Analisis Risiko Keselamatan Kesehatan Kerja Dan Lingkungan (K3L) Dengan Metode HIRADC Pada Proyek Pembangunan Jembatan Dan Oprit Boulevard II

Authors

  • Thania G. B. Lensun Universitas Sam Ratulangi
  • Revo L. Inkiriwang Universitas Sam Ratulangi
  • Jermias Tjakra Universitas Sam Ratulangi

Abstract

Pembangunan Jembatan dan Oprit Boulevard II merupakan salah satu aspek penting dalam upaya peningkatan infrastruktur di Kota Manado. Pelaksanaan konstruksi umumnya memiliki aktivitas pekerjaan yang berisiko. Risiko pada proyek konstruksi bagaimanapun tidak dapat dihilangkan tetapi dapat dikurangi atau ditransfer dari satu pihak kepihak lainnya. Masalah yang sering dihadapi dalam pelaksanaan konstruksi yakni tidak teridentifikasi dan tertanganinya faktor penyebab risiko. Rendahnya tingkat kesadaran akan pentingnya Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan pada proyek konstruksi mendorong peningkatan angka kecelakaan kerja, sehingga mengakibatkan kendala dalam mencapai tujuan proyek dibidang waktu, biaya dan kualitas. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat No. 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi bertujuan untuk mengendalikan risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Penelitian ini mengidentifikasi risiko kecelakaan kerja dan menganalisis upaya pengendalian risiko Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan pada konstruksi Jembatan dan Oprit Boulevard II yakni pada pekerjaan pemasangan balok girder, dengan melakukan pengamatan langsung, wawancara, checklist dan pengambilan data sekunder. Analisis ini dilakukan berdasarkan metode HIRADC (Hazard identification, Risk Assessment, and Determining Controls), yaitu dengan melakukan identifikasi risiko bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko. Hasil dari penelitian didapatkan 10 jenis risiko kecelakaan kerja pada pekerjaan pemasangan balok girder, total frekuensi tingkat risiko berdasarkan hasil analisis tabel penilaian risiko adalah 24 jenis risiko, yakni: 6 jenis risiko dengan tingkat risiko rendah (25%), 9 jenis risiko dengan tingkat risiko sedang (37,5%) dan 9 jenis risiko dengan tingkat risiko tinggi (37,5%). Upaya pengendalian risiko yang dilakukan berdasarkan hierarki K3 yaitu rekayasa teknis, administratif dan penggunaan alat pelindung diri (APD).

 

Kata kunci jembatan dan oprit, keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan, girder, HIRADC

Downloads

Published

2022-12-12

Issue

Section

Articles