Kecamatan Kotamobagu Barat merupakan sebuah kawasan yang telah terbangun begitu pesat dan merupakan sebuah daerah yang memiliki jumlah penduduk terpadat di antara empat kecamatan lainya yang ada di Kota Kotamobagu.Besarnya jumlah penduduk tersebut mengakibatkan terjadinya alih fungsi lahan, dimana lahan-lahan yang semula berupa lahan terbuka atau lahan non terbangun kini menjadi sebuah kawasan yang terbangun seiring dengan meningkatnya kebutuhan lahan sehingga mengakibatkan daerah-daerah resapan air pada wilayah ini kian mengecil.kondisi tersebut membawa dampak rendahnyakemampuan drainase untukmenampung debit air. Sampai saat ini genangan air masih saja selalu terjadi di beberapa lokasi-lokasi langganan, bahkan kini mulai merambah di lokasi-lokasi yang dulunya tidak atau jarang terjamah oleh masalah tersebut.Dari permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut; (1) Mengidentifikasi kondisi eksisting sistem jaringan drainase di Kecamatan Kotamobagu Barat, (2) Menemukenali peran antara pemerintah dan masyarakat dalam suatu pengelolaan sistem jaringan drainase di Kecamatan Kotamobagu Barat. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif evaluatif. Teknik analisis data dilakukan melalui cara induktif, yaitu dengan menggunakan metode deskriptif sebagai usaha mengemukakan suatu fakta dan peristiwa berdasarkan penilaian yang teridentifikasi sebelumnya. Metode ini dipilih karena parameter yang berpengaruh dalam studi ini merupakan parameter bersifat kualitatif yang didapat dari hasil survey primer. Adapun setelah itu digunankan metode pembobotan dimana data yang sebelumnya bersifat kualitatif dikonversi ke dalam bentuk kuantitatif, sehingga menjadi penilaian dari beberapa tingkatan dalam skala yang disamakan dengan menggunakan skala likert untuk selanjutnya, diklasifikasikan berdasarkan masing-masing aspek yang diteliti. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling, yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan jumlah penduduk dari masing-masing kelurahan yang diambil secara acak untuk pengumpulan data kondisi eksisting jaringan drainase yang dilakukan dengan cara cara observasi dilapangan serta pembagian kuisioner yang diolah untuk mendapatkan skor daengan cara pembobotan.Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa ; (1) Kondisi sistem jaringan drainase di Kecamatan Kotamobagu Barat. secara sistem pola pengaliranya tidak saling mendukung atau tersistematis mulai dari tersier, sekunder, dan primer. Sampai saat ini masih merupakan suatu sistem drainase gabungan (mix drain) dengan kata lain bukan merupakan suatu sistem yang tertata atau terencana dengan baik. Dimana hasil dari penilaian kondisi eksisting drainase imemiliki nilai rendah, dengan rata-rata 2,46.(2) Pengelolaan sistem jaringan drainase di Kecamatan Kotamobagu Barat dari penilaian peran pemerintah memiliki nilai rendah dengan bobot rata-rata 1,40. Demikian halnya pada penilaian partisipasi masyarakat memiliki nilai rendah dengan bobot rata-rata 2,22.