PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIKA KIMIA KARAGENAN YANG DIEKSTRAKSI DARI RUMPUT LAUT Eucheuma spinosum DAN Kappaphycus alvarezii SEBAGAI BAHAN BAKU MASKER WAJAH
DOI:
https://doi.org/10.35800/jplt.11.2.2023.53359Keywords:
Rumput Laut; Eucheuma spinosum; Kappapychus alvarezii; Karagenan; Masker WajahAbstract
The aim of this study was to compare the physicochemical characteristics of carrageenan
extraction from seaweeds E. spinosum and K. alvarezii, and the facial mask preparations produced.
This study was conducted from February to May 2023, starting from sampling in Nain Village, Wori
District, North Minahasa Regency and continued at the Marine Biotechnology and Pharmaceutical
Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Sam Ratulangi University. This study was carried
out in several stages, namely extraction with NaOH at three different temperatures, and carrageenan
characterization by measuring yield, moisture content and gel strength, as well as mask preparation
from carrageenan raw material using a mask maker machine and waterbath. Furthermore, irritation test
was performed by applying the mask preparation on human skin. The results of this study showed that
the yield of carrageenan extracted from seaweeds K. alvarezii and E. spinosum were 22.36% and
13.86%, respectively. The moisture content of carrageenan K. alvarezii (16.25%) was lower than E.
spinosum (19.00%). Similarly, the gel strength of carrageenan K. alvarezii was 69.12 g/cm2 lower than
E. spinosum (80.20 g/cm2). Mask made from carrageenan from E. spinosum using a machine took 29
hours and resulted in a film-like shape that was slightly flexible, while mask processing from
carrageenan from K. alvarezii only took 10 minutes resulting in a compact jelly-like texture. With
waterbath for 30 minutes, mask made from carrageenan from E. spinosum formed a solid gel, while
mask from carrageenan from K. alvarezii formed a thinner gel. It can be concluded that different
physicochemical characteristics of carrageenan extracts cause different textures of the masks
produced. Irritation test of mask made from carrageenan from both types of seaweed did not cause
irritation on the skin.
Keywords: Seaweed, Eucheuma spinosum, Kappapychus alvarezii, Carrageenan, Facial Mask
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan karakteristik fisika kimia ekstraksi
karagenan dari rumput laut E. spinosum dan K. alvarezii, dan sediaan masker wajah yang dihasilkan.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Mei 2023 yang dimulai dari pengambilan sampel di
Desa Nain, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara dan dilanjutkan di Laboratorium Bioteknologi
dan Farmaseutika Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Sam Ratulangi.
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu ekstraksi dengan NaOH pada tiga suhu yang
berbeda, dan karakterisasi karagenan dengan mengukur rendemen, kadar air dan kekuatan gel, serta
preparasi masker berbahan baku karagenandengan mesin pembuat masker dan waterbath.
Selanjutnya uji iritasi dilakukan dengan mengoleskan sediaan masker pada kulit manusia. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa rendemen karagenan yang diekstraksi dari rumput laut K. alvarezii
dan E. spinosum, masing-masing 22,36% dan 13,86%. Kadar air dari karagenan K. alvarezii (16,25%),
lebih rendah dari E. spinosum (19,00%). Demikian pula, kekuatan gel karagenan K. alvarezii sebesar
69,12 g/cm2
lebih rendah dari E. spinosum (80,20 g/cm2
). Masker berbahan baku karagenan dari E.
spinosum dengan menggunakan mesin membutuhkan waktu 29 jam dan hasilnya berbentuk film yang
agak lentur, sedangkan pemrosesan masker dari karagenan dari K. alvarezii hanya butuh waktu 10
menit menghasilkan bertekstur jeli yang kompak. Dengan waterbath selama 30 menit, masker
berbahan baku karagenan dari E. spinosum berbentuk gel yang padat, sedangkan masker dari
karagenan dari K. alvarezii berbentuk gel yang lebih encer. Dapat disimpulkan bahwa karakteristik fisika
kimia ekstrak karagenan yang berbeda menyebabkan tekstur dari masker yang dihasilkan juga
berbeda. Uji iritasi masker berbahan baku karagenan dari kedua jenis rumput laut tersebut, tidak
menimbulkan iritasi pada kulit.
Kata kunci: Rumput Laut, Eucheuma spinosum, Kappapychus alvarezii, Karagenan, Masker Wajah
References
Amberg, N., & Fogarassy, C. (2019). Green consumer behavior in the cosmetics market. Resources, 8(3), 137.
https://doi.org/10.3390/resources8 030137
Asikin, A. N., & Kusumaningrum, I. (2019). Physicochemical characteristics of carrageenan based on different harvesting times from
Bontang coastal, East Kalimantan. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 22(1), 136.
https://doi.org/10.17844/jphpi.v22i1.25890
BPS Kab. Minahasa Utara. (2022, February 25). BPS Kab. Minahasa Utara. https://minutkab.bps.go.id/publicati
on/2022/02/25/5c76a4eec392c13c edefab5a/kabupaten-minahasa- utara-dalam-angka-2022.html
KKP | Kementerian Kelautan Dan Perikanan. (n.d.). https://kkp.go.id/artikel/46223- strategi-kkp-genjot-
produktivitas- rumput-laut-untuk-tingkatkan- devisa
Mayore, S., Damongilala, L. J., Mewengkang, H. W., Salindeho, N., Sanger, G., & Makapedua, D. M. (2018). Analisis Fitokimia dan Uji Total
Kapang Pada Rumput Laut Kering Eucheuma denticulatum dan Kappaphycus alvarezii. Media Teknologi Hasil Perikanan, 6(3), 77.
https://doi.org/10.35800/mthp.6.3.2 018.21256
Ningsih, F.L. 2014. Jenis Dan Konsentrasi Alkali Dengan Presipitasi Kcl Yang Berbeda Terhadap Mutu Karaginan Dari Rumput Laut
Kappaphycus alvarezii Asal Pulo Panjang Serang Banten. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. 70
hal.
Numberi, A. M. (2020). Uji Stabilitas Fisik Sediaan masker gel Dari Ekstrak alga Merah (Poryphyra Sp). Majalah Farmasetika, 5(1).
https://doi.org/10.24198/mfarmaset ika.v5i1.24066
Shafie, M. H., Kamal, M. L., Zulkiflee, F. F., Hasan, S., Uyup, N. H., Abdullah, S., Mohamed Hussin, N. A., Tan, Y. C., & Zafarina, Z. (2022).
Application of carrageenan extract from red seaweed (Rhodophyta) in cosmetic products: A review. Journal of the Indian Chemical
Society, 99(9), 100613.https://doi.org/10.1016/j.jics.2022.1 00613
Sitaba, R. D., Paruntu, C. P., & Wagey, B.T. (2021). Kajian komunitas ekosistem lamun Di semenanjung tarabitan kecamatan
likupang barat kabupaten minahasa utara. Jurnal Pesisir Dan Laut Tropis, 9(2), 24. https://doi.org/10.35800/jplt.9.2.20 21.34836
Wagey, B. T., Ngangi, E., & Gerung, G. S. (2021). Pengembangan Usaha Rumput Laut Berkelanjutan Berbasis Kemitraan di Sulawesi Utara.
Penerbit Major. Tomohon. Penerbit Major. Tomohon
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.