SEBARAN LAHAN KRITIS DAN DAMPAKNYA TERHADAP PUSAT KEGIATAN PERKOTAAN KECAMATAN MODOINDING
DOI:
https://doi.org/10.35793/sp.v5i3.22007Abstract
Wilayah Kecamatan Modoinding memiliki Pusat Kegiatan Perkotaan di Desa Pinasungkulan, Peristiwa bencana banjir pernah terjadi pada Pusat Kegiatan Perkotan pada awal tahun 2017. Kecamatan Modoinding sebagai Kawasan Strategis Agropolitan di Provinsi Sulawesi Utara, dengan komoditas unggulan Hortikultura. Kawasan ini berada di ketinggian lebih dari 1000 meter dpl. Dampak banjir yang terjadi pada Pusat Kegiatan Perkotaan menjadi perhatian karena keberadaan lahan kritis sehingga produktivitas tanah menurun, tidak dapat menyerap air dengan baik bahkan menimbulkan bencana. Untuk mengantisipasi bencana akibat keberadaan lahan kritis maka perlu di analisis persebaran lahan kritis di Kecamatan Modoinding. Adapun metode yang dipakai yaitu analisis keruangan dengan ARC GIS 10.3. Proses analisisnya dengan cara overlay (penampalan peta). Metode ini sangat baik dipergunakan untuk mengadakan kajian keruangan. Data Penutupan Tajuk, Kemiringan Lereng, Erosi, Manajemen Lahan digunakan untuk menganalisis sehingga dapat diketahui lokasi-lokasi yang memiliki kekritisan lahan. Klasifikasi kekritisan lahan berdasarkan jumlah skor parameter kekritisan lahan. Hasil akhir dari penelitian ini mengetahui persebaran lahan kritis di Kecamatan Modoinding yang tersebar di 10 Desa. Luas Kecamatan Modoinding yaitu ±4791,03 Ha dengan sebaran lahan kritis di 10 Desa dengan total luasan ±4789,83 Ha. Desa Mokobang ±931,95 Ha, Desa Wulurmaatus ±324,78 Ha, Desa Palelon ±406,12 Ha, Desa Makaaroyen ±536,49 Ha, Desa Pinasungkulan Utara ±168,87 Ha, Desa Pinasungkulan ±56,57 Ha, Desa Linelean ±603,02 Ha, Desa Kakenturan Barat ±369,44 Ha, Desa Kakenturan ±521,73 Ha, Desa Sinisir ±871,16 Ha. Penggunaan Lahan tertinggi pada Tegalan/Ladang ±3117,05 Ha. Dampak yang terjadi pada Pusat Kegiatan perkotaan yaitu bencana banjir dengan luasan genangan air ±35,99 m2 atau ±3,56 Ha.
Â
Kata Kunci : Lahan Kritis, Kecamatan Modoinding, Dampak di Pusat Kegiatan Perkotaan.