Potential of Carbon Absorption Mangrove Forest at Sarawet Village Kuala Batu, East Likupang, North Minahasa Regency

Authors

  • Fihri Bachmid Universitas Sam Ratulangi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
  • Joshian N.W. Schaduw Institut Pertanian Bogor, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Sam Ratulangi University, international society for mangrove ecosystem http://orcid.org/0000-0003-2513-3179
  • Calvyn F.A. Sondak Pusan National University, Sam Ratulangi University, The University of Newcastle http://orcid.org/0000-0002-4729-9869
  • Unstain N. W. J. Rembet Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi Manado Indonesia 95115 http://orcid.org/0000-0002-2087-2098
  • Stephanus V. Mandagi Australian National University, Board of Integrated Coastal Management of North Sulawesi Province, De La Salle Catholic University, James Cook University, Papua Christian University, Sam Ratulangi University, The Nature Conservancy of Indonesia, Universitas Sam Ratulangi http://orcid.org/0000-0003-0475-4507
  • Deiske A. Sumilat Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi Manado Indonesia 95115 http://orcid.org/0000-0001-9942-7001
  • Alfret Luasunaung Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi Manado Indonesia 95115

DOI:

https://doi.org/10.35800/jip.8.2.2020.28916

Keywords:

mangrove, biomassa, carbon, sediment

Abstract

Mangrove forest is one of a coastal natural resource with abundant potentials. The rapid coastal development has cost bad effects, such as mangrove forest conversion into dike or tourism. Mangrove forest has a prominent ecological function for coastal area. The purpose of this study was to analyst carbon absorption potency in both natural and restored mangrove forest in Sarawet Village, Kuala Batu, East Likupang. The sampling method in this study was a survey method that is observation and field sampling. The collected data was surface mangrove biomass and sediment, then analyst in Sam Ratulangi Laboratory, Manado. The biomass sampling data using transect line quadrat while and sediment sampling using sediment corer. This study found. That conclude that natural mangrove forest have a higher absorption and restored potential than restored mangrove forest.

Keywords :  mangrove, biomass, carbon, sediment

 

Abstrak

Potensi sumber daya hutan Indonesia sangat melimpah, dan salah satunya ialah hutan mangrove. Pembangunan pada daerah pesisir yang begitu cepat telah memberi dampak buruk terhadap lingkungan, seperti konversi lahan hutan mangrove menjadi tambak dan kawasan parawisata. Hutan mangrove merupakan salah satu hutan yang memiliki fungsi ekologis sangat penting terutama bagi wilayah pesisir. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi penyerapan karbon pada hutan mangrove yang restorasi dan alami di Desa Sarawet Kuala Batu Likupang Timur. Metode pengambilan data yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini ialah metode survey yakni pengamatan dan pengambilan sampel langsung dilapangan. Data yang diambil ialah data biomassa mangrove bagian atas dan sedimen. Sampel yang diambil di analisis di Laboratorium Terpadu Universitas Sam Ratulangi Manado. Untuk pengambilan data biomassa dilakukan dengan menggunakan garis transek kuadrat dan pengambilan sampel sedimen menggunakan sediment corer. Dari hasil penelitian yang diperoleh, menunjukan bahwa hutan mangrove yang alami memiliki potensi penyerapan dan simpanan karbon yang lebih tinggi dibandingkan dengan hutan mangrove yang direstorasi.   

Kata kunci :  mangrove, biomassa, karbon, sedimen

References

Adinugroho, C. W. dan S. Kade, 2001. Model Pendugaan Biomassa Pohon Mahoni (Swietenia macrophylla King) di atas Permukaan Tanah. Jurnal penelitian Hutan dan Konservasi Alam. III (1) : 103 - 117.

Afiati N. R., A. Rustam., T.L. Kepel., N. Sudirman., M. Astrid, A. Daulat., D.D.

Suryono, Y., Puspitaningsih., P. Mangindaan., dan A. Hutahaean. 2012. Karbon Stok Dan Struktur Komunitas Mangrove Sebagai Blue Carbon Di Tanjung Lesung, Banten. Keltibang Karbon Biru, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Pesisir & Laut, Balitbang Kelautan & Perikanan, Kementerian Kelautan & Perikanan Republik Indonesia. 1-14.

Budiasih., Retnoayu., Supriharyono., dan M.R. Muskananfola. 2015. Analisis Kandungan Bahan Organik, Nitrat, Fosfat Pada Sedimen Di Kawasan Mangrove Jenis Rhizophora Dan Avicennia Di Desa Timbulsloko, Demak. Journal Of Maquares Management Of Aquatic Resources. FPIK Universitas Diponegoro. Vol. 4 (3), Hal: 66-75.

