KEJADIAN MUNTAH PADA PENDERITA KANKER YANG MENJALANI PENGOBATAN KEMOTERAPI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Authors

  • Bambang E. P. Hariyanto

DOI:

https://doi.org/10.35790/ecl.v3i3.9506

Abstract

Abstract: Chemotherapy-induced nausea and vomiting (CINV) are the most frequent and troublesome side effects in cancer patients. Cancer patients who are undergoing chemotherapy usually put nausea and vomiting in a list of side effects of chemotherapy that they are most worried about. Lack control of vomiting can disturb functional activities and quality of life of patients, increase the use of health service resources, and reduce the adherence to treatment. This was a descriptive study with a cross-sectional approach. This study used medical records of chemotherapy patients in Pediatrics Section of Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado in 2011 and 2012, particularly of those with ALL. There were 51 patients with ALL undergoing chemotherapy, and vomiting occured in 24 patients (47.1%). The occurence of vomiting was more frequent among females (51.6%), mostly during the induction and consolidation phases. Conclusion: In this study, vomiting occured most frequently among females, aged 6-10 years, during the consolidation phase of chemotherapy, especially with administration of HD-Mtx iv 1000 mg/m².
Keywords: cancer patients, chemotherapy, vomiting effect

Abstrak: Mual dan muntah akibat kemoterapi (CINV) merupakan efek samping yang sering terjadi dan memberikan banyak kesulitan pada pasien kanker. Pasien kanker yang menjalani kemoterapi biasanya menempatkan mual dan muntah pada daftar efek samping kemoterapi yang paling diresahkan. Kurangnya kontrol muntah dapat mengganggu aktivitas fungsional dan kualitas hidup pasien, meningkatkan penggunaan sumber daya pelayanan kesehatan, dan mengurangi kepatuhan terhadap pengobatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Penelitian ini menggunakan rekam medik dari efek muntah untuk kemoterapi pasien di Bagian Pediatri BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun 2011 dan 2012 terutama pada pasien dengan ALL. Selama periode tersebut terdapat 51 pasien yang menjalani kemoterapi ALL. Efek samping muntah dialami oleh 24 pasien (47,1%). Kejadian ini tampaknya lebih menonjol pada wanita (51,6%). Muntah kebanyakan terjadi selama fase induksi dan konsolidasi. Simpulan: Kejadian muntah terjadi lebih sering pada anak perempuan, usia 6-10 tahun, cenderung terjadi selama fase konsolidasi kemoterapi, dan terutama pada pemberian HD-Mtx iv: 1000 mg /m².
Kata kunci: pasien kanker, kemoterapi, efek muntah

Downloads

How to Cite

Hariyanto, B. E. P. (2015). KEJADIAN MUNTAH PADA PENDERITA KANKER YANG MENJALANI PENGOBATAN KEMOTERAPI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO. E-CliniC, 3(3). https://doi.org/10.35790/ecl.v3i3.9506