Morphology and Anatomy of Macroalgae Community in Rap Rap Coastal Waters, Tongkaina Village, Manado City
DOI:
https://doi.org/10.35800/jip.v12i1.52140Keywords:
morphology, anatomy, community, macroalgae, Rap RapAbstract
Macroalgae are low-level plants that generally grow attached to certain substrates such as corals, mud, sand, rocks, and other hard objects. Macroalgae are algae that have a macroscopic body shape and size. A community is a group of beings living together in the same place. Thus the macroalgae community is a group of lower plants that have macroscopic body sizes living together. The coastal area of Rap-Rap Beach is located in Tongkaina Village, Manado City, North Sulawesi Province. This location is one of the stable macroalgae habitats, meaning that there is still little habitat damage that occurs, so macroalgae can still be obtained directly from nature. This coast is also known as mangrove ecotourism and the path to Bunaken Island. The purpose of this study is to describe the morphology and anatomy of each macroalgae species. Data collection using the Line Transect method with a squared sampling technique was carried out at the lowest low tide. Temperature measurement using a thermometer and salinity using a refractometer, and for determination of substrate visually see the type of substrate.
Keywords: morphology, anatomy, community, macroalgae, Rap Rap.
Abstrak
Makroalga merupakan tumbuhan tingkat rendah yang umumnya tumbuh melekat pada substrat tertentu seperti pada karang, lumpur, pasir, batu dan benda keras lainnya. Makroalga yaitu alga yang memiliki bentuk dan ukuran tubuh makroskopik. Komunitas adalah kelompok makhluk yang hidup secara bersama-sama dalam suatu tempat yang bersamaan. Dengan demikian komunitas makroalga adalah kelompok tumbuhan rendah yang memiliki ukuran tubuh makroskopik yang hidup bersamaan. Wilayah pesisir Pantai Rap-Rap terletak di Kelurahan Tongkaina, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Lokasi ini merupakan salah satu habitat makroalga yang stabil artinya masih sedikit kerusakan habitat yang terjadi, sehingga makroalga masih dapat diperoleh secara langsung dari alam. Pesisir ini juga dikenal sebagai ekowisata mangrove dan jalur ke Pulau Bunaken. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan morfologi dan anatomi masing-masing spesies makroalga. Pengambilan data menggunakan metode Line Transect dengan teknik sampling kuadrat yang dilakukan pada saat surut terendah. Pengukuran suhu menggunakan Thermometer dan salinitas menggunakan Refraktometer, dan untuk penentuan substrat dilihat secara visual jenis dari substrat tersebut.
Kata kunci: morfologi, anatomi, komunitas, makroalga, Rap Rap.
References
Achmad, F.V., R.C. Kepel, S.V. Mandagi, F.F. Tilaar, J.L. Tombokan dan E.L.A. Ngangi. 2021. Struktur komunitas makroalga di perairan Tanjung Merah Kota Bitung. Jurnal Ilmiah Platax 9(1): 138-142.
Anggadiredja, J.T., A. Zatnika, H. Purwoto dan Istini. 2009. Rumput laut. Penebar Swadaya. Jakarta.
Baino, I., R.C. Kepel, dan G.D. Manu. 2019. Biodiversitas makroalga di perairan pesisir Desa Bahoi, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa. Jurnal Ilmiah Platax 7(1): 134-141.
Calumpong, H.P. and E.G. Meñez. 1997. Field guide to the common mangroves: seagrasses and algae of the Philippines. Bookmark, Inc. Makati City, Philippines. 197 p.
Dring, M.J. 1982. The biology of marine plants. Edward Arnold. London.
Farida, N. 2013. Biologi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Diakses 1 Juli 2013.
Fleurence, J. and I. Levine. 2016. Seaweed in health and disease prevention. Academic Press. 480 p.
Kandati, F.R.S., R.C. Kepel, J.K. Rangan, G.S. Gerung, M.S. Salaki dan R. Lasabuda. 2021. Biodiversitas makroalga di perairan pesisir Ondong. Jurnal Ilmiah Platax 9(1): 100-114.
Kepel, R.C., D.M.H. Mantiri dan Nasprianto. 2018a. Biodiversitas makroalga di perairan pesisir Tongkaina, Kota Manado. Jurnal Ilmiah Platax 6(1): 160-173.
Kepel, R.C., D.M.H. Mantiri, A. Rumengan dan Nasprianto. 2018b. Biodiversitas makroalga di perairan pesisir Desa Blongko, Kecamatan Sinonsayang, Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Ilmiah Platax 6(1): 174-187.
