KARAKTERISTIK ADAPTASI STRUKTURAL MENURUT TINGKAT KERENTANAN BENCANA BANJIR DI PERMUKIMAN SEPANJANG BANTARAN SUNGAI SAWANGAN KOTA MANADO
DOI:
https://doi.org/10.35793/sp.v6i2.25322Abstract
Bencana hidrometeorologi (banjir dan tanah longsor) merupakan bencana yang paling sering terjadi. Kota Manado termasuk dalam daerah rawan banjir dikarenakan banyaknya sungai yang mengalir di Kota Manado, salah satunya Sungai Sawangan. Permukiman di sepanjang bantaran sungai sawangan menjadi rawan dan rentan terhadap bencana banjir. Pada kawasan rawan bencana masih dapat dibangun hanya perlu melakukan adaptasi bangunan atau lingkungan, maka dari itu salah satu tujuan penelitian ini yaitu melihat karakteristik adaptasi struktural yang sudah dilakukan masyarakat berdasarkan tingkat kerentanan dan kerawanan. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan tahap yaitu analisis spasial dan skoring kemudian analisis statistik deskriptif. Hasil analisis diperoleh hasil bahwa tingkat kerawanan ditemukan tiga tingkat pada wilayah penelitian yaitu sangat rawan, rawan, dan tidak rawan. Tingkat kerentanan ditemukan tingkat kerentanan tinggi pada 3 wilayah Kelurahan, kerentanan sedang pada 4 wilayah Kelurahan, dan kerentanan rendah pada 2 wilayah Kelurahan. Karakteristik adaptasi struktural bangunan ditemukan bahwa rata-rata : jenis bangunan tembok, ketinggian lantai dasar bangunan 0-100 cm, jumlah lantai bangunan 1 lantai, untuk fungsi bangunan 2 lantai : lantai bawah dan atas sebagai aktivitas sehari-hari, dan orientasi bangunan membelakangi sungai. Tanggul terdapat pada beberapa lingkungan pada tingkat kerentanan tinggi dan sedang, sedangkan pada tingkat kerentanan rendah tidak terdapat tanggul. Vegetasi terdapat pada semua lingkungan pada tingkat kerentanan tinggi dan rendah, sedangkan pada tingkat kerentanan sedang hanya terdapat pada beberapa lingkungan.
Kata Kunci: Adaptasi Struktural, Kerentanan, Kerawanan, Sungai Sawangan