PEMANFAATAN TEKNOLOGI UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV) QUADCOPTER DALAM PEMETAAN DIGITAL (FOTOGRAMETRI) MENGGUNAKAN KERANGKA GROUND CONTROL POINT (GCP)

Authors

  • I Putu Harianja Prayogo
  • Fabian J. Manoppo
  • Lucia I. R. Lefrandt

Abstract

Pemetaan dengan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) merupakan suatu strategi atau cara untuk pemetaan dengan skala besar dengan waktu yang lebih cepat dan efisien dan tentunya kita dapat menghemat waktu dibandingkan dengan menggunakan metode survey konvensional. Ground Control Point (GCP) dibuat untuk meningkatkan akurasi/koreksi geometri dari hasil potret udara drone. Pengamatan titik GCP ini menggunakan GPS Geodetik dengan ketelitian sub millimeter. Pemasangan dan Pengukuran GCP telah diatur standarnya dalam dokumen SNI 19-6724-2002 serta Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial No 6 tahun 2018 tentang Pedoman Teknis Ketelitian Peta Dasar.

Penelitian ini bersifat studi lapangan dengan data–data yang dilakukan pada kawasan Universitas Sam Ratulangi Kota Manado. Pengambilan data lapangan menggunakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Drone untuk foto udara dan GPS Geodetik. Drone diperlukan untuk pengambilan objek kawasan, sedangkan pengukuran Ground Control Point (GCP) menggunakan metode Real-Time Kinematic (RTK).

Hasil penelitian yang dilakukan di Kampus Universitas Sam Ratulangi menghasilkan resolusi spasial yakni 4.4 Cm/Pixel. Dari uji akurasi koordinat planimetris hasil pemetaan foto udara didapatkan nilai CE90 sebesar 0,05 m dan nilai LE90 sebesar 0.12 yang berarti bahwa uji akurasi horizontal ketelitian peta memenuhi untuk skala 1:1000 yaitu masuk kedalam orde kelas 1 dengan ketelitian maksimum sebesar 0,3 meter. Report root mean square error (RMSe) untuk ketelitian hasil pengukuran menggunakan unmanned aerial vehicle (UAV) drone menggunakan titik kontrol tanah (GCP) mendapatkan nilai error horizontal sebesar 0.05 m dan vertikal 0.12 m, sedangkan error hasil pengukuran menggunakan unmanned aerial vehicle (UAV) drone tanpa titik kontrol tanah (GCP) mendapatkan nilai error horizontal sebesar 2.54 m dan vertikal 0.78 m. Survey pemetaan menggunaan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) jauh lebih cepat dan efisien berbeda dengan metode konvensional. Disamping menghemat waktu dan biaya, luas Unviersitas Sam Ratulangi yaitu 35 Ha dapat diselesaikan dengan waktu ± 3 Jam dibandingkan dengan pengukuran yang dilakukan menggunakan metode konvensional dengan memakan waktu + 2 Hari.

Kata kunci: Unmanned Aerial Vehicle (UAV), Ground Control Point (GCP)

Downloads

Published

2020-05-15