KESESUAIAN WISATA PANTAI UNTUK REKREASI DI PANTAI LAKBAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
DOI:
https://doi.org/10.35800/jplt.11.1.2023.52804Keywords:
Pantai Lakban; Kesesuaian Wisata lautAbstract
The beach is an area that lies between the ocean and the terrestrial, which is strongly influenced
by the tides. The beauty of the beach and the unique biota that live on the beach have long been a
tourist attraction. Beaches are generally known as attractive tourist destinations, especially for mass
tourism and recreation. However, the use of the beach for tourism purposes must pay attention to the
sustainability of resource use, ecosystem balance, and environmental sustainability. Tourism activities
carried out in nature, including in coastal areas, must be carried out with due regard to environmental
conditions so that resources remain sustainable and balanced, and support the sustainable use of these
resources for tourism purposes. Therefore, if a coastal area is to be developed as a destination or tourist
spot, it is necessary to assess the suitability of coastal resources whether or not they are suitable for
use as environmental services in the tourism sector, or whether certain strategies are required so that
coastal resources remain sustainable. The purpose of this study is to assess the suitability of beach
tourism for recreation at Lakban Beach, Southeast Minahasa Regency based on the calculation of the
Tourism Suitability Index. Data was collected through direct measurements and observations in the field
of ten parameters, which include beach type, beach width, depth, beach slope, fresh water availability,
water base material, current, brightness, land cover, and dangerous biota. Data is analysed using the
Tourism Suitability Index. The results showed that the Suitability of Beach Tourism for Recreation at
Lakban Beach is in the Very Suitable category. However, it should be noted that there is some
dangerous biota that live in the coastal waters.
Keywords : Lakban Beach, Eco marine tourism, sutainaibility
ABSTRAK
Pantai merupakan daerah yang terletak di antara lautan dan daratan yang sangat dipengaruhi
oleh pasang surut air laut. Keindahan pantai dan keunikan biota yang hidup di pantai sudah lama
menjadi daya tarik wisatawan. Pantai umumnya dikenal sebagai tujuan wisata yang menarik, terutama
untuk pariwisata dan rekreasi massal. Namun pemanfaatan pantai untuk tujuan wisata harus
memperhatikan kelestarian pemanfaatan sumber daya, keseimbangan ekosistem, dan kelestarian
lingkungan. Kegiatan kepariwisataan yang dilakukan di alam, termasuk di kawasan pesisir, harus
dilakukan dengan memperhatikan kondisi lingkungan agar sumber daya tetap lestari dan seimbang,
serta mendukung pemanfaatan sumber daya tersebut secara berkelanjutan untuk tujuan wisata. Oleh
karena itu, jika kawasan pesisir akan dikembangkan sebagai destinasi atau tempat wisata, maka perlu
dikaji kesesuaian sumber daya pesisir apakah layak atau tidak untuk dimanfaatkan sebagai jasa
lingkungan di sektor pariwisata, atau diperlukan strategi tertentu untuk itu. agar sumber daya pesisir
tetap lestari. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji kesesuaian wisata pantai untuk rekreasi di
Pantai Lakban Kabupaten Minahasa Tenggara berdasarkan perhitungan Indeks Kesesuaian Wisata.
Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dan pengamatan langsung di lapangan terhadap
sepuluh parameter yang meliputi tipe pantai, lebar pantai, kedalaman, kemiringan pantai, ketersediaan
air tawar, material dasar perairan, arus, kecerahan, tutupan lahan, dan biota berbahaya. Data dianalisis
menggunakan Indeks Kesesuaian Pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kesesuaian Wisata
Pantai Untuk Rekreasi di Pantai Lakban berada pada kategori Sangat Sesuai. Namun perlu
diperhatikan bahwa ada beberapa biota berbahaya yang hidup di perairan pesisir.
Kata kunci: Pantai Lakban, Kesesuaian Wisata lau
References
Arikunto dan Suharsmi, 2013. Prosedur Penelitian: Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Habibi, A., Adi., W. dan I. A. Syari, 2017. Kesesuaian Wisata Pantai Untuk Rekreasi di Pulau Bangka.
Akuatik Jurnal Sumberdaya Perairan. 11(1), 54-60.
Harahap, E., Aziza N., dan A. N. Affandi, 2014. Menentukan Tekstur Tanah dengan Metode Perasaan di Lahan Politani. Jurnal Nasional Ecopedon JNEP 2 [2], 13-15.
Hutagalung, H., Setiapermana, D. dan H. Riyono, S. 1997. Metode Analisis Air Laut, sedimen dan Biota. Jakarta: Pusat Penelitian Pengembangan Oseanologi LIPI. Hlm 10-28.
Hadiwijoyo dan S. Sakti, 2012. Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat (Sebuah Pendekatan Konsep). Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Kamah, H., M. Sahami F, M. Hamzah N, S. 2013. Kesesuaian Wisata Pantai Berpasir Pulau Saronde
Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara. Jurnal KIM Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan : 1 [1].
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Penerbit Alfabeta,
Bandung.
Yulianda, F. 2019. Ekowisata Perairan. Suatu Konsep Keseuaian dan Daya Dukung Wisata Bahari dan
Wisata Air Tawar. IPB Press. 87 hal.
Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.