ANALISIS NERACA AIR SUNGAI BIYONGADI TITIK BENDUNG HULUDUPITANGO KABUPATEN GORONTALO

Authors

  • Syalia Ayu Fitriana Djokja
  • Jeffry S. F. Sumarauw
  • Liany A. Hendratta

Abstract

Bendung Huludupitango memanfaatkan air dari Sungai Biyonga untuk mengairi lahan irigasi seluas 1.150 ha sawah fungsional di daerah irigasi desa Biyonga dan sekitarnya. Akan tetapi, pada musim kemarau debit di Bendung Huluputango mengalami penurunan sehingga tidak mampu menyuplai air secara maksimal untuk kebutuhan irigasi yang menyebabkan para petani mengalami kerugian akibat gagal panen. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan studi mengenai analisis neraca air untuk melihat keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air di DAS Biyonga.

Analisis neraca air dilakukan dengan membandingkan ketersediaan dan kebutuhan air di DAS Biyonga agar dapat diketahui apakah jumlah air mengalami kelebihan ataupun kekurangan. Ketersediaan air dihitung menggunakan metode NRECA (National Rural Electric Cooperative Association) dengan masukan data curah hujan, evapotranspirasi dan parameter DAS untuk mencari debit andalan Q80% dan ketersediaan air untuk pemeliharaan sungai Q95%. Kebutuhan air yang dihitung adalah kebutuhan air untuk lahan irigasi.

Hasil dari analisis neraca air menunjukan bahwa ketersediaan air di DAS Biyongatidak mampu memenuhi kebutuhan air untuk lahan irigasi di sekitar DAS Biyonga. Masa tanam yang digunakan perlu disesuaikan sehingga ketersediaan air dapat memenuhi kebutuhan lahan irigasi untuk lahan fungsional.

 

Kata Kunci: DAS Biyonga, Bendung Huludupitango, Metode NRECA, Neraca Air

Downloads

Published

2020-07-15