KONDISI TERUMBU KARANG PADA PERAIRAN DESA PINASUNGKULAN KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA

Authors

  • Ibrahim Pakaya Universitas Sam Ratulangi
  • Joshian N. W. Schaduw Universitas Sam Ratulangi
  • Indri Manembu Universitas Sam Ratulangi
  • Kakaskasen A. Roeroe Universitas Sam Ratulangi
  • Natalie D. C. Rumampuk Universitas Sam Ratulangi
  • Ridwan Lasabuda MSP, FPIK, Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35800/jplt.10.2.2022.54988

Keywords:

Kondisi terumbu karang;  CPCe;  Perairan Desa Pinasungkulan;  UPT

Abstract

This research was conducted in November 2021 in Pinasungkulan Waters, Tombariri District, Minahasa Regency using the UPT (Underwater Photos Transect) method. The purpose  of this study was to determine the percentage value of hard coral cover and spatial information on the base line data on the condition of coral reefs in the waters of Pinasngkulan village. The results of this study were the percentage of hard coral at station 1 was in medium, station 2 was in the bad category, and station 3 was in the bad category, with the percentage of hard coral cover, station 1 (one) 35.07%, station 2 (two) 15.81%, station 3 (three) 7.73%, in general the condition of coral cover based on the Decree of the Minister of Environment No. 4 of 2001 coral reefs in Pinasungkulan waters are in bad condition with a percentage of 19.54% on average.

Keywords: Condition of coral reefs, CPCe, Pinasungkulan Village Waters, UPT.

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2021 pada Perairan Pinasungkulan Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa dengan menggunakan metode UPT (Underwater Photos Transect). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai presentase tutupan hard coral dan informasi spasial base line data kondisi terumbu karang pada perairan desa pinasungkulan. Hasil penelitian persentase hard coral pada stasiun 1 masuk dalam kategori sedang , stasiun 2 beradadalam kategori buruk, dan stasiun 3beradadalam kategori buruk, dengan persentase  tutupan   hard coral, stasiun 1 (satu) 35,07% , stasiun 2 (dua) 15,81%, stasiun 3 (tiga) 7,73%,secara umum kondisi tutupan karang berdasarkan Keputusan Menteri LH No. 4 Tahun 2001 terumbu karang di Perairan Pinasungkulan berada pada kondisi buruk dengan persentase rata – rata 19,54%.

Kata kunci: Kondisi terumbu karang, CPCe, Perairan Desa Pinasungkulan, UPT.

 

References

Abrar, M., Sari, N.W.P., Siringoringo, R.M. Y., Munasik, T., Hadi, A., Suharsono. 2017. Modul pelatihan kondisi terumbu karang, Pengambilan data menggunakan metode underwater photo transect (UPT). Indonesia: Kerja sama Program coremap – CTI, Pusat penelitian oseanografi dan Lembaga ilmu pengetahuan Indonesia. 35 hal.

Badan Pusat Statistik. 2021. Kecamatan Tombariri Dalam Angka 2021. 22 hal.

Breinhmamana, J. 2020. Terumbu Karang di Tengah Pandemi. Sindonews.com. 7 hal.

Gerung, G. S., Pelle, W. E., Manembu, I. S., Wagey, B. T., Roeroe, K. A., Schaduw, J. N. W. 2016. Buku Ajar Pengantar Konservasi Laut. Cv. Patra Media Grafindo Bandung. 155 hal.

Giyanto, A. Manuputty, E.W., Abrar, M., Siringoringo, R. M., Suharti, S. R., Wibowo, K., Arbi, I. N E. U. Y.,

Cappenberg, H. A. W., Tuti, H. F. S. Y., Zulfianita, D. 2014. Panduan Monitoring Kesehatan Terumbu Karang. Pusat Penelitian Oseanografi – LIPI. 77 hal.

Giyanto, B.H., Iskandar, D., Soedharma, Suharsono. 2010. Effisiensi dan akurasi pada proses analisis foto bawab air untuk menilai kondisi terumbu karang. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 36 (1), 111 – 130.

Giyanto, M., Abrar, T.A., Hadi, A., Budiyanto, M., Hafizt, A., Salataholy, Iswari, M. Y. 2017. Status Terumbu Karang Indonesia 2017. COREMAP – CTI, Pusat Penelitian Oseanografi – LIPI. Jakarta. 27 hal.

Hodgson, G. 1990. Sediment the Settlement of Larvae of the Reef Coral Pocillopora damicornis. Coral Reefs, 9(1), 41 – 43.

Irawan, S. 2017. Kompetisi Pertumbuhan Makroalga Pada Mikroatol Karang Porites di Pantai Kondang Merak Kabupaten Malang. Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Malang. 58 hal.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 4 Tahun 2001 Tentang Kriteria Baku Kerusakan Terumbu Karang. 7 hal.

Nybakken, J.W. 1992. Biologi laut: suatu pendekatan ekologis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 480 hal.

Phinn, S.R., Roelfsema, C.M., Mumby, P.J. 2012. Multi Scale, Object– Based Image Analysis for Mapping Geomorphic and Ecological Zones on Coral Reefs. International Journal of Remote Sensing, 33(12), 3768 – 3797.

Pontoh, O. 2011. Penangkapan Ikan dengan Bom Di Daerah Terumbu Karang Desa Arakan dan Wawontulap. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis, 7(1), 56 –59.

Reid, C., Logan, D., Kleine, D., Marshall, J. 2009. Coral Reef and Climate Change, The Guide for Education and Awareness. Coral Watch, University of Queensland, p 272.

Roelfsema, C.M., Phinn, S.R. 2010. Integrating field data with high spati al resolution multispectral satellite ima – gery for calibration and validation of coral reef benthic community maps. Journal of Applied Remote Sensing, 4(1), 1 – 28.

Sahami, F.M., Hamzah, S.N. 2013. Kondisi Terumbu Karang di Perairan Dulupi, Kabupaten Boalemo. Nike Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 2 (1) 2:107– 1010.

Suharsono. 2008. Jenis – jenis Karang di Indonesia. Lembaga IlmuPengetahuan (LIPI): COREMAP Program, Jakarta. 372 hal.

Westmacott, S., Teleki, K., Wells, S., J. West. 2000. Pengelolaan Terumbu Karang yang telah Memutih dan Rusak Kritis. IUCN, Gland, Switzeriand and Cambridge. 37 hal.

Downloads

Published

2022-06-03

How to Cite

Pakaya, I., Schaduw, J. N. W., Manembu, I., Roeroe, K. A., Rumampuk, N. D. C., & Lasabuda, R. (2022). KONDISI TERUMBU KARANG PADA PERAIRAN DESA PINASUNGKULAN KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA. JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS, 10(2), 165–173. https://doi.org/10.35800/jplt.10.2.2022.54988