Performa reproduksi ternak sapi Breed Bali betina dikawinkan dengan pejantan Breed Brahman dan Breed Simmental melalui teknik inseminasi buatan

Penulis

  • U. Paputungan Fakultas Peternakan Unsrat
  • J. Onibala Fakultas Peternakan Unsrat
  • W. Utiah Fakultas Peternakan Unsrat

Abstrak

Perbaikan genetik yang cepat adalah tujuan para pemulia ternak. Seleksi dan
penggunaanbreed pejantan dengan tingkat pertumbuhan dan bobot dewasa yang
tinggi menghasilkanrespons yang berkorelasi terhadap bobot lahir dan karenanya
meningkatkan insiden kesulitan melahirkan anak (distokia) pada induk sapi.
Persilangan sapi dengan teknik inseminasi buatan (AI) menggunakan semen dari
sapi jantan breed Brahman dan breed Simmental sudah menjadi hal yang lumrah
saat ini di Provinsi Sulawesi Utara. Risiko pemilihan bibit sapi lokal Bali yang
ringan untuk diinseminasi secara artifisial dengan semen dari sapi jantan breed
Brahman dan atau breed Simmental yang lebih berat masihdipertanyakan karena
berkaitan peningkatan bobot dan tingginya insiden distokia. Catatan bobot pedet
saat lahir dan penyapihan sejumlah 118 ekor induk sapi berumur empat tahun
setelah melahirkan, yang diakumulasikan selama lima tahun (2018-2023)
digunakan untuk menilai secara langsung dampak dari induk betina yang
dikawinkan dengan metode inseminasi buatan yang melibatkan semen pejantan
Brahman dan pejantan Simmental terhadap performa keturunan bobot pedet
betina dan kemudahan melahirkan anak pada sapi breed Bali betina. Data
dianalisis menggunakan model kovarians. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
breed sapi Bali betina dapat dijadikan sebagai bibit potensial pengganti pada
program peningkatan dan pengembangan sapi tropis Indonesia guna peningkatan
pertambahan bobot hidup untuk dikawinkan dengan sapi jantan unggul baik
breed Brahman maupun Simmental tanpa menimbulkan lebih banyak kasus
kesulitan melahirkan anak (distokia). Seleksi sapi breed Bali betina yang pernah
melahirkan anak sangat menunjang program outcrossing dengan sistem kawin
silang IB guna meminimisasi kasus kesulitan beranak (distokia) pada proses
partus induksapi Bali betina.
Katakunci: Betina sapi Bali, distokia, pejantan Brahman, pejantan Simmental,
performapedet.

Unduhan

Diterbitkan

2024-05-18

Terbitan

Bagian

Articles