 2012. This was a retrospective descriptive study. Data of dermatophytosis classification, age, gender, occupation, and therapy classification were obtained from the medical record of that Dermatovenerology Clinic. The results showed that of 65 dermatophytosis cases (1.61% of all skin disease cases in 2012), the most frequent found was tinea cruris (55.38%), with age range 45-64 years old (49.24%), female (67.70%), pensioner (25.42%), and the most frequent therapy was a combination therapy (83.08%).
Keywords: dermatophytosis, dermatophyta, tinea

Abstrak: Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk (misalnya: stratum korneum pada epidermis, rambut, dan kuku), yang disebabkan oleh golongan jamur dermatofita. Berddasarkan lokasinya, dermatofitosis dibagi atas: tinea kapitis, tinea barbe, tinea kruris, tinea pedis et manum, tinea unguium, dan tinea korporis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan profil dermatofitosis di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari-Desember 2012. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif. Data mengenai klasifikasi dermatofitosis, umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan terapi diperoleh dari rekam medik Poliklinik Kulit dan Kelamin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 65 kasus dermatofitosis (1,61% dari seluruh kasus penyakit kulit pada tahun 2012), yang terbanyak ialah tinea kruris (55,38%), kelompok umur 45-64 tahun (49,24%), jenis kelamin perempuan (67,70%), pensiunan (25,42%), dan terapi yang terbanyak digunakan ialah terapi kombinasi (83,08%).
Kata kunci: dermatofitosis, dermatofita, tinea

Downloads

How to Cite

Bertus, N. V. P., Pandaleke, H. E. J., & Kapantow, G. M. (2015). PROFIL DERMATOFITOSIS DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI – DESEMBER 2012. E-CliniC, 3(2). https://doi.org/10.35790/ecl.v3i2.8862