Community Structure And Attraction Of Reef Fish Associated With Artificial Reef In The Tahuna Bay

Authors

DOI:

https://doi.org/10.35800/jip.v9i2.34761

Keywords:

Community Structure, Artificial Reef, Associate Fishes, gulf Tahuna

Abstract

 

Community structure and interest of coral fish associated with artificial reefs in The Bay of Tahuna Sangihe Islands Regency is carried out in relation to increased coral fish production in Tahuna Bay. In addition to sandy waters and seagrass so that environmental engineering is pursued with artificial reefs. Artificial reefs are deployed in 5 locations with a depth of about 8 and underwater observations are carried out in data retrieval using the Underwater Visual Census (UVC) method. The data is processed to get a profile of the community structure of coral fish that can be associated with artificial reefs. The composition of coral fish species consists of target fish 9 families; 14 species, major fish 6 families; 7 species and fish indicator 1 family; 1 species. Indicator fish are generally eaters of the ends of young branch corals, branch corals have not grown in artificial reef structures. The diversity index (H') of the moderate category (+2.5) with a high, stable community, evenness (E) level or classified as a relatively high, uniformity (S) high. A low dominance index (C) indicates no species dominates. Mann-Whitney analysis about the level of fish interest to artificial reefs structure both in morning and evening showed no significant difference, while the highest acquisition of Important Values Indices of coral fish in the morning and evening, is Dascyllus trimaculatus by + 73,15. Generally, artificial reef indicates that the coral fish community was maximum developed yet, it was suspected that the coral fish community is still in the stage of adjustment or adaptation to the new environmental structure.

Keywords: Community Structure; Artificial Reef; Associate Fishes; gulf Tahuna

Abstrak

Struktur komunitas dan ketertarikan ikan karang yang  berasosiasi dengan terumbu buatan di Teluk Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe dilakukan dalam kaitan dengan peningkatan produksi ikan karang di Teluk Tahuna. Selain karena perairan berpasir dan lamun sehingga diupayakan suatu rekayasa lingkungan dengan penempatan terumbu buatan. Terumbu buatan diletakkan (deploy) di 5 lokasi dengan kedalaman sekitar 8 dan dilakukan pengamatan bawah air dan pengambilan data menggunakan metode Underwater Visual Census (UVC). Data diolah  untuk mendapatkan profil struktur komunitas ikan-ikan karang yang dapat berasosiasi dengan terumbu buatan. Komposisi jenis ikan karang terdiri dari ikan target 9 family; 14 spesies, ikan mayor 6 family; 7 spesies dan ikan indikator 1 family; 1 spesies. Ikan indikator yang umumnya pemakan ujung karang cabang muda, karang cabang belum bertumbuh di struktur terumbu buatan. Indeks keanekaragaman (H’) kategori sedang (+ 2,5) dengan kemerataan (E) tergolong tinggi, komunitas stabil, keseragaman (S) tinggi. Indeks dominansi (C) rendah mengindikasikan tidak ada spesies mendominasi. Hasil Analisis Mann-Whitney terhadap tingkat ketertarikan ikan terhadap terumbu buatan baik pagi dan sore hari menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata artinya terumbu buatan mampu menarik ikan karang untuk berlindung dan mencari makan, sedangkan perolehan tertinggi Index Nilai Penting ikan karang saat pagi dan sore hari yaitu Dascyllus trimaculatus sebesar 72.04% dan 74.27% Secara umum menunjukkan terumbu buatan belum berkembang maksimal, di duga komunitas Ikan karang masih dalam tahap penyesuaian atau adaptasi dengan struktur terumbu buatan di lingkungan yang baru.

Kata kunci: struktur komunitas; terumbu buatan; ikan asosiasi; teluk tahuna

Author Biography

Wenseslaus Fransiscus Makawaehe, POLNUSTAR | North Nusa State Polytechnic

[Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi Manado

References

Awuy G., Rondonuwu, ., A. B., Kambey, A. D. 2017. Komunitas Ikan Karang Pada Terumbu Buatan Di Perairan Kareko Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax Vol. 5:(2), Juli 2017, ISSN: 2302-3589.

