TRANSPLANTASI KARANG BATU BERCABANG DI PERAIRAN TANJUNG PAPUTUNGAN

Authors

  • Carolus Paulus Paruntu Study Program Marine Science Faculty of Fisheries and Marine Science Sam Ratulangi University, Manado
  • Febrianto Mudul Universitas Sam Ratulangi
  • Kakaskasen A. Roeroe Universitas Sam Ratulangi
  • Medy Ompi Universitas Sam Ratulangi
  • Sandra O. Tilaar Universitas Sam Ratulangi
  • Adnan S. Wantasen Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35800/jplt.11.1.2023.52805

Keywords:

Restorasi; Transplantasi; Karang bercabang; Tanjung Paputungan; Minahasa Utara

Abstract

The formation of coral reefs is a long and complex process. The process of forming coral reefs
begins with the attachment of various lime-producing biota on a hard substrate. Coral reefs take quite
a long time to recover and are highly dependent on water conditions. Until now, pressures caused by
human activities such as pollution from land and destructive fisheries practices have been considered
a major threat to coral reefs. Efforts to overcome damage to coral reef ecosystems can be done by
developing coral transplantation techniques. In response to this, the research wiil apply the method of
artificial reefs from concrete blocks as a container for the installation of colonies of Acropora formosa
spesies and Porites cylindrica spesies. A total of 75 branched coral colonies were transplanted in the
waters of 75 branched coral colonies were transplanted in the waters of the Paputungan cape 39
colonies of branched growth forms of Acropora form and 36 colonies of branched grotwth forms of
Porites cylindrica spesies were transplanted in artificial reef units. Data collection in the field in the form
colonies that were successfully transplanted into artificial reef units totaling 6 units will be documented
using cameras from each block taken perpendicular pictures and photographing colonies from earch
artificial reef unit. The results of the shoot were then analyzed using software of the Image-J application.
At the end of the observation process, it was found that the highest resistence of transplane colonies
was 97.2 % where there were 35 surviving colonies and 1 dead colony out of a total of 36 colonies
transplanted by Porites cylindrica spesies. Meanwhile, observations found that the lowest resistnce of
transplant colonies that survived and 13 colonies that died out of a total of 39 colonies transplanted by
acropora formosa spesies. Acropora formosa has a relatively fast increase compared to Porites
cylindrica spesies. The highest accretion was dominated by the 18.05 mm fragment-size Acropora
formosa spesies at the end of the sixth lunar observation.
Keywords: Restoration, transplantation, Branching Coral, Tanjung Paputungan, North Minahasa


ABSTRAK
Terbentuknya terumbu karang merupakan suatu proses yang lama dan kompleks. Proses
terbentuknya terumbu karang dimulai dengan penempelan berbagai biota penghasil kapur pada
substrat yang keras. Terumbu karang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pulih kembali dan
sangat tergantung dari kondisi perairan. Hingga kini, tekanan yang disebabkan oleh kegiatan manusia
seperti pencemaran dari daratan dan praktek perikanan yang merusak telah dianggap sebagai
ancaman utama untuk terumbu karang. Upaya penanggulangan kerusakan ekosistem terumbu karang
dapat dilakukan dengan menggembangkan teknik transplantasi karang (coral transplantation).
Menanggapi hal tersebut, maka dalam penelitian kali akan menerapkan metode terumbu buatan dari
blok beton sebagai wadah untuk pemasangan koloni spesies Acropora formosa dan spesies Porites
cylindrica. Sebanyak 75 koloni karang bercabang yang di transplantasi di perairan tanjung Paputungan
39 koloni bentuk pertumbuhan bercabang spesies Acropora formosa dan 36 koloni bentuk
pertumbuhan bercabang spesies Porites cylindrica ditransplantasikan pada unit terumbu buatan.
Pengambilan data dilapangan berupa Koloni yang berhasil di transplantasi ke unit terumbu buatan
berjumlah 6 unit akan didokumentasikan menggunakan kamera dari tiap-tiap blok di ambil gambar
tegak lurus dan memotret koloni dari masing-masing unit terumbu buatan. Hasil pemotretan tersebut
selanjutnya dianalisa menggunakan sofware atau aplikasi Image-J. Akhir proses pengamatan
ditemukan bahwa ketahanan koloni transplan tertinggi yaitu 97,2 % dimana terdapat 35 koloni yang
bertahan hidup dan 1 koloni yang mati dari total 36 koloni yang di transplantasi spesies Porites
cylindrica. Sedangkan pengamatan ditemukan bahwa ketahanan koloni transplan terendah yaitu 66,6
% dimana terdapat 26 koloni yang bertahan hidup dan 13 koloni yang mati dari total 39 koloni yang di
transplantasi spesies Acropora formosa. Acropora formosa mempunyai pertambahan relatif cepat di
bandingkan janis Porites cylindrica. Pertambahan paling tinggi didominasi oleh spesies Acropora
formosa ukuran fragmen 18,05 mm di akhir pengamatan bulan keenam.
Kata Kunci: Restorasi, Transplantasi, Karang bercabang, Tanjung Paputungan, Minahasa Utara