Kepel, R.C., L.J.L. Lumingas, J.L. Tombokan and D.M.H. Mantiri. 2019b. Biodiversity and community structure of seaweeds in Minahasa Peninsula, North Sulawesi, Indonesia. AACL Bioflux 12(3): 880-892.
Kepel, R.C., L.J.L. Lumingas, J.L. Tombokan and D.M.H. Mantiri. 2020. Community structure of seaweeds in dry season in Minahasa Peninsula, North Sulawesi, Indonesia. AACL Bioflux 13(1): 392-402.
Kepel, R.C., L.J.L. Lumingas, P.M.M. Watung and D.M.H. Mantiri. 2019a. Community structure of seaweeds along the intertidal zone of Mantehage Island, North Sulawesi, Indonesia. AACL Bioflux 12(1): 87-101.
Krebs, C.J. 1999. Ecological methodology. Second Edition. Addison Wesley Longman, Inc. New York.
Kumar, M. and P. Ralph. 2017 Systems biology of marine ecosystems. Springer. 355 p.
Lüning, K. 1990. Seaweeds. Their environment, biogeography, and ecophysiology. New York: Wiley-Interscience. 527 p.
Patra, F., R.C. Kepel, L.J.L. Lumingas, G.S. Gerung, K.F. Kondoy, D.A. Sumilat dan S.L. Undap. 2021. Karakteristik anatomi jenis makroalga dari Pulau Bombuyanoi, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara. Aquatic Science & Management 9(2): 18-25.
Pramesti, R., A.B. Susanto, S. Wilis, Subagiyo dan Y. Oktaviaris. 2016. Struktur komunitas dan anatomi rumput laut di perairan Teluk Awur, Jepara dan Pantai Krakal, Yogyakarta. Jurnal Kelautan Tropis 19(2): 81-94.
Ruswahyuni, N.A. dan N. Widyorini. 2014. Hubungan kerapatan rumput laut dengan substrat dasar berbeda di perairan pantai Bandengan Jepara. Diponegoro. Journal of Maquares 3(1): 99-107.
Sahoo, D. and J. Seckbach. 2015. The algae world. Springer. 594 p.
Santi, M.R., Y. Rahmawati dan Z.A. Tanjung. 2010. Keanekaragaman makroalgae di pantai Sundak Yogyakarta. Prosiding Biodiversitas dan Bioteknologi Sumberdaya Akuatik - UNSOED, 26 Juni 2010, Purwokerto: 97-101.
Setyawan, I.H., W. Prihatna dan E. Purwanti. 2015. Identifikasi keanekaragaman dan pola penyebaran makroalga di daerah pasang surut pantai Pidakan Kabupaten Pacitan sebagai sumber belajar biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia 1(1): 78-88.
Soedjiarti, T. dan A. Albuntana. 2010. Biodiversity of macroalgae in Castel of Sayangheulang, Pamengpeuk, Garut District, West Java Province. Prosiding Biodiversitas dan Bioteknologi Sumberdaya Akuatik- UNSOED, 26 Juni 2010, Purwokerto: 109-115.
Suryana. 2010. Distribusi makroalga coklat (Phaeophyta) di pantai barat Cagar Alam Pananjung Pangandaran Jawa Barat. Prosiding Biodiversitas dan Bioteknologi Sumberdaya Akuatik-UNSOED, 26 Juni 2010, Purwokerto: 88-91.
Watung, R.M., R.C. Kepel dan L.J.L. Lumingas. 2016. Struktur komunitas makro alga di perairan pesisir Pulau Mantehage, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax 3(1): 30-35.
Wowor, R.M., R.C. Kepel dan L.J.L. Lumingas. 2015. Struktur komunitas makro alga di pantai Desa Mokupa Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax 3(1): 30-35.
Downloads
Published
How to Cite
License
Copyright (c) 2024 Keken Angliyana Rafii, Rene Ch. Kepel, Khristin F I. Kondoy, Stephanus V. Mandagi, John L. Tombokan, Anneke V. Lohoo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
COPYRIGHT
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors hold their copyright and grant this journal the privilege of first publication, with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that permits others to impart the work with an acknowledgment of the work's origin and initial publication by this journal.
Authors can enter into separate or additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (for example, post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its underlying publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (for example, in institutional repositories or on their website) as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).