PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA TAJUR KAHURIPAN DI KABUPATEN PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT BERBASISKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL SUNDA
DOI:
https://doi.org/10.35793/matrasain.v13i3.14544Keywords:
Perencanaan, Perancangan, Desa Wisata, Arsitektur Tradisional SundaAbstract
Penelitian Program Pengembangan Kelompok Bidang Keilmuan (PPKBK) ini sebagai lanjutan dari PPKBK sebelumnya. Fokus penelitian yaitu pada perencanaan dan perancangan desa wisata Kampung Tajur Kahuripan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya Desa Wisata di Kabupaten Purwakarta yang memiliki ciri khas Arsitektur Sunda, padahal hal tersebut dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk membuat perencanaan dan perancangan desa wisata berbasiskan Arsitektur Tradisional Sunda dalam rangka mendukung program Visit West Java Year dan Visit Indonesia Year 2014-2019. Lokasi penelitian di Kampung Tajur Kahuripan Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat. Metoda penelitian menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif, dengan cara mengobservasi dan menggali potensi Kampung Tajur Kahuripan dan masyarakatnya untuk dijadikan masukan dalam merencanakan dan merancang desa wisata.
Hasil penelitian ini mendapatkan dua rumusan penting, yaitu: (1) Perencanaan desa wisata (planning) yang meliputi: master plan dan site plan yang di dalamnya terdiri dari penyediaan fasilitas bagi wisatawan, pengembangan potensi, pemintakatan fungsi, serta penghijauan; (2) Perancangan desa wisata (design) yang meliputi: rancangan tipologi bangunan penghuni dan wisatawan berbasiskan arsitektur Tradisional Sunda, seperti: imah panggung, leuit, saung lisung, bale sarwaguna, homestay, mesjid, warung souvenir, gazebo, dan lain sebagainya. Bentuk atap bangunan yang meliputi: julang ngapak, jolopong, capit gunting, sontog, badak heuay, dan tagog anjing. Konsep perencanaan dan perancangan Desa Wisata Tajur Kahuripan menggunakan pendekatan arsitektur Tradisional Sunda, mulai dari bentuk sampai dengan material. Kehidupan sosial dan budaya masyarakatnya menjadi faktor penting sebagai daya tarik bagi wisatawan, seperti: proses menggarap sawah, sikap gotong royong, menjaga lingkungan, toleransi antar warga, kesenian tradisional, serta pelaksanaan berbagai upacara tradisi sebagi siklus kehidupan. Kampung Tajur Kahuripan memenuhi kriteria untuk diusulkan sebagai kawasan wisata dengan konsep arsitektur Tradisional Sunda.