Preferensi Masyarakat Dalam Bermukim di Kawasan Rawan Banjir Kota Manado

Authors

  • Agnes Sumakud Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Windy Mononimbar Sam Ratulangi University
  • Frits O P Siregar Sam Ratulangi University

DOI:

https://doi.org/10.35793/matrasain.v22i1.62233

Keywords:

preferensi, bermukim, banjir, kawasan rawan banjir, Kota Manado

Abstract

Banjir yang  melanda Kota Manado tidak menghalangi sebagian masyarakat untuk tetap bermukim di kawasan rawan banjir. Kawasan bantaran sungai Kota Manado sudah dimanfaatkan dengan mendirikan bangunan, baik itu pemukiman, kantor hingga fasilitas umum penunjang lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi dan menganalisis preferensi masyarakat dalam memilih hunian di kawasan rawan banjir. Permukiman yang berada di kawasan tersebut masuk dalam kawasan rawan banjir dengan tingkat kerawanan yang tinggi. Penyebab terjadinya banjir yaitu meluapnya air sungai dan drainase yang tersumbat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor historis, keterikatan emosional dengan lingkungan, serta akses terhadap lapangan kerja dan fasilitas sosial menjadi pendorong utama dalam pengambilan keputusan bermukim. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan menggunakan rumus skala Likert. Selain itu, dalam kuesioner penelitian terdapat metode keinginan untuk menerima kompensasi (Willingness To Accapt) dan keinginan untuk memberi kontribusi dalam pembangunan permukiman (Willingness To Pay) untuk mengukur tingkat preferensi masyarakat. Dalam hasil penelitian, masyarakat menerapkan tindakan mitigasi seperti pembangunan tanggul, peninggian lantai rumah, dan perbaikan sistem drainase untuk mengurangi dampak banjir. Tindakan tersebut belum optimal dikarenakan perbedaan pendapat serta ekonomi masyarakat. Selian itu, sebagian masyarakat masih menunggu tindakan dari pemerintah dalam pengambilan keputusan untuk kawasan rawan banjir. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kondisi permukiman yang kurang baik karena memiliki infrastruktur yang sudah tidak memadai, dan preferensi masyarakat yang masih tinggi untuk tetap bermukim di kwasan rawan banjir karena faktor sosial dan ekonomi masyarakat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi pemerintah dalam pengembangan kebijakan mitigasi bencana yang lebih partisipatif dan yang berkelanjutan.

 

The flooding that strikes Manado City does not deter some residents from continuing to live in flood-prone areas. The riverbanks of Manado City have been utilized for constructing buildings, including residential areas, offices, and other supporting public facilities. This study aims to identify the factors influencing and analyze the community's preferences in choosing housing in flood-prone areas. The settlements in these areas fall into high-risk flood zones due to river overflow. The findings reveal that historical factors, emotional attachment to the environment, and access to job opportunities and social facilities are the primary drivers behind the decision to reside in these areas. Additionally, the community adopts mitigation measures such as building embankments, elevating house floors, and improving drainage systems to reduce the impact of flooding. This study is expected to provide recommendations for the government in developing more participatory and sustainable disaster mitigation policies.

References

Afifah Nurul S. Preferensi Masyarakat untuk Bermukim di Kawasan Rawan Bencana Banjir. 2021.

Andi Ikmal Mahardy. Analisis Dan Pemetaan Daerah Rawan Banjir Di Kota Makassar Berbasis Spatial. 2014.

Andina Syafrina. Preferensi Masyarakat tentang Lingkungan Perumahan yang Ingin Ditinggali. 2018.

Arif Rahman Nugroho. Analisis Faktor Masyarakat Tetap Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Banjir. 2020.

Ardan Alif Ramadlan. Preferensi Bermukim Masyarakat Pada Kawasan Rawan Bencana Sungai Brantas di Kelurahan Kotalama. 2017.

Astri Hasbiah. 2018.Analisis Kesediaan Membayar (Willingness To Pay) Dan Kesediaan Untuk Menerima Kompensasi (Willingness To Accept) Dari Keberadaan Tempat Penampungan Sementara Ciwastra Dengan Contingent Valuation Method.

Badan Pusat Statistik. 2022. Kecamatan Paal Dua Dalam Angka. Kota Manado.

Badan Pusat Statistik. 2022. Kecamatan Tikala Dalam Angka. Kota Manado.

Badan Pusat Statistik. 2022. Kecamatan Tumining Dalam Angka. Kota Manado.

Badan Pusat Statistik. 2021. Kecamatan Wenang Dalam Angka. Kota Manado.

Ferdian. 2014. Pengembangan Masyarakat. Jakarta.

Mayangsari. 2021.Adaptasi Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Di Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya.

Downloads

Published

2025-06-07

How to Cite

Sumakud, A., Mononimbar, W., & Siregar, F. O. P. (2025). Preferensi Masyarakat Dalam Bermukim di Kawasan Rawan Banjir Kota Manado. MEDIA MATRASAIN, 22(1), 28–39. https://doi.org/10.35793/matrasain.v22i1.62233

Most read articles by the same author(s)

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.