Cahyaningrum, S. T., Hartoko, A dan Suryanti. 2014. Biomassa Karbon Mangrove pada Kawasan Mangrove Pulau Kemujan Taman Nasional Karimunjawa. Diponegoro. Journal of Maquares, Vol.3 (3) : 34-42.

Dharmawan, I. W. S dan C. A, Siregar. 2008. Karbon Tanah dan Pendugaan Karbon Tegakan Avicennia marina (Forsk.) Vierh. Di Ciasem, Purwakarta. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, Vol. 5 (4) : 317-328.

Donato, D. C., J. Kauffman., B., D. Murdiyarso., S. Kurnianto., M. Stidham., dan M. Kanninen. 2011. Mangroves among the most carbon-rich forests in the tropics. Nature Geoscience. 4 (5) : 293-297.

Handoko, E., B. Amin., dan S. H. Siregar 2016. Analisis Biomassa dan Cadangan Karbon pada Ekosistem Hutan Mangrove di Kawasan Pesisir Selatan Pulau Rupat, Provinsi Riau. Jurnal Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru. 1-12.

Heriyanto, N. M. dan E. Subiandono. 2012. Komposisi dan struktur tegakan, biomasa, dan potensi kandungan karbon hutan mangrove di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Vol. 9 (1): 23-32.

IPCC, (Intergovermental Panel on Climate Change), 2006. IPCC Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories, Agriculture, Forestry and Other Land Use. Keith Paustian, N. H. Ravindranath, Andre van Amstel, Michael Gytarsky, Werner A. Kurz, Stephen Ogle, Gary Richards, and Zoltan Somogyi: The Institute for Global Enviromental Strategies (IGES). 9 hal

Komiyama, A., S. Poungparn., dan S. Kato. 2005. Common allometric equations for estimating the tree weight of mangroves. Journal of Tropical Ecology 21 : 471–477.

Kusmana, C.1996. Nilai Ekonomis Hutan Mangrove. Fakultas Kehutanan, IPB, Bogor. Media Konservasi. Vol. 5 (1) ; 17-24.

Lestari. 2016. Pendugaan Simpanan Karbon Organik Ekosistem Mangrove Di Areal Perangkap Sedimen-Pesisir Cagar Alam Pulau Dua Banten. Tesis.

Sekolah Pasca Sarjana. IPB.

Mahasani, G., W. Nuryani., dan K. Wayan. 2015. Journal of Marine and Aquatic Sciences. 1: 14-18

Murdiyarso, D. 1999. Perlindungan Atmosfer Melalui Perdagangan Karbon: Paradigma Baru dalam Sektor Kehutanan. Orasi Ilmiah Guru Besar tetap Ilmu Atmosfer. Fakultas MIPA IPB. Bogor. 47 hal

Rachmawati, D., Setyobudiandi, I., & Hilmi, E. (2014).Potensi estimasi karbon tersimpan pada vegetasi mangrove di wilayah pesisir muara gembong, Kabupaten Bekasi. Omni-Akuatika, 10 (2) : 85-91.

Suryono, N. Soenardjo, E. Wibowo, R. Ario, E. F. Rozy. 2018. Estimasi Kandungan Biomassa dan Karbon di Hutan Mangrove Perancak Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Jurnal Buletin Oseanografi Marina. Vol 7 (1) : 1-8.

Sofyan, M., A. Mulyadi., Elizal. 2016. Analisis Biomassa dan Cadangan Karbon pada Ekosistem Hutan Mangrove di Kawasan Pesisir Utara Pulau Rupat, Provinsi Riau. Jurnal Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru. 1-11.

Sondak, C.F.A. 2015. Estimasi Potensi Penyerapan Karbon Biru (Blue Carbon) Oleh Hutan Mangrove Sulawesi Utara. Universitas Sam Ratulangi, Manado. Jurnal of Asean Studies on Maritime Issues. Vol. 1 (I) 24-28.

Downloads

Published

2020-08-14

How to Cite

Bachmid, F., Schaduw, J. N., Sondak, C. F., Rembet, U. N. W. J., Mandagi, S. V., Sumilat, D. A., & Luasunaung, A. (2020). Potential of Carbon Absorption Mangrove Forest at Sarawet Village Kuala Batu, East Likupang, North Minahasa Regency. Jurnal Ilmiah Platax, 8(2), 152–158. https://doi.org/10.35800/jip.8.2.2020.28916

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 5 6 7