References

Lalamentik, T. X. L., Unstain N. W. J. Rembet, Adnan S. Wantesan. 2017. Laju Hunian Ikan pada Substrat buatan di Pulau Putus Putus Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Ilmiah Platax Vol. 5: (1).

Salim, D. 2012. Pengelolaan Ekosistem Terumbu karang Akibat Pemutihan (Bleaching) Dan Rusak. Pusat Kajian dan Pengembangan Kemaritiman Nasional. Jurnal KELAUTAN, Volume 5, No.2

Rudi, E. 2005. Kondisi Terumbu Karang di Perairan Sabang Naggroe Aceh Darussalam setelah Tsunami. Staf pengajar pada Jurusan Biologi fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala Banda aceh dan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Kelautan (IKL) IPB bogor. Vol. 10 (1): 50-60.

Taufina., Faisal., Stelly M.L.2018. Rehabilitasi terumbu Karang Melalui Kaloborasi Terumbu Buatan dan Transplantasi Karang Di Kecamatan Bungkus Teluk Kabung Kota Padang; Kajian Deskriptif Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Teluk Kabung. Jurnal Pengapdian Kepala Masyarakat. Vol 24. No 2.

Auberson, B. 1982. Coral transplantation: An approach to the Re Establishment of damageg Reefs. Kalikasan. 11 (1): 158-172 p.

Nugroho, S.C. 2008. Tingkat Kelangsungan Hidup Dan Laju Pertumbuhan Transplantasi Karang Lunak sinuria Dura Dan Lobophytum Strictum Di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta. SKRIPSI. Program Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Plucer-Rosario, G.P and Randall. R.H. 1987. Preservation of rare coral spesies by transplantation: an examinitation of their recruitment and growth. Bulletin of Marine Science,41, pp. 585-593.

Hermanto, 2015. Pertumbuhan Fragmen Acropora Formosa Pada Ukuran Yang Berbeda Dengan Metode Transplantasi Di Perairan Selat Lembeh. UPT. LOKA Konservasi Biota Laut LIPI, Bitung, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax Vol. 3(2), Hal.93.

Suharsono. 2008. Jenis-jenis Karang Di Indonesia. Pusat penelitian Dan Pengembangan Oseanografi, LIPI. Jakarta. Hal. 2-3. Nybaken, J.W. 1992. Biologi Laut: suatu pendekatan ekologis. Penerbit: PT Gramedia. Jakarta

Downloads

Published

2023-02-05

How to Cite

Paruntu, C. P., Mudul, F., Roeroe, K. A., Ompi, M., Tilaar, S. O., & Wantasen, A. S. (2023). TRANSPLANTASI KARANG BATU BERCABANG DI PERAIRAN TANJUNG PAPUTUNGAN. JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS, 11(1), 22–28. https://doi.org/10.35800/jplt.11.1.2023.52805