KOMPOSISI FORAMINIFERA BENTIK BESAR PADA SEDIMEN MANGROVE
DOI:
https://doi.org/10.35800/jplt.11.1.2023.53332Keywords:
Foraminifera Bentik Besar; Kawasan Mangrove; Pantai Tasik Ria; Pantai TongkeinaAbstract
Large benthic foraminifera are unicellular organisms that live at the surface of the sediments and have
the ability to form shells of calcium carbonate (CaCO3). This research was conducted with the aim of describing
and analyzing the composition of the large benthic foraminifera found in the coastal mangrove areas of Tasik
Ria and Tongkeina. Sampling activities were carried out by taking sediment samples from mangrove areas
Tasik Ria and Tongkeina. The large benthic foraminifera identified were 3,680 specimens. Foraminifera
species and genera obtained were 28 species from 15 genera in the mangrove sediments of Tasik Ria Beach
and 23 species from 11 genera in the mangrove sediments of Tongkeina Beach. The dominant foraminifera
genera with a proportion of more than 5% at both study sites were Ammonia, Amphistegina, Calcarina,
Elphidium and Neorotalia. Based on the type of shells, foraminifera with light shells were more commonly
found in the mangrove area of Tasik Ria than in Tongkeina. In contrast, more sandy-shelled foraminifera were
found in the mangrove area of Tongkeina than in Tasik Ria. Furthermore, the Diversity Index for large benthic
foraminifera obtained at both locations was in the medium category with values indicating the diversity of
foraminifera species obtained in the mangrove area of the Tasik Ria coast was higher than the foraminifera
obtained in the mangrove area of the Tongkeina coast.
Keywords: Large Benthic Foraminifera, Mangrove Area, Tasik Ria Beach, Tongkeina Beach
ABSTRAK
Foraminifera bentik besar merupakan organisme uniseluler yang hidup di dasar perairan dan memiliki
kemampuan membentuk cangkang dari zat kapur kalsium karbonat (CaCO3). Penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis komposisi foraminifera bentik besar yang terdapat pada area
mangrove pantai Tasik Ria dan Tongkeina. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kegiatan
pengambilan sampel hingga tahap identifikasi foraminifera bentik berukuran besar yang ditemukan pada
sedimen mangrove pantai Tasik Ria dan pantai Tongkeina. Foraminifera bentik berukuran besar yang
teridentifikasi adalah sebanyak 3.680 spesimen. Sejumlah 28 spesies dari 15 genus ditemukan pada sedimen
mangrove Pantai Tasik Ria dan 23 spesies dari 11 genus pada sedimen mangrove Pantai Tongkeina. Genus
foraminifera yang dominan dengan proporsi lebih dari 5% yang diperoleh pada lokasi penelitian adalah
Ammonia, Amphistegina, Calcarina, Elphidium dan Neorotalia. Berdasarkan tipe cangkang, foraminifera
bercangkang gampingan lebih banyak ditemukan di kawasan mangrove pantai Tasik Ria daripada di
Tongkeina. Sebaliknya, foraminifera bercangkang pasiran lebih banyak ditemukan di kawasan mangrove
pantai Tongkeina daripada Tasik Ria. Selanjutnya Indeks Keanekaragaman foraminifera bentik berukuran
besar yang diperoleh pada kedua lokasi dikategorikan sedang dengan nilai yang diperoleh pada kawasan
mangrove pantai Tasik Ria lebih tinggi dibandingkan kawasan mangrove pantai Tongkeina.
Kata Kunci: Foraminifera Bentik Besar, Kawasan Mangrove, Pantai Tasik Ria, Pantai Tongkeina
References
Debenay-Jean, P. 2012. A Guide to 1.000 Foraminifera from Southwestern Pacific New Caledonia. Publications Scientifiques du Museum, Paris. 378 Hal.
Dewanto, D.K. 2016. Kepadatan Ascidiacea (Didemnum molle) di Perairan Pantai Tasik Ria, Sulawesi Utara. Journal of Fisheries, Marine and Aquatic Science. 1(1): 1-6.
Hallock, P., B. H. Lidz, Burkhard-Cockey, E.M K.B. Donnelly. 2003. Foraminifera as Bioindicators in Coral Reef Assessment and Monitoring: The FoRAM Index Environmental Monitoring and Assessment. 81: 221-238.
Jurnaliah, L., I. Syahfri, A. Sudrajat dan R. Kapid. 2019. Biofasies dan Ekologi Perairan Jawa Tengah Bagian Utara Berdasarkan Kumpulan Foraminifera Bentik Kecil. Jurnal Geologi Kelautan. 17(2) : 89-98.
Krebs, C.J. 2014. Ecological Methodology. University of British Columbia. New York. 745 Hal.
Loeblich, A.R. dan H. Tappan. 1988. Foraminiferal Genera and Their Classification. University of California. Los Angeles. 2115 Hal.
Malek. M.N.Abd, F. Frontalini, K. Yahya, A. Talib dan L. Zakaria. 2021. Taxonomical Diversity of Benthic Foraminifera in Mangrove Sediments: Initial Insight into Total Diversity from Malaysia to Worldwide Mangrove Forest Records. Biodiversity and Conservation. 24 Hal.
Moghddasi B.S., M.B. Nabavi, G. Vosoughi, S.M.R. Fatemi, dan Jamili. 2009. Abundance and Distribution of Benthic Foraminifera in the Nothern Oman Sea (Irian Side) Continental Shelf Sediment. Research Journal of Enviromental Science. 3(2): 210-217.
Natsir, S. M. 2010. Kelimpahan Foraminifera Reser Pada Sedimen Permukaan Di Teluk Ambon. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 2(1): 9-18.
Natsir, S. M., M. Subkan, Rubiman dan S.P.A. Wibowo. 2011. Komunitas Foraminifera Bentik Di Perairan Kepulauan Natuna. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 3(2): 21-31.
Natsir, S. M. dan K.T. Dewi. 2015. Foraminifera Bentik Terkait dengan Kondisi Lingkungan Perairan Sekitar Pulau Damar, Kepulauan Seribu. Jurnal Geologi Kelautan. 13(3): 165-172.
Nobes, K. dan Uthicke, S. 2008. Benthic Foraminifera of the Great Barrier Reef. Australian Institute of Marine Science, Townsville. 38 Hal.
Nurdin, J. dan Afrizal, S. 2013. Kepadatan dan Keanekaragaman Foraminifera di Perairan Laut Teluk Bayur Padang Sumatera Barat. Prosding Semirata FMIPA Universitas Lampung. 1-7.
Nurruhwati, I., L.P. Yuliadi., H. Hamdani dan Y.R.S. Silalahi. 2019. Struktur Komunitas Foraminifera Bentik Pada Sedimen Perairan Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Jurnal Akuatika Indonesia. 4(2): 38-46
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.