Gastropod community structure on seagrass beds in Bahoi Village, North Minahasa

Authors

DOI:

https://doi.org/10.35800/jip.v11i2.48307

Keywords:

Bahoi;, Seagrass Meadow;, Gastropods;, community structure;

Abstract

The village of Bahoi has a vast expanse of seagrass meadows of approximately 16.50 Ha, located between mangrove and coral reef ecosystems. This study aims to inventory the gastropod species in the seagrass meadow of Bahoi village waters and to determine the gastropod community structure through analysis of species density, relative density, species diversity index, and dominance index. The method used was a transect line method along 50 meters and a 1x1m quadrat pulled towards the sea, repeated three times during low tide. A total of 117 individuals were found, belonging to 26 species (11 families and 17 genera) of gastropods in the seagrass meadow of Bahoi village coastal waters. Based on the results, the highest density value was 1.10 ind/m2 with a relative density of 28.20%. Based on the analysis, the dominance index (D) of gastropods in the seagrass meadow of Bahoi village coastal waters was low, with values of D = 0.019 to 0.041, indicating that there was no specific species dominance in the seagrass meadow of Bahoi village coastal waters. This has an effect on the diversity index with a value of H' = 2.51, which is categorized as moderate. These results show that the diversity of gastropod species in the seagrass meadow of Bahoi village waters is quite diverse due to the absence of specific gastropod species dominance.

Keywords: Bahoi, Seagrass Meadow, Gastropods, Community Structure.

Abstrak

 

Desa Bahoi memiliki luas hamparan padang lamun ± 16.50 Ha yang berada di antara ekosistem mangrove dan ekosistem terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan inventarisasi jenis-jenis gastropoda di hamparan lamun perairan Desa Bahoi, dan mengetahui struktur komunitas gastropoda melalui analisis kepadatan spesies, kepadatan relatif, indeks keanekaragaman spesies, dan indeks dominasi. Metode yang digunakan adalah metode transek garis sepanjang 50 meter dan kuadrat berukuran 1×1m yang ditarik ke arah laut, dan dilakukan ulangan sebanyak 3 kali pada saat air surut.Ditemukan 117 individu yang termasuk ke dalam 26 spesies (11 famili dan 17 genera) gastropoda di hamparan padang lamun perairan pantai desa Bahoi. Berdasarkan hasil penelitian, nilai kepadatan tertinggi sebesar 1,10 ind/m2 dengan kepadatan relatif 28,20%. Berdasarkan hasil analisis, Indeks Dominansi (D) gastropoda di hamparan lamun perairan pantai desa Bahoi tergolong rendah, dengan nilai D=0,019 sampai dengan 0,041 menunjukkan bahwa tidak terdapat dominasi spesies tertentu di hamparan padang lamun perairan pantai desa Bahoi. Hal ini berpengaruh terhadap Indeks Keanekaragaman dengan nilai H’=2,51 sehingga berada pada kategori sedang. Hasil tersebut menunjukkan bahwa keanekaragaman jenis gastropoda di hamparan lamun perairan pantai desa Bahoi cukup beragam dikarenakan tidak adanya dominasi spesies gastropoda tertentu.

Kata kunci: Bahoi, Padang Lamun, Gastropoda, Struktur Komunitas

References

Fahruddin, M., Yulianda, F., & Setyobudiandi, I. 2017. Kerapatan Dan Penututupan Ekosistem Lamun di Pesisir Desa Bahoi, Sulawesi Utara Density and The Coverage of Seagrass Ecosystem in Bahoi Village Coastal Waters, Notrh Sulawesi. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 9, No. 1

Hitalessy, R. B., Leksono, A. S., & Herawati, E. Y. 2015. Struktur komunitas dan asosiasi gastropoda dengan tumbuhan lamun di perairan Pesisir Lamongan Jawa Timur. Indonesian Journal of Environment and Sustainable Development, 6(1).

Ira, R. Irawati dan Nur. 2015. Keanekaragaman dan Kepadatan Gastropoda di Perairan Desa Morindino Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara. Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan. Vol 3(2).

Krebs, C. J. 1989. Ecological Methodology. Harper Collins Publishers. New York. 654 hal.

Muliya, U., Mononimbar, W. dan V. Lahamendu. 2016. Kajian pengembangan ekowisata bahari berbasis pengelolaan DPL Desa Bahoi di Likupang Barat. SPASIAL, 3(1), 75-84.

Nybakken, J. W. 2000. Biologi Laut; Suatu Pendekatan Ekologis. Terjemahan dari Marine Biology and Ecology oleh Eidman, M. koesoebiono. PT. Gramedia, Jakarta.

Odum, E. P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Terjemahan Tjahjono Samingan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Permatasari, A., Moerfiah dan S. Rahayu. 2016. Keanekaragaman Gastropoda pada Ekosistem Padang Lamun di Pulau Rambut. Universitas Pakuan, Bogor.

Rangan, J. K. 2010. Inventarisasi Gastropoda di Lantai Hutan Mangrove Desa Rap-Rap Kabupaten Minahasa Selatan Sulawesi Utara. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 6 (1).

Rondo, M., J. F. W. S. Tamanampo dan G. D. Manu. 2015. Dasar-Dasar Ekologi Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Roring, R. O., J. K. Rangan, A. D. Kambey, R. C. Kepel, S. V. Mandagi dan C. F. Sondak. 2020. Community structure of gastropod in seagrass beds of Waleo Beach waters, North Minahasa Regency. Jurnal Ilmiah PLATAX, 8(1), 102-109.

Saripantung, G. L., Tamanampo, J. F. W. S., & Manu, G. 2013. Struktur Komunitas Gastropoda di Hamparan Lamun Daerah Intertidal Kelurahan Tongkeina Kota Manado. Jurnal Ilmiah Platax, 1(3).

Tolule, K., A. D. Kambey dan A. B. Rondonuwu. 2016. Community Structure of Seagrass in Coastal Waters of Bahoi Village, West Likupang Sub-district, North Minahasa Regency, North Sulawesi Province. Jurnal Ilmiah Platax, 3(2), 63-67.

Winarno, M. S. 2017. Struktur Komunitas Gastropoda Pada Ekosistem Padang Lamun Pantai Banjarwati Paciran Lamongan, Jawa Timur. Skripsi. Universitas Brawijaya.

Yunitha, A., Y. Wardiatno dan F. Yulianda. 2014. Diameter substrat dan jenis lamun di pesisir Bahoi Minahasa Utara: sebuah analisis korelasi. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 19(3), 130-135.

Downloads

Published

2023-06-24

How to Cite

Tualangi, J. T., Rangan, J. K., Sangari, J. R. R., Rondonuwu, A. B., Manu, G. D., & Kondoy, K. I. F. (2023). Gastropod community structure on seagrass beds in Bahoi Village, North Minahasa. Jurnal Ilmiah PLATAX, 11(2), 369–376. https://doi.org/10.35800/jip.v11i2.48307

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 7 > >>