Relationship length weight and condition factors of mackerel (Rastrelliger kanagurta) landed in Tanjung Tiram Port Batu Bara District North Sumatra Province

Authors

  • Gokma David Lefi Sihombing Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar
  • Ewin Handoco Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar
  • Ria Retno Dewi Sartika Manik HKBP Nommensen University Pematang Siantar

DOI:

https://doi.org/10.35800/jip.v12i1.55126

Keywords:

Male mackerel, growth, condition factors, TKG, IKG

Abstract

This research aims to determine growth patterns and condition factors. Apart from that, it is also to determine the level of gonad maturity and the gonad maturity index. The method used was a quantitative descriptive method by measuring length and weight and then dissection was carried out to observe the level of gonad maturity of male mackerel fish samples landed every week. The number of samples obtained during the August-September 2023 period was 200 individuals. The results of the research show that the equation for the relationship between length and weight is W = 0,00003L²͐⁸⁴⁵⁴⁷, which indicates a negative allometric growth pattern. The highest condition factor was obtained in the 190-191 mm length class with an average of 0,8757 and the lowest in the 185-186 length class with an average of 0,8416. The gonad maturity level of mackerel (Rastrelliger kanagurta) consists of TKG I to TKG IV. The IKG value obtained ranged from 5,616 to 6,375%. The increase in length of male mackerel shows a weak correlation with weight. Meanwhile, the weight of male mackerel had a significant influence on IKG.

Keywords: Male mackerel, growth, condition factors, TKG, IKG.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan dan faktor kondisi. Selain itu juga untuk mengetahui tingkat kematangan gonad dan indeks kematangan gonad. Metode yang dilakukan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan mengukur panjang dan berat kemudian dilakukan pembedahan untuk diamati tingkat kematangan gonad sampel ikan kembung lelaki yang didaratkan setiap minggunya. Adapun jumlah sampel yang diperoleh selama periode agustus-september 2023 adalah sebanyak 200 ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan hubungan panjang berat W = 0,00003L²͐⁸⁴⁵⁴⁷ yang menunjukkan pola pertumbuhan allometrik negatif. Faktor kondisi tertinggi diperoleh pada kelas panjang 190-191 mm dengan rata-rata sebesar 0,8757 dan terendah pada kelas panjang 185-186 dengan rata-rata sebesar 0,8416. Tingkat kematangan gonad ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) terdiri dari TKG I sampai TKG IV. Nilai IKG yang didapatkan berkisar 5,616-6,375%. Pertambahan ukuran panjang ikan kembung lelaki menunjukkan korelasi yang lemah terhadap berat. Sedangkan berat ikan kembung lelaki memberikan pengaruh yang nyata terhadap IKG.

Kata Kunci: Ikan kembung lelaki, pertumbuhan, faktor kondisi, TKG, IKG.

References

Abubakar, S., Subur, R., dan Tahir, I. (2019). Pendugaan ukuran pertama kali matang gonad ikan kembung (Rastrelliger sp) di Perairan Desa Sidangoli Dehe Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Barat. Jurnal Biologi Tropis. 19(1): 42–51. DOI: http://doi.org/10.29303/jbt.v19i1.10 08

Aisya, S., D. Bakti dan Desrita. (2017). Pola Pertumbuhan dan Faktor Kondisi Ikan Lemuduk (Barbodes schwanenfeldii) di Sungai Belumai Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Perikanan dan Kelautan Universitas Sumatera Utara. 4(1):8-12.

Asriyana. & La Sara. (2013). Beberapa Aspek Biologi Reproduksi Ikan Siro (Sardinella longiceps Val.) di Perairan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara. Jurnal Iktiologi Indonesia, 13(1):1-11. DOI, https://doi.org/10.32491/jii.v13i1.107

Billard, R. 1992. The Reproductive Cycle of Male and Female. Brown-Troot (SAlmo ErutaTarto) : A Quantitative Study. INRA Stationale. Physicologic Animale. 12. pp.

Courtney, Y, Courtney, J, and Courtney M, 2014. Improving weight-length relationship in fish to provide more accurate bioindicators of ecosystem condition. J. Aquatic Science and Technology. 2(2).

Effendie MI. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta.163 hal.

Fandri D. 2012. reproduksi ikan Pertumbuhan dan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817) di Selat Sunda. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.11-23 p.

Froese, R. 2006. Cube law, condition factor and weight-length relatoinship: history, meta-analysis and reccomendations. J. Appl. Ichthyol. 22:241-253.

Ganga, U. 2010. Investigations on the Biology of Indian Mackerel Rastrelliger Kanagurta (Cuvier) Along the Central Kerala Coast With Special Reference to Maturation, Feeding and Lipid Dynamics. (Tesis). Cochin University of Science and Technology. India. 175 hlm.

Kasmi, M., S. Hadi & W. Kantun. (2017). Biologi reproduksi ikan kembung lelaki, Rastreliger kanagurta (Cuvier, 1816) di Perairan Pesisir Takalar, Sulawesi Selatan. Jurnal Iktiologi Indonesia, 17(3): 259-271.

Katiandagho, B. dan F. Marasabessy (2017). Potensi Reproduksi, Pola Pemijahan Serta Alternatif Pengelolaan Ikan Kembung Laki-Laki (Rastrelliger kanagurta) Di Sekitar PesisirTimur Perairan Biak. Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 2 Oktober 2017.

Mulfizar, M., Muchlisin, Z. A., & Dewiyanti, I. (2012). Hubungan panjang berat dan faktor kondisi tiga jenis ikan yang tertangkap di perairan Kuala Gigieng, Aceh Besar,Provinsi Aceh. Depik, 1(1).

Peristiwady, T. (2006). Ikan-Ikan Laut Ekonomis Penting di Indonesia; Petunjuk Identifikasi. LIPI Press. Jakarta. 270 Hlm.

Rosli, N.A.M, dan Isa, M.M. 2012. Length-weight and Length-length relationship of longsnouted catfish, Plicofollis argyropleuron (Valenciennes, 1840) in the Northern Part of Peninsular Malaysia. Journal Tropical Life Sciences Research. 23(2):59-65.

Sarasati, W. 2017. Dinamika Populasi dan Biologi Reproduksi Multispesies Ikan Kembung (Rastrelliger faughni, R. Kangarta, R.

Downloads

Published

2024-05-21

How to Cite

Sihombing, G. D. L., Handoco, E., & Manik, R. R. D. S. (2024). Relationship length weight and condition factors of mackerel (Rastrelliger kanagurta) landed in Tanjung Tiram Port Batu Bara District North Sumatra Province. Jurnal Ilmiah PLATAX, 12(1), 358–366. https://doi.org/10.35800/jip.v12i1.55126