Analisis Kadar Kurkuminoid dalam Filtrat, Residu dan Campuran Filtrat-Residu Jamu Kunir Asem

Authors

  • Elisa Almeyda Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Malang
  • Elok Widayanti Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Malang

DOI:

https://doi.org/10.35799/jis.21.1.2021.30211

Abstract

Jamu kunir asem merupakan jamu yang bermanfaat untuk meredakan nyeri pada saat menstruasi karena mengandung kurkuminoid yang bersifat analgetika, antipiretika dan antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis perbedaan kadar kurkuminoid pada filtrat, residu dan campuran filtrat-residu jamu kunir asem. Sebanyak 2 gram sampel diekstraksi dengan 40 ml kloroform kemudian diuapkan hingga didapatkan ekstrak dan dilarutkan dengan etanol p.a. Penetapan kadar kurkuminoid pada sampel menggunakan metode Spektrofotometri Uv-Visible pada panjang gelombang 462 nm. Kadar kurkuminoid terendah pada filtrat sebesar 11,346 ppm dan tertinggi pada residu sebesar 49,047 ppm sedangkan campuran filtrat-residu sebesar 22,549 nm. Hasil analisis One Way Anova menunjukkan bahwa  rata-rata konsentrasi kurkuminoid pada campuran filtrat-residu, filtrate dan residu jamu kunir asem berbeda secara signifikan.

Kata  kunci: Filtrat; jamu kunir asem; kurkuminoid; residu

 Analysis of Curcumin Levels in Filtrat, Residues

and Mixed in Herb of Turmeric Tamarind

 ABSTRACT

Turmeric tamarind is a useful herb to relieve pain during menstruation because it contains analgesic, antipyretic and anti-inflammatory curcuminoids. The purpose of this study was to analyze differences in levels of curcuminoids in filtrate, residues and mixture of filtrate residues of tamarind turmeric. A total of 2 grams of sample was extracted with 40 ml of chloroform and then evaporated until an extract was obtained and dissolved with ethanol p.a. Determination of curcuminoid levels in samples using the Uv-Visible Spectrophotometry method at a wavelength of 462 nm. The lowest curcuminoid content in the filtrate was 11.346 ppm and the highest in the residue was 49.047 ppm while the mixture of the filtrate-residue was 22.549 nm. The results of the One Way Anova analysis showed that the mean curcuminoid concentration in the mixture of filtrate-residue, filtrate and residues of tamarind turmeric was significantly different.

Keywords: curcuminoids, turmeric tamarind, filtrate, residue

References

Adnina, E.F. 2018. Uji aktivitas dan identifikasi kurkuminoid pada rimpang Kunyit Putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Berg) sebagai antikanker payudara T47D [Desertasi]. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Behera, S., S. Ghanty, F. Ahmad, S. Santra & S. Banerjee. 2012. UV-visible spectrophotometric method develop-ment and validation of assay of paracetamol tablet formulation. J Anal Bioanal Tech., 3: 151–157.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Farmakope Herbal Indonesia. Edisi I. 73. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Fadeli, Y. 2008. Daya Analgesik dari Campuran Ekstrak Rimpang Kunyit dan Ekstrak Daging Buah Asam Jawa dengan Komposisi 20% : 10% dan Optimasi Komposisi Menggunakan Metode Simplex Lattice Design. Simplex Lattice Des. [Skripsi].

Fatimah, S., M. Rahayu & A.L.T. Rinding. 2017. Analisis Sakarin dalam Jamu Kunyit Asam yang Dijual di Malioboro dan di Pasar Beringharjo Yogyakarta. Biomedika, 10(1): 30–35.

Fitoni, C.N., M.T. Asri & M.T. Hidayat. 2013. Pengaruh pemanasan filtrat rimpang kunyit (Curcuma llonga) terhadap pertumbuhan koloni bakteri Coliform secara in vitro. LenteraBio, 2(3): 217–221.

Harini, B.W., D. Rini & W.W. Lucia. 2012. Aplikasi Metode Spektrofotometri Visibel untuk Mengukur Kadar Curcuminoid pada Rimpang Kunyit (Curcuma domestica), in: 1. Presented at the Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi Periode III, Yogyakarta.

Rahayu, W.S., D. Hartanti & M. Setiowati. 2010. Pengaruh Lama Dan Tempat Penyimpanan Terhadap Kadar Kurkuminoid Pada Sediaan Jamu Serbuk Merk â€a†Yang Mengandung Simplisia Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica, Val.). Pharmacy, 7(2): 35-46.

Rivai, H., Misfadhila, S., Sari, L.K., 2019. Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Kandungan Kimia dari Ekstrak Heksan, Aseton, Etanol dan Air dari Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val). Universitas Andalas, Padang.

Rukmana, R. 2005. Budidaya asam jawa. Kanisius, Yogyakarta.

Setiawan, I.F. 2010. Penentuan Kadar Kurkuminoid dalam Kunyit dengan Spektrofotometri Derivatif [Skripsi]. Departemen Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Suresh, D., H. Manjunatha & K. Srinivasan. 2007. Effect of heat processing of spices on the concentrations of their bioactive principles: Turmeric (Curcuma longa), red pepper (Capsicum annuum) and black pepper (Piper nigrum). J. Food Compos. Anal., 20: 346–351.

Tarigan, J.B., C.F. Zuhra & H. Sihotang. 2008. Skrining fitokimia tumbuhan yang digunakan oleh pedagang jamu gendong untuk merawat kulit wajah di Kecamatan Medan Baru. 3: 1–6.

Torri, M.C. 2013. Knowledge and risk perceptions of traditional jamu medicine among urban consumers. Eur. J. Med. Plants, 25–39.

Yusuf, F.M. & N. Nurkhasanah. 2016. Evaluasi Kadar Kurkumin dalam Jamu Tradisional Kunir Asam yang Dijual di Pasar Kota Gede Bulan Februari 2015. Pharm. Sci. Res. 2: 115–123.

Downloads

Published

2020-11-08

How to Cite

Almeyda, E., & Widayanti, E. (2020). Analisis Kadar Kurkuminoid dalam Filtrat, Residu dan Campuran Filtrat-Residu Jamu Kunir Asem. Jurnal Ilmiah Sains, 21(1), 1–5. https://doi.org/10.35799/jis.21.1.2021.30211

Issue

Section

Articles