ANALISIS PEMETAAN KAPASITAS ADAPTASI MASYARAKAT KELURAHAN KINILOW SATU DAN KAKASKASEN SATU TERHADAP ANCAMAN BENCANA VULKANIK GUNUNG LOKON
DOI:
https://doi.org/10.35793/sp.v6i2.25305Abstract
Salah satu gunung berapi yang aktif di provinsi Sulawesi Utara adalah Gunung api Lokon yang terletak di Kota Tomohon dengan tinggi 1.580 meter di atas permukaan laut. Bahaya primer atau bahaya langsung akibat latusan, adalah seperti luncuran awan panas, lontaran piroklastik dan aliran lava. Sedangkan bahaya sekunder atau bahaya tidak langsung adalah lahar hujan yang terjadi setelah erupsi apabila turun hujan lebat di sekitar puncak gunung Lokon. Dampak dari letusan gunung Lokon adalah bahaya primer dan bahaya sekunder. Kondisi ini menggambarkan bahwa bila terjadi erupsi letusan gunung api Lokon, di kelurahan Kinilow Satu dan Kakaskasen Satu berpotensi mengalami kerusakan secara fisik, bahkan mengancam keselamatan jiwa. Kapasitas adaptasi didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu sistem untuk mengubah wataknya untuk dapat lebih baik mengatasi tekanan yang sudah ada maupun yang akan terjadi (Adger et al. 2004). Adanya penelitian ini diharapkan dapat menganalisis dan memetakan tingkat kapasitas adaptasi masyarakat di kelurahan Kinilow Satu dan Kakaskasen Satu terhadap bencana vulkanik Gunung Lokon. Dengan demikian penelitian ini berguna dalam memberikan rekomendasi untuk memperbaiki, merencanakan kembali dan mengembangkan kapasitas daerah Kota Tomohon. Penelitian ini menggunakan metode analisis Deskriptif kuantitatif dengan melakukan analisis spasial. Berdasarkan hasil analisis, lingkungan yang teridentifikasi memiliki tingat kapasitas adaptasi yang tinggi di kedua kelurahan berjumlah 5 (lima) lingkungan sedangkan tingat kapasitas adaptasi sedang berjumlah 9 (sembilan) lingkungan, dan tingat kapasitas adaptasi yang rendah berjumlah 7 (tujuh) lingkungan.
Kata kunci: Kapasitas Adaptasi, Gunung Lokon