Standardization of Pinang Yaki Nut (Areca vestiaria) Simplicia as a Raw Material for Herbal Tea
DOI:
https://doi.org/10.35799/pha.13.2024.56065Keywords:
Standardisasi, Pinang Yaki, Teh Herbal, OrganoleptikAbstract
Buah pinang yaki (Areca vestiaria) banyak digunakan masyarakat sebagai bahan obat tradisional untuk pengobatan berbagai penyakit. Pinang yaki merupakan tanaman multi fungsi yang mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, triterpenoid, saponin, dan tanin. Pembuatan teh herbal pinang yaki ini sangat bermanfaat untuk kesehatan dan lebih praktis untuk dikonsumsi karena sudah dalam bentuk teh celup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan standarisasi simplisia pinang yaki sebagai bahan baku teh herbal. Metode penelitian meliputi pembuatan teh herbal dari simplisia pinang yaki. Pengujian mutu fisik yaitu kadar air dan kadar abu serta organoleptik meliputi warna, aroma dan citarasa. Hasil uji kadar air pertama pinang yaki di peroleh nilai A1 11,28%, A2 11,19%, A3 10,05% yang artinya tidak memenuhu SNI sedangkan pada pengujian kadar air ke dua di peroleh nilai 8,5% artinya sudah memenuhi SNI. Hasil uji kadar abu pertama di peroleh nilai A1 4,15%, A2 4,14%, A3 5,03% dan hasil uji yang ke dua 4,8% menunjukkan bahwa pengujian kadar abu pertama dan ke dua sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) . Pada pengujian organoleptik warna, aroma dan rasa seduhan teh herbal pinang yaki termasuk dalam kriteria suka oleh panelis.
References
Andilolo, G. (2022). Analisi Mutu Teh Celup Herbal Sebagai Minuman Fungsional. Skripsi. Universitas Bosowa.
BSN (Badan Standarisasi Nasional). 2013. SNI-3836-2013. Persyaratan mutu teh kering dalam kemasan. Jakarta.
Dewi, W. K., N. Harun., dan Y. Zalfiatri. 2017. Pemanfaatan (Sauropus Daun Katuk Adrogynus) dalam Pembuatan Teh Herbal dengan Variasi Suhu Pengeringan. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian. Vol 4(2).
Daniel, P. 2024. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Pinang Yaki (Areca vestiaria) Terhadap Pertumbuhan Propionibacterium acnes Penyebab Jerawat. Skripsi. Universitas Sam Ratulangi.
Etheridge, C. J., & Derbyshire, E. (2019). Herbal Infusion and Health a Review of Findings from Human Studies Mechanisms and Future Research Direction. Nutrition & Food Science.
Fikriyah, Y.U., Nasution, R.S. 2021. Analisis Kadar Air dan Kadar Abu Pada Teh Hitam yang Dijual di Pasaran dengan Menggunakan Gravimetri. Amina, Ar-Raniry Chemistry Journal. 3(2): 50–54.
Harum, N., Efendi, R., dan Simanjuntak, L. 2014. Penerimaan Panelis Terhadap Teh Herbal Dari Kulit Buah Manggis (Gracinia mangostana L.) Dengan Perlakuan Suhu Pengeringan. SAGU. 13(2): 7-18
Inaya S. N., Heremba W. N. M. J., Samloy Y., Tuapattinaya P. M. J. 2019. Uji Orgoleptik Enhalus Tea Berdasarkan Cara Pengeringan dan Tingkat Ketuaan Daun Secara Morfologi.Science Map journal. 1(2): 65-72
Ismail, J., Runtuwene., M. R. J., Fatmah, F. 2012. Penentuan Total Fenolik dan Uji Aktivitas Antioksidan Pada Biji dan Kulit Buah Pinang yaki (Areca vestiaria Giseke). Jurnal Ilmiah Sains. Program StudiKimia. Unsrat. 12(2): 85-88.
Kementrian Kesehatan RI. (2017). Farmakope Herbal Indonesia Suplemen II. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta
Lengkey HAW, Garnida D, Suryaningsih L (2014) The Effect of Length of Soaking in Papain on Meat Water Content, pH and Tenderness of Culled Layer Hens. J. of Animal Science. Sofia, 51(1/2): 159-161.
Mamonto, S.I., Runtuwene, M. R. J., dan Wehantouw, F. 2014. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Biji Buah Pinang Yaki (Areca Vestiaria Giseke) Yang Di Ekstraksi Secara Soklet. Jurnal Ilmiah Farmasi. Unsrat. 3(3): 2302-2493
Nasir, A., Sari, L., dan Hidayat, F. 2020. Pemanfaatan Kulit Buah Naga (I) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Teh Herbal Dengan Penambahan Kayu Manis (Cinnamons lumbini L). Jurnal Sains Dan Aplikasi. 8(1): 2337-9952
Nur, Y. M., S. Indrayati, Periadnadi dan Nurmiati. 2018. Pengaruh penggunaan beberapa jenis ekstrak tanaman beralkaloid terhadap produk teh kombucha. Jurnal Biologi Universitas Andalas. 6(1): 55-62.
Poswal, F. S., Rusell, G., Mackonochie, M., MacLennan, E., Adukuwu, E. C., & Rolfe, V. (2019). Herbal Teas and their Health Benefits : A Scoping Review. Plant Food for Human Nutrition, 74(2019), 266–276.
Ravikumar, C. 2014. Review on herbal teas. Journal of Pharmaceutical Sciences and Research. Vol. 6(5): 236-238.
Rundengan, C. H., Fatimawali., Simbala, H. 2017. Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Biji Pinang yaki (Areca vestiaria) Terhadap Bakteri Stapyhlococcus aureus, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa. PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi. Unsrat. 6(1): 37-46.
Rustiah, W., Fatmawati, A., Arisanti, D., dan Alfian. 2023. Analisis Komposisi Kimia dan Evaluasi Aktivitas Antioksidan pada Ekstrak Sabut Buah Pinang (Areca catechu. L). Journal of Health Science & Technology. 4(2): 104-115
Saragih, R. 2014. Uji Kesukaan Panelis Pada Teh Daun Torbangun (Coleus amboinicus).Jurnal Kesehatan dan Lingkungan. 1(1): 46-52
Sayekti, E. D., A. Asngad., dan S. Chalimah. 2016. Aktivitas Antioksidan Teh Kombinasi Daun Katuk Dan Daun Kelor Dengan Pengeringan Suhu Variasi. Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Simbala, 2020. Potensi Pinang Yaki (Areca vestiaria) Sebagai Anti Kanker.CV Patra Media Grafindo Bandung.
Tobi, C. H. B., Saptarini O., dan Rahmawati, I. 2022. Aktivitas Antibiofilm Ekstrak dan Fraksi-Fraksi Biji Pinang (Areca catechu L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923. Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research. 01:56-70.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Mery Revalina Lintaku, Herny E.I. Simbala, Julianri Sari Lebang

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)







