Analisa Sistem Pentanahan Gardu Induk Teling Dengan Konstruksi Grid (Kisi-kisi)
DOI:
https://doi.org/10.35793/jtek.v7i3.20765Abstract
Abstract--- The grounding system of the Teling substation is one of the most important parts in the delivery of electrical quality and continuously. Due to the Teling substation must work well together by using a large disturbance that result in the computer equipment that is the main cause of damage to the substation equipment. This is due to the ineffectiveness of the grounding system, which is due to the earth resistance greater than the standard IEEE Std 2000-80 limit of 0-1 ohm. Therefore it is necessary to do an analysis of whether the grounding system of substation Teling still meet the above favorable standards.
In this final project, the system analysis is done by using the grid construction method by considering the mesh voltage, voltage, maximum grid, GPR, and soil resistivity. From the research result, it is found that the grounding system of the grounding system resistance of substation equipment that meets the standard is 0.10 Ω to 0.8 Ω, compared with the calculation of the grid of groundless grid of ground resistance grid (Rg = 0.47 Ω) and earthing grid with grounding rod (Rg = 0.18Ω). The maximum grid current of the ground substation is capable of delivering power to the ground up to 9307.8 A, with a grid size of conductor 38.72 mm2
Keywords: GPR, Ground, Grid, Substation, Step Voltage, Touch Voltage
Â
Abstrak---- Sistem pentanahan pada gardu induk Teling adalah salah satu dari bagian penting dalam penyaluran kualitas listrik dan secara kontinyu. Dikarenakan gardu induk Teling harus bekerja sama dengan baik dengan menggunakan gangguan yang besar yang berakibat pada peralatan komputer yang menjadi penyebab utama kerusakan pada peralatan gardu induk. Hal ini diakibatkan oleh tidak bekerjanya sistem pentanahan dengan baik, yaitu akibat resistansi pentanahan lebih besar dari batasan standar yaitu 0-1 ohm. Oleh karena itu perlu dilakukan satu analisis apakah sistem pentanahan gardu induk teling masih memenuhi standar yang menguntungkan diatas.
Dalam tugas akhir ini, dilakukan analisis sistem secara khusus gardu induk Teling menggunakan metode konstruksi grid dengan mempertimbangkan tegangan mesh, tegangan, grid maksimum, GPR, dan resistivitas tanah. Dari hasil penelitian yang diperoleh adalah sistem pentanahan nilai resistansi sistem pentanahan peralatan gardu induk yang memenuhi standar yaitu 0,10 Ω sampai 0,8 Ω, dibandingkan dengan hasil perhitungan yaitu grid pentanahan tanpa batang pentanahan grid resistansi (Rg = 0,47 Ω) dan pentanahan grid dengan batang pentanahan (Rg = 0,18Ω). Arus grid maksimum pentanahan gardu induk teling yang mampu mengalirkan tenaga ke tanah hingga 9307,8 A, dengan ukuran grid konduktor 38,72 mm2
Kata Kunci: GPR, Pentanahan, Grid, Gardu Induk, Tegangan langkah, Tegangan sentuh
References
A. Arismunandar, DR.M.A.Sc, Teknik Tenaga Listrik, Pradnya Paramita, Jakarta, 1997.
C.K, Romesh. EHV-AC, HVDC Transmission & Distribution Engeneering. Delhi, India : Khanna Publishers, 1999.
IEC 60479-2:1987. Guide to effects of current on human beings and livestock. Special aspects relating to human beings.
IEEE Std 142-2000. Recommended Practice for Grounding of Industrial and Commercial Power Systems. New York, USA: The Institute of Electrical And Electronics Engineers,inc. 2000.
IEEE Std 80-2000. Guide for Safety in AC Substation Grounding. New York, USA : The Institute of Electrical And Electronics Engineers,inc. 2000
IEEE, Transactions on Power Apparatur And System. 1980
Hutauruk, T.S. Pengetanahan Netral Sistem Tenaga dan Pengetanahan Peralatan.Jakarta:Erlangga.1999.
PT. PLN (Persero) AP2B Tomohon, Gardu Induk Teling.
PUIL 2000. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional. 2000
Downloads
Published
Issue
Section
License
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.