Bortone, S.A., M.A. Samoilys & P. Francour. 2000. Fish and macroinvertebrate evaluation methods (127–164). In: Seaman, W.Jr. Artificial reef evaluation, with application to natural marine habitats. CRC Press New York.

Fachrul, M. F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Febrizal, Damar A, Zamani NP. 2009. Kondisi Ekosisitem Terumbu Karang di Perairan Kabupaten Bintan dan Alternatif Pengelolaannya. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia. 2:167-175.

Ikawati, Y., P. S. Hanggarawati, H. Parlan, H. Handini dan B. Siswodiharjo. 2001. Terumbu Karang di Indonesia. Jakarta: Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan. 200 Hlm.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang Kriteria Baku Mutu Biota Laut.

Ludwig, J.A. & J.F. Reynolds. 1988. Statistical Ecology. A primer on methods and computing. John Wiley and Sons. New York. 337 p.

Nontji, A. 1993. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta.

Odum, E.P., 1971. Fundamentals of Ecology. W.B. Sauders Company Ltd., Philadelphia474p.

Odum, E.P., 1992. Fundamental of Ecology (third edition). Philadelphia: W.B. Saunders Company.

Odum, E.P., 1993. Daasar-dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta (Penerjemah Tjahjono Samingar).

Purnawati I, dan Hartati S. T. 2007. Kondisi terumbu buatan di perairan Pulau Pramuka dan Pulau Semak Daun, Kepulauan Seribu. Prosiding Seminar Nasional Ikan VI: 91-96

Simard, F. 1997. Socio-economic aspects of artificial reefs in Japan. Pages 233-240. In: A.C. Jensen, ed. European Artificial Reef Research. Proceedings, First EARRN Conference, Ancona, Italy. Southampton Oceanography Centre, Southampton, England.

Sumual, S. S, Kusen D. J, Warouw V, Paruntu P. C, Roeroe A. K, Boneka B. F. 2018. Komunitas Ikan Karang di Pantai Malalayang dan Pantai Meras Teluk Manado. Budidaya Perairan Mei 2018. Vol. 6 N0. 2: 53-60.

Wuwumbene R. H. S, Rondonuwu, A. B., Watung, V. N. R. 2017. Ikan Karang Pada Terumbu Buatan Di Kawasan Taman Nasional Bunaken Arakan Kabupaten Minahahasa Selatan. Jurnal Ilmiah Platax. Vol. 5:(2), Juli 2017. ISSN: 2302-3589.

Yanuar A. 2015. Komunitas Ikan Karang pada Tiga Model Terumbu Buatan (Artificial Reef) di Perairan Pasir Putih Situbondo, Jawa Timur. Jurnal Sains dan Seni ITS Vol. 4, No.1, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) E-19.

Yudya, B. 1991. Karakteristik Komunitas Makrozoobenthos di Muara Sungai Citarum dalam Hubungannya dengan Pendugaan Pencemaran Perairan di Teluk Jakarta. {Skripsi}. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Yunaldi, I., Arthana W dan Astarini I. A. 2011. Studi Perkembangan Struktur Komunitas Ikan Karang Di Terumbu Buatan Berbentuk Hexadome Pada Berbagai Kondisi Perairan Di Kabupaten Buleleng, Bali. ECOTROPHIC 6 (2) : 107 · 112 ISSN: 1907-5626

Downloads

Published

2021-11-30

How to Cite

Makawaehe, W. F., Kusen, J. D., Manoppo, L., Bataragoa, N. E., Sambali, H., Sumilat, D. A., & Mantiri, R. O. S. E. (2021). Community Structure And Attraction Of Reef Fish Associated With Artificial Reef In The Tahuna Bay. Jurnal Ilmiah Platax, 9(2), 333–346. https://doi.org/10.35800/jip.v9i2.34761

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 5 6 7 > >>