Application of The Admiralty Method to Process Tidal Data in the Waters of The Nasik Strait - Bangka Belitung
DOI:
https://doi.org/10.35800/jip.v10i1.39719Keywords:
tides, tidal types, admiralty method, formzahl numberAbstract
Tides are the rise and fall of sea level caused by the attraction of objects in the sky, especially the moon and sun, to the mass of seawater on earth. Tidal research is useful for providing information about the components and types of tides and predicting tides and for mitigating natural disasters. Tidal measurements were carried out in the Nasik Strait, Bangka Belitung using the Valeport 106 tool. Tidal data was processed using the Admiralty Method. The Admiralty method is a method used to calculate tidal harmonic constants from observations of water levels. With this method, it is possible to know the amplitude and phase difference of the tides, the value of the Formzahl number, and the type of tide. From the results of data processing and analysis, the value of the Formzahl number in the waters of the Nasik Strait is 11,454 and the tidal type is a single daily tidal type that only occurs at one high tide and one low tide in one day.
Keywords: tides; tidal types; admiralty method; formzahl number
Abstrak
Pasang surut adalah naik turunnya muka air laut yang disebabkan oleh gaya tarik benda-benda di langit, terutama bulan dan matahari terhadap massa air laut yang ada di bumi. Penelitian pasang surut bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai komponen dan tipe pasang surut serta memprediksi pasang surut serta untuk mitigasi bencana alam. Pengukuran pasang surut dilakukan di Perairan Selat Nasik, Bangka Belitung dengan menggunakan alat Valeport 106. Data pasang surut diolah dengan menggunakan Metode Admiralty. Metoda Admiralty merupakan metode yang digunakan menghitung konstanta harmonik pasang surut dari pengamatan ketinggian air. Dengan metoda ini dapat diketahui amplitudo dan beda fase pasang surut, nilai bilangan Formzahl dan tipe pasang surutnya. Dari hasil pengolahan dan analisa data diperoleh nilai bilangan Formzahl di perairan Selat Nasik yaitu 11,454 dan tipe pasang surut adalah tipe pasang surut harian tunggal yang hanya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu hari.
Kata Kunci: pasang surut; tipe pasang surut; metode admiralty;Â bilangan formzahl
References
Anggraini, R. R. (2015). Metode Pengolahan Data Pasang Surut Menggunakan Metode Admiralty di Dinas Hidro-Oseanografi (DISHIDROS) TNI AL, Jakarta Utara, Jakarta. Indralaya: Universitas Sriwijaya.
Anonim. (2020, mei 3). Profil. Retrieved from Profil Kecamatan Selat Nasik: https://selatnasik.belitungkab.go.id
Anonim2. (2016). Buku Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2016. Kepualauan Bangka Belitung: Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Arief, M., Winarso, G., & Prayogo, T. (2011). Kajian Perubahan Garis Pantai Menggunakan Data Satelit Landsat di Kabupaten Kendal. Jurnal Pengindraan Jauh, 8: 71-80.
Aswin, A. (2017). Analisis Salinitas Air pada Down Stream dan Midlle Stream Sungai Pampang Makassar. Universitas Hassanudin, 4.
Byun, D., Wang, X., & Holloway, P. (2004). Tidal characteristic adjustment due to dyke and seawall construction in the Mokpo Coastal Zone, Korea, Estuarine, Coastal and Shelf . Science , 185-196.
Djaja, R. (1989). Makalah : Cara Perhitungan Pasut Laut Dengan Metode Admiralty, PASANG-SURUT,. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi.
Fadilah. (2014). Menentukan Tipe Pasang Surut dan Muka Air Rencana Perairan Laut Kabupaten Bengkulu Tengah Menggunakan Metode Admiralty . Maspari Journal, 3.
Fadilah, Suripin, & Sasongko, D. P. (2014). Menentukan Tipe Pasang Surut dan Muka Air Rencana Perairan Laut Kabupaten Bengkulu Tengah Menggunakan Metode Admiralty. Maspari Journal, 1-12.
Hasibuan, P., & Gading. (2009). Skripsi : Analisis Surut Astronomis Terendah di Perairan Sabang, Sibolga, Padang, Cilacap, dan Benoa Menggunakan Superposisi Komponen Harmonik Pasang Surut. Bogor: Institut Pertanian Bogor .
Herlina Sagala, Roberto Patar Pasaribu, F. K. U. (2018). PEMODELAN PASANG SURUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FLEXIBLE MESH UNTUK MENGETAHUI GENANGAN ROB DI PESISIR KARAWANG. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 2(September), 10–27.
Hikmah, D., Arisanti, L. E., & Irmawan, D. (2020). Dengan Metode Admiralty. 2, 86–95.
Kasim, F. (2012). Pendekatan Beberapa Metode dalam Monitoring Perubahan Garis Pantai Menggunakan Dataset Penginderaan Jauh Landsat dan SIG. Jurnal Ilmiah Agropolitan, 5(1), 620-623.
Khatimah, H., Jaya, I., & Atmadipoera, A. S. (2016). Pengembangan Perangkat lunak Antar-muka Instrumen Motiwali (Tide Gauge) dengan Analisis Pasang Surut. Jurnal Kelautan Nasional, Hal 97 - 104.
Korto, J., Jasin, I., & Mamoto, J. D. (2015). Analisi Pasang usrut di Pantai Nuangan (Desa Iyok) dengan Metode Admiralty. Jurnal Teknik Sipil, 391-402.
Malik, A. (2020, 3 13). Power Point Pasang Surut. Retrieved from Slide Share: http://www.slideshare.net/guest01cdf1/pasang-surut-pasut
Mamoto, L. L., & Dundu, A. K. (2016). Perencanaan Bangunan Pengaman Pantai pada Daerah Mangatasik Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa. Jurnal Sipil Statik, 797.
N, F., & Nahib, I. (2007). Aplikasi Data Inderaja Multi Sprektal untuk Estimasi Kondisi Prerairan dan Hasil Tangkapan Ikan Pelagis di Selat Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Geomatika , Vol. 15 Nomor 2.
Pugh. (1987). Tides, Surges, and Mean Sea Level. California (USA): John Wiley & Sons Ltd.
PUSHIDROSAL. (2020, Februari 25). Sejarah PUSHIDROSAL. Retrieved from Profil PUSHIDROSAL: Pushidrosal.id/sejarah/25/
Radjawane, I. M., Saputro, B. S., & Egon, A. (2018). Model Hidrodinamika Pasang Surut di Perairan Kepulauan Bangka Belitung. Jurnal Teknik Sipil, 121 Vol. 25 No. 2.
Ramadhan, M. (2011). Komperasi Hasil Pengamatan Pasang Surut di Perairan Pulau Pramuka dan Kebupaten Pati dengan Prediksi Pasang Surut Tide Tipe Driver. Jakarta Utara: Peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Pesisir dan Laut.
Sjafrie, N. (2007). Survei Ekologi di Perairan Kecamatan Selat Nasik. Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi LIPI.
Sugiarti, A. S. (2013). Analisis Pasang Surut Air Laut di Kuala Langsa dan Pulau Pusong Menggunakan Metode Admiralty. Banda Aceh: Universitas Syah Kuala.
Surianti, D. (2007). Pasang Surut dan Energinya. Oseana, 1: 16.
Suwargana, N. (2013). Resolusi Spasial, Temporal dan Spektral Pada Citra Satelit Landsat, SPOT dan IKONOS. Jurnal Ilmiah WIDYA , 168.
Sudirman Adibrata. (2007). ANALISIS PASANG SURUT DI PULAU KARAMPUANG , PROVINSI SULAWESI BARAT Tide Analysis in Karampuang Island of West Sulawesi Province. Sumberdaya Perairan, 1(April), 1–6
Triatmodjo, B. (1999). Teknik Pantai. Yogyakarta : Beta offset.
Ulum, M., & Khomsin. (2013). Perbandingan Prediksi Pasang surut Antara Metode Admiralty dan Metode Least Square. Journal of Geodesy and Geomatics, 9 (1).
Wyrtki. (1961). Scientific results of marine investigations of the South China Sea and the Gulf of Thailand. Naga Repot, 1959-1961. vol. 2.
Zulkhasyni. (2015). Pengaruh Suhu Permukaan Laut Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Cakalang di Perairan Kota Bengkulu. Jurnal Agroqua, Vol. 13 hal 69.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
COPYRIGHT
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors hold their copyright and grant this journal the privilege of first publication, with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that permits others to impart the work with an acknowledgment of the work's origin and initial publication by this journal.
Authors can enter into separate or additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (for example, post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its underlying publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (for example, in institutional repositories or on their website) as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).