Hubungan ear lobe crease dengan penyakit jantung koroner

Authors

  • Jacqueline A. Fuzairi
  • Dewi U. Djafar
  • Agnes L. Panda

DOI:

https://doi.org/10.35790/ecl.v4i1.10833

Abstract

Abstract: Cardiovascular disease is a huge burden in terms of mortality, disability, and morbidity in this day. Prevention of cardiovascular disease is based on the physical signs. Waist circumference, Ankle Brachial Index (ABI) and Carotid Intima Media Thickness (CIMT) are useful to recognize occult atherosclerosis, so as ear lobe crease. However, medics have less attention about examination of ear lobe crease for detection of coronary artery disease. This study aimed to determine the relation of ear lobe crease and coronary artery disease. This was an analytical observational study with a case control design. The results showed that there were 45 samples for control group and 45 samples for case group. The statistical analysis showed the X2 = 21.78 with a p value <0,001 which indicated that there was a significant correlation between Ear Lobe Crease and Coronary Artery Disease. The OR = 8.9% (95% CI 3.4 -23.3) meant that if a person had ear lobe crease, the possibility of coronary artery disease was 8.9 times higher than a person without ELC. Conclusion: There was a significant correlation between Ear Lobe Crease and Coronary Artery Disease.
Keywords: ear lobe crease, coronary artery disease

Abstrak: Penyakit Kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian, kecacatan dan kesakitan saat ini. Deteksi penyakit kardiovaskular sebagai tindakan pencegahan dapat dilihat melalui pemeriksaan fisik. Pengukuran lingkar pinggang, Ankle Brachial Index (ABI), dan Carotid Intima Media Thickness (CIMT) sangat berguna untuk penanda aterosklerosis subklinis, begitu pula dengan Ear Lobe Crease. Namun sampai saat ini, pemeriksaan Ear Lobe Crease untuk menilai penyakit jantung koroner kurang mendapat perhatian petugas medis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara Ear Lobe Crease (ELC) dengan Penyakit Jantung Koroner. Metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian analitik observasional dengan case control. Hasil penelitian: Sampel penelitian terdiri dari 45 orang untuk kelompok kontrol dan 45 orang untuk kelompok kasus. Berdasarkan uji X2 diperoleh X2 = 21,78 dengan p < 0,001. Hasil ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang sangat bermakna antara Ear Lobe Crease (ELC) dengan Penyakit Jantung Koroner (p < 0,001). Dalam uji ini, juga diperoleh OR = 8,9 (95% CI: 3,4 – 23,3). Odd Ratio (OR) ini menyatakan bahwa bila seseorang ditemukan adanya ELC, maka orang tersebut berisiko 8,9 kali mendapat Penyakit Jantung Koroner dibanding dengan orang tanpa ELC. Simpulan: Terdapat hubungan yang sangat bermakna antara Ear Lobe Crease (ELC) dengan Penyakit Jantung Koroner.
Kata kunci: ear lobe crease, penyakit jantung koroner.

Downloads

How to Cite

Fuzairi, J. A., Djafar, D. U., & Panda, A. L. (2016). Hubungan ear lobe crease dengan penyakit jantung koroner. E-CliniC, 4(1). https://doi.org/10.35790/ecl.v4i1.10833