Seagrass Community in the Coastal Waters of Sapa Village, Tenga District, South Minahasa Regency, North Sulawesi Province

Authors

DOI:

https://doi.org/10.35800/jip.v11i2.48258

Keywords:

Seagrass;, Sapa village;, community structure;

Abstract

Sapa Village, Tenga District, South Minahasa Regency, North Sulawesi Province has a seagrass meadow ecosystem, but there is still a lack of information about the seagrass community in the waters of Sapa Village, which is the reason for researching the presence of seagrass in these waters. With the aim of knowing the types of seagrass, environmental conditions, species density, relative density, domination index, and species diversity index. Based on the results of observations at the location, it showed a temperature of 30OC, salinity of 30‰, pH 8, and sandy substrate and coral rubble. The results of the identification there are 4 types of seagrass namely Thalassia hemprichii, Syringodium isoetifolium, Cymodocea rotundata, and Halodule uninervis. The type with the highest number of individuals vizThalassia hemprichii with a total of 694 individuals, Halodule uninervis 557 individuals, Cymodocea rotundata358 individuals andSyringodium isoetifolium 324 individuals. Density index type (10,80 – 23,13 individuals/m2), relative density (16.76 - 35.90%) dominance index D = 0.32, and diversity H = 1.33.

Keywords: seagrass, sapa village, community structure

Abstrak

Desa Sapa Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi  Sulawesi Utara memiliki ekosistem padang lamun namun masih kurangnya informasi mengenai komunitas lamun di perairan Desa Sapa ini menjadi alasan untuk meneliti tentang keberadaan lamun di perairan tersebut. Dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis lamun, kondisi lingkungan, Kepadatan spesies, Kepadatan Relatif, Indeks Dominasi, dan  Indeks Keanekaragaman Spesies. Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi menunjukan suhu 30oC, salinitas 30‰, pH 8 dan substrat berpasir serta pecahan karang. Hasil identifikasi terdapat 4 jenis lamun yaitu Thalassia hemprichii, Syringodium isoetifolium, Cymodocea rotundata, dan Halodule uninervis. Jenis dengan jumlah individu terbanyak yaitu Thalassia hemprichii dengan jumlah  694 individu, Halodule uninervis 557 individu, Cymodocea rotundata 358 individu dan Syringodium isoetifolium 324 individu. Indeks kepadatan jenis (10,80 – 23,13 individu/m2), kepadatan relatif (16,76 - 35,90%) indeks dominasi D=0,32 dan keanekaragaman H= 1,33.

Kata kunci: lamun, desa sapa, struktur komunitas

References

Bengen DG. 2002. Pedoman Teknis Pengenalan dan pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor (PKSPL-IPB).

Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Penerbitan Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Dahuri, R., Rais Y., Putra S.,G., Sitepu, M.J., .2001.’’Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu.’’Jakarta: PT. Pradaya Paramita

Dwintasari,F.,2009. Hubungan Ekologis Lamun (Seagrass) Terhadap Kelimpahan dan keanekaragaman Ikan di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Penerbit ; Kanisius, Yogyakarta

Friedhelm. 2012. Ecology of Insular Southeast Asia. Diterjemahkan dan diterbitkan oleh Salemba teknika : Jakarta.

Krebs,C,J.1999. Ecological Methodology. Second Edition. Addison Wesley Longman, Inc. New York.

Odum, E. P. 1998.Dasar-Dasar Ekologi Edisi Ketiga. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta

Rahmawati, S., Irawan, A., Supriyadi I. H., & Azkab M. H. 2017. Panduan Pemantauan Penilaian Kondisi Padang Lamun. Edisi 2. Jakarta: COREMAP CTI LIPI. vi + 35 hlm

Sjafrie, N.D.M., 2018. Potensi Energi Lamun Untuk Mendukung Pelestarian Dugong (Dugong Dugon) Di Desa Berakit Dan Desa Pengudang Pulau Bintan. Widyariset, 4(2), pp.113-122.

Tupan, C. I., Herawati, E. Y., & Arfiati, D. (2014). Profile of lead (Pb) heavy metal in water, sediment and seagrass (Thalassia hemprichii) in Ambon Island, Maluku, Indonesia. Journal of Biodiversity and Environmental Sciences (JBES), 5(4), 65-73.

Downloads

Published

2023-11-10

How to Cite

Runturambi, M., Menajang, F. S. I., Kondoy, K. I., Rembet, U. N. W. J., Manginsela, F. B., & Kambey, A. D. (2023). Seagrass Community in the Coastal Waters of Sapa Village, Tenga District, South Minahasa Regency, North Sulawesi Province. Jurnal Ilmiah Platax, 11(2), 657–661. https://doi.org/10.35800/jip.v11i2.48258

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 5 6 7