ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERMINTAAN RUMAH DI KOTA BITUNG
Abstract
Keperluan manusia yang paling fundamental adalah memiliki tempat tinggal, seperti yang diatur dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Undang-undang tersebut menjelaskan bahwa rumah tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat keluarga, dan mencerminkan martabat penghuninya, serta merupakan aset atau investasi bagi pemiliknya. Kota Bitung sering mengalami masalah klasik terkait perumahan dan permukiman, terutama karena urbanisasi yang terus meningkat, menyebabkan penyebaran permukiman kumuh di perkotaan. Penurunan rasio rumah layak huni di Kota Bitung disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat, yang berdampak pada meningkatnya permintaan akan rumah tinggal. Faktor-faktor yang terkait dalam kebutuhan serta permintaan rumah adalah lahan efektif atau potensial dalam memenuhi jumlah rumah yang dibutuhkan. Dari permasalahan yang di angkat ini bertujuan untuk menghitung jumlah kebutuhan rumah di Kota Bitung, memahami permintaan rumah dari masyarakat setempat, dan menentukan lahan yang potensial untuk pengembangan perumahan dan permukiman. Metode analisis spasial digunakan untuk mengidentifikasi lahan yang cocok untuk pengembangan perumahan dan permukiman, sementara analisis backlog proyeksi Kepala Keluarga (KK) digunakan untuk memperkirakan kebutuhan rumah dalam 20 tahun ke depan. Selain itu, analisis preferensi Willingness to Pay (WTP) dan Ability to Pay (ATP) digunakan untuk menentukan seberapa besar kemauan dan kemampuan masyarakat dalam membeli rumah.
Kata Kunci : Kebutuhan Rumah, Permintaan Rumah, Kemampuan Lahan