Kajian Model Penataan Muara Sungai Perkotaan Berbasis Mitigasi Bencana. Studi Kasus Muara Sungai Ranoyapo Kota Amurang Kabupaten Minahasa Selatan.
DOI:
https://doi.org/10.35793/sp.v3i1.12355Abstract
Keberadaan Kota Amurang sebagai jalur transit di topang oleh adanya rencana pengembangan pelabuhan Amurang yang lebih mempertegas ciri Amurang sebagai Kota Pantai. Daerah aliran sungai dan pesisir pantai sering dikategorikan sebagai daerah rawan bencana, karena peluang dan potensi terjadinya bencana banjir, penggerusan tanah dan pasang air laut, yang tentunya hal tersebut sering terjadi di muara sungai Ranoyapo. Dengan demikian, dalam penelitian ini penulis mencoba menemukan model penataan muara sungai perkotaan berbasis mitigasi bencana, yang dapat menjadi model prototype penataan kawasan sejenis.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan mengandung unsur kasualitatis (studi kasus) sehingga diarahkan pada pengembangan deskripsi lokasi kawasan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, data dikombinasikan dengan analisis SWOT untuk mendapatkan kekuatan, kelemahan, peluang dan kendala.
Hasil penelitian ini menunjukkan perlu dikembangkan model yang berkaitan dengan aspek fisik dasar kawasan, perumahan dan permukiman, utilitas dan prasarana lingkungan, manajemen mitigasi bencana dan hukum serta pengelolaan pembangunan kawasan, karena penyebab menurunnya kualitas lingkungan kawasan muara sungai dan pesisir pantai disebabkan aspek –aspek tersebut secara keseluruhan masih merupakan potensi yang belum dikembangkan.
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model-model yang ditemukan dalam penataan muara sungai berbasis mitigasi bencana sekaligus sebagai model prototype penataan kawasan sejenis ialah : (1) tanggul pengaman bantaran sungai, (2) jalur sirkulasi / jalan bantaran sungai, (3) konstruksi bangunan minimal 2 lantai, (4) peta mitigasi bencana, (5) menara pemantau banjir, (6) pintu air pengendali banjir, (5) menjadikan sungai sebagai bagian depan rumah / bangunan. Saran dalam penelitian ini ialah pengelolaan pembangunan kawasan perlu didukung oleh panduan pembangunan sebagai acuan dalam pengendalian pembangunan.
Â
Kata Kunci : muara sungai, mitigasi, model prototype