UJI KONSENTRASI HAMBAT MINIMUM (KHM) EKSTRAK BAWANG BOMBAY Allium cepa L TERHADAP PERTUMBUHAN staphylococcus aureus

Authors

  • Dana Azmi Atika Permata

DOI:

https://doi.org/10.35799/pha.5.2016.13974

Abstract

UJI KONSENTRASI HAMBAT MINIMUM (KHM) EKSTRAK BAWANG BOMBAY Allium cepa L TERHADAP PERTUMBUHAN staphylococcus aureus

Dana Azmi Atika Permata1), Olivia A. Waworuntu1), Christy Mintjelungan1)

1) Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran UNSRAT Manado, 95115

ABSTRACT

In the oral cavity, there are a variety of microorganisms called normal flora, one of them is Staphylococcus aureus. Staphylococcus aureus is a normal microflora in the oral cavity, but it can be influenced by the pathogen if predisposing factors, therefore it is necessary to find alternative materials that can cope with these bacteria. Medicinal plants be an alternative treatment nowadays, one example namely bombay onions which contains flavonoids, alkaloids, saponins and tannins.The purpose of this study is to determine the minimal inhibitory concentration (MIC) of bombay onion extract (Allium cepa L) to Staphylococcus aureus growth.This research is a true experimental research with Randomized Pretest-Posttest Control Group Design. The method used in this study is serial dilution method with turbidimetryand spectrophotometry as the test methods. Onion bombay was extracted with maceration method using ethanol 96%.Staphylococcus aureus bacterial was taken from a pure bacterial stock in Microbiology Laboratory Study Program of Faculty doctor University of Sam Ratulangi. The result of this study showed that the minimal inhibitory concentration (MIC) of bombay onion extract (Allium cepa L) to Staphylococcus aureus growth was 1,56%.

Keywords: Bombay onion extract (Allium cepa L), Staphylococcus aureus, Minimum Inhibitory Concentration (MIC).

ABSTRAK

Di dalam rongga mulut terdapat bermacam-macam mikroorganisme yang disebut flora normal, salah satunya ialah Staphylococcus aureus. Staphylococcus aureus merupakan mikroflora normal di dalam rongga mulut, tetapi bisa bersifat patogen jika dipengaruhi faktor predisposisi, oleh karena itu perlu dicari bahan alternatif yang dapat mengatasi bakteri ini. Tumbuhan berkhasiat obat menjadi alternatif pengobatan hingga saat ini, salah satu contoh yaitu bawang bombay yang mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin dan tanin. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak bawang bombay (Allium cepa L) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni (true experimental) dengan rancangan penelitian Randomized Pretest-Posttest Control Group Design. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode serial dilusi dengan metode pengujian turbidimetri dan spektrofotometer. Bawang bombay kemudian diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Bakteri Staphylococcus aureus diambil dari stok bakteri murni Laboratorium Mikrobiologi Fakultas  Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak bawang bombay (Allium cepa L) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus yaitu konsentrasi 1,56%.

 

Kata kunci: Bawang bombay (Allium cepa L), Staphylococcus aureus, konsentrasi hambat minimum (KHM).

 

Downloads

Published

2016-10-31

How to Cite

Permata, D. A. A. (2016). UJI KONSENTRASI HAMBAT MINIMUM (KHM) EKSTRAK BAWANG BOMBAY Allium cepa L TERHADAP PERTUMBUHAN staphylococcus aureus. PHARMACON, 5(4). https://doi.org/10.35799/pha.5.2016.13974

Issue

Section

Articles