Analisa Koordinasi Setting Relai Jarak Sistem Transmisi 150 KV Area Gardu Induk Otam – Gardu Induk Isimu
DOI:
https://doi.org/10.35793/jtek.v6i3.18824Abstract
Abstract - The 150 KV transmission system at the High Voltage Power Line  of Suluttenggo region, especially in the Otam substation area to the Isimu substation is part of the 150 KV transmission subsystem that is often disturbed and makes the distance relay always work.
 Distance relay works as the main protection on the transmission line and setting on distance relays affect the transmission line safety performance. Incorrect settings will cause slow relays or fail to work. Therefore it is necessary to have a good setting on the distance relay. The distance relay protection zone is divided into 3 protection zones. In order to avoid overlap between protection zones the relay distance setting needs to be coordinated.
In this final project, used transmission line connecting the Otam  - Lolak - Boroko - Isimu substation. Results of calculation of distance relay on Substation Otam - Lolak zone 1 = 7.86 à 81,4 ° (Ohm) with relay working time (T1) = 0 seconds, Substation Lolak - Boroko zone 1     = 29,91 Ã 81 , 4 ° (Ohm) with relay working time (T1)              = 0 (sec), Substation Boroko - GI Isimu zone 1 = 23,63 à 81,4 ° (Ohm) with relay working time  (T1) = 0 (sec) . For zone 2 and zone 3 is set as backup security.       In the calculation of zone setting 1, zone 2 and zone 3 are not in accordance with field conditions, because the calculation of line impedance value in the field does not consider the value of line capacitance.
Â
Keywords: Distance Relay, Setting, Substation, Â Transmission Line, Â Zone Protection.Â
Â
Abstrak - Saluran udara tegangan tinggi adalah bagian dalam sistem tenaga listrik yang sering mengalami gangguan. Sistem transmisi 150 KV pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) wilayah Suluttenggo, khususnya pada gardu area induk Otam sampai gardu induk Isimu adalah bagian dari subsistem transmisi 150 KV yang sering mengalami gangguan dan membuat relai jarak selalu bekerja.
Relai jarak bekerja sebagai proteksi utama pada saluran transmisi dan setting pada relai jarak berpengaruh terhadap kinerja pengaman saluran transmisi. Setting yang tidak tepat akan menyebabkan relai jarak lambat atau gagal bekerja. Oleh karena itu perlu adanya setting yang baik pada relai jarak. Zona proteksi relai jarak terbagi menjadi 3 zona proteksi. Agar tidak terjadi tumpang tindih antara zona proteksi maka setting relai jarak perlu dikoordinasikan.
Dalam tugas akhir ini, diambil saluran transmisi yang menghubungkan gardu induk otam – Lolak – Boroko – Isimu. Hasil perhitungan setting relai jarak pada GI Otam – GI Lolak zona 1 = 7,86 à 81,4° (Ohm) dengan waktu kerja relai  (T1) = 0 detik, GI Lolak – GI Boroko zona 1 = 29,91 à  81,4° (Ohm) dan waktu kerja relai (T1) = 0 (detik), GI Boroko – GI Isimu zona 1 = 23,63 à  81,4° (Ohm) dan waktu kerja relai (T1) = 0 (detik). Untuk zona 2 dan zona 3 disetting sebagai pengaman cadangan. Pada perhitungan setting zona 1, zona 2 dan zona 3 tidak sesuai dengan kondisi lapangan, karena pada perhitungan nilai impedansi saluran di lapangan tidak mempertimbangkan nilai kapasitansi saluran.
Â
Kata Kunci : Gardu Induk, Relai Jarak, Saluran Transmisi , Setting, Zona Proteksi